Mukjizat Isa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Oktober 2012 11.30 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (←Suntingan Fikri miuk (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh SkullSplitter)

Mukjizat Isa (Arab:معجزات عيسى) adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki Nabi Isa untuk membuktikan kenabiannya, sifat tersebutnya ini juga sama dengan sifat yang dimiliki oleh para malaikat, karena Isa diperkuat oleh Ruh al-Qudus.[1]

Sebagian para nabi yang diutus oleh Allah memiliki beberapa istri, bahkan kitab-kitab Yahudi menyebutkan bahwa jumlah istri-istri nabi mereka Sulaiman misalnya, mencapai kurang lebih tujuh ratus wanita.[2] Isa dikisahkan tidak menikah menurut beberapa pendapat ulama,[3] sedangkan Ustadz Sarwat menjelaskan, bahwa Isa telah menikah dan poligami sebanyak lima wanita, istri pertamanya bernama Maryam Magdalena dan yang kedua adalah Lydia,[4] kemudian para istri yang lainnya tidak dijelaskan lebih lanjut.

Mukjizat

Sebagai salah satu nabi yang memiliki julukan Ulul Azmi. Para ahli tafsir mengatakan bahwa Isa menghidupkan empat orang. Pertama, al-Azir yaitu temannya, kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua dan seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang mati di zamannya dan Isa membangkitkan pula Sam bin Nuh atas permintaan orang Yahudi. Mukjizat Isa diantaranya adalah:

  • Lahir tanpa adanya seorang ayah,
  • Dapat berbicara sewaktu masih bayi,[5] untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel
  • Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalamai banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi
  • Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi burung,[6]
  • Menyembuhkan orang buta,[6]
  • Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak,[6]
  • Menghidupkan kembali orang yang telah mati,[6]
  • Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara langsung,[6]
  • Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun,[7]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Qur'an Al Baqarah 2:253 dan Al Maa'idah 5:110.
  2. ^ Dalam syariat Musa, seorang laki-laki dibolehkan menikah tanpa dibatasi. Taurat menyebutkan bahwa istri Sulaiman mencapai tujuh ratus orang.
  3. ^ Imam Shadiq berkata, “Nabi Isa As ditanya ihwal mengapa Anda tidak menikah?” Nabi Isa As menjawab, “Menikah untuk apa?” Orang-orang berkata, “Supaya Anda kelak memiliki keturunan.” Nabi Isa bertanya lagi, “Keturunan buat apa? Kalau hidup akan menyebabkan kesengsaraan dan kalau meninggal akan menimbulkan kesedihan dan kegundahan.” Muhammad Baqir Majlisi, Bihar al-Anwar, Jil. 14, hal. 238, Hadits 15, Muassasah al-Wafa, Beirut, 1404 H.
  4. ^ Nabi Isa Ternyata Telah Menikah dan Poligami di Fimadani.com
  5. ^ Al-Qur'an: "...dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh." (Al-Imran 3:46)
  6. ^ a b c d e ...Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Al-Imran 3:49)
  7. ^ (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman." Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu." Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama." (Al-Maidah 5:112 - 115)

Referensi