Muko-Muko Bathin VII, Bungo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muko-Muko Bathin VII
Negara Indonesia
ProvinsiJambi
KabupatenBungo
Pemerintahan
 • CamatZulkifli U.S., S.Pd.I.
Kode Kemendagri15.08.08
Kode BPS1509031
Desa/kelurahan9 dusun


Muko-Muko Bathin VII adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Indonesia.

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Muko-Muko Bathin VII memiliki batas wilayah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Tanah Tumbuh dan Kecamatan Tanah Sepenggal
Selatan Kecamatan Pelepat
Timur Kecamatan Bungo Dani
Barat Kecamatan Rantau Pandan

Wilayah Administrasi Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Muko-Muko Bathin VII terdiri dari 9 dusun, 44 kampung, dan 4 RT sebagai berikut:

Nama Dusun Gelar Kepala Dusun Luas (km2) Jumlah Kampung Jumlah RT
Tebing Tinggi Bungsu 16,20 6 -
Datar Mangkuto 17,15 4 8
Bedaro Rajo Mangkuto 47,17 6 -
Baru Pusat Jalo Pamuncak 12,86 3 -
Tebat Nantik 12,76 5 -
Tanjung Agung Temenggung 38,18 7 -
Mangun Jayo Paduko 20,05 6 -
Suka Jaya Suko Jayo 1,56 4 -
Pekan Jumat Datuk Sulung 20,80 3 -
Total 186,73 44 8

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk di Kecamatan Muko-Muko Bathin VII mengalami peningkatan setiap tahunnya dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2018, jumlah penduduk sebanyak 15.323 orang yang terdiri dari 7.669 laki-laki dan 7.654 perempuan. Kondisi dimana penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan membuat rasio jenis kelamin sebesar 100,20. Dusun Tanjung Agung merupakan dusun dengan penduduk terbanyak, sedangkan Dusun Suka Jaya merupakan dusun dengan penduduk terpadat.

Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah
2015 7.352 7.324 14.676
2016 7.460 7.440 14.900
2017 7.571 7.547 15.118
2018 7.669 7.654 15.323

Sosial[sunting | sunting sumber]

Pada 2017, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII memiliki 14 Sekolah Dasar, 3 Sekolah Menengah Pertama, 1 Madrasah Tsanawiyah, 1 Sekolah Menengah Atas, 2 Madrasah Aliyah, dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk fasilitas kesehatan, terdapat 1 Puskesmas, 3 Puskesmas Pembantu, 18 Posyandu, dan 7 Polindes/Poskesdes. Sebagai wilayah dengan penduduknya mayoritas muslim, tempat ibadah yang ada hanyalah masjid (16 buah) dan langgar/mushalla (34 buah). Tercatat ada 140 pernikahan dan 39 jamaah haji pada tahun 2017.

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2017, tercatat luas lahan yang ditanami padi sebesar 216 hektar dengan rincian 41 hektar lahan sawah dan 175 hektar lahan bukan sawah. Selain padi, beberapa tanaman palawija juga diproduksi seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Sementara itu, komoditas sayur yang diproduksi adalah kacang panjang, cabai besar, cabai rawit, terung, ketimun, kangkung, dan bayam. Untuk buah-buahan, terdapat alpukat, belimbing, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, nangka, pepaya, pisang, rambutan, sawo, sirsak, dan sukun serta petai. Dibidang perkebunan, kecamatan ini memproduksi karet dan kelapa sawit dalam jumlah besar serta kelapa, kopi, kakao, dan pinang dalam jumlah kecil.

Perdagangan[sunting | sunting sumber]

Sarana perdagangan yang ada antara lain 3 pasar mingguan, 165 toko, 11 warung, 271 pedagang eceran, 4 rumah makan, dan 1 pasar lelang karet. Pasar mingguan yang ada beroperasi di Tebing Tinggi pada hari Selasa, Bedaro pada hari Jumat, dan Tanjung Agung pada hari Minggu.

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2016, 78% jalan yang ada telah teraspal dan sisanya masih merupakan jalan kerikil. Berdasarkan kewenangannya, terdapat 122,20 km jalan negara, 90,33 km jalan provinsi, dan 992,82 km jalan kabupaten. Terdapat 7 jembatan yang terdiri dari 3 jembatan beton dan 4 jembatan gantung.

Referensi[sunting | sunting sumber]