Merah Putih (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Merah Putih
Poster film
SutradaraYadi Sugandi
ProduserConor Allyn
Gary Hayes
Ditulis olehConor Allyn, Rob Allyn
PemeranLukman Sardi
Donny Alamsyah
Darius Sinathrya
Zumi Zola
Teuku Rifnu Wikana
Rudy Wowor
Tanggal rilis
  • 13 Agustus 2009 (2009-08-13)
Durasi108 minutes
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Merah Putih adalah film drama historis Indonesia yang dirilis tahun 2009 dan merupakan bagian pertama dari rangkaian film "Trilogi Merdeka" yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Film ini disutradarai oleh Yadi Sugandi dan dirilis dengan semboyan "Untuk merdeka mereka bersatu". Film ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Astri Nurdin, dan Rudy Wowor.

Merah Putih dirilis di bioskop secara nasional pada tanggal 13 Agustus 2009 di jaringan Bioskop 21 dan Blitzmegaplex.

Latar belakang film[sunting | sunting sumber]

Merah Putih adalah film yang diproduksi oleh kolaborasi Media Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo (pengusaha dan adik dari Prabowo Subianto) dan rumah produksi film nasional Margate House milik Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Latar cerita film ini diambil berdasarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947 saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah. Cerita Merah Putih berputar di sekawanan karakter fiktif yang menjalin persahabatan sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Mereka kemudian berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Berkisah tentang perjuangan melawan tentara Belanda pada tahun 1947. Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu),Soerono (Zumi Zola), dan Marius (Darius Sinathrya) adalah lima kadet yang mengikuti latihan militer di sebuah Barak Bantir di Semarang Jawa Tengah. Masing-masing mempunyai latar belakang, suku, dan agama yang berbeda. Suatu ketika, kamp tempat mereka berlatih diserang tentara Belanda. Seluruh kadet kecuali Amir, Tomas, Dayan dan Marius terbunuh. Mereka yang berhasil lolos, bergabung dalam pasukan gerilya di pedalaman Jawa. Di sana, mereka menemui strategi untuk mengalahkan banyak pasukan Belanda.

Tokoh dan pemeran[sunting | sunting sumber]

Pembuatan[sunting | sunting sumber]

Syuting film[sunting | sunting sumber]

Merah Putih dishoot dengan kamera film 35mm di tiga lokasi di Indonesia, yaitu Jakarta, Semarang dan Yogyakarta.

Kru lokal[sunting | sunting sumber]

Sebelum membesut Merah Putih, Yadi Sugandi adalah sinematografer dan penata fotografi untuk film-film seperti 3 Hari untuk Selamanya (2007), The Photograph (2007), Under the Tree (2008), dan Laskar Pelangi (2008). Penataan artistik dikerjakan oleh Iri Supit yang pernah menggarap film Ca-bau-kan (2002) dan berbagai film laris Indonesia yang lain. Film ini juga dibintangi oleh banyak bintang film populer Indonesia seperti Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, dan Teuku Rifnu Wikana. Film ini juga didukung oleh Astri Nurdin dan memperkenalkan aktris Rahayu Saraswati yang mendapat pendidikan akting di London dan Hollywood.

Kru internasional[sunting | sunting sumber]

Film ini juga mengumpulkan tim ahli efek spesial dan ahli teknis film dengan pengalaman dalam pembuatan film Hollywood seperti: koordinator efek spesial dari Inggris Adam Howarth yang pernah terlibat dalam film Saving Private Ryan dan Blackhawk Down; koordinator stunt Rocky McDonald (Mission: Impossible II, The Quiet American); Penata rias dan artis efek visual Rob Trenton (The Dark Knight); Penata perlengkapan perang John Bowring (Crocodile Dundee II, The Matrix, The Thin Red Line, Australia, X-Men Origins: Wolverine); dan Asisten sutradara pertama Mark Knight (December Boys, Beautiful).

Biaya produksi[sunting | sunting sumber]

Merah Putih tergolong film yang sangat mahal dan mungkin paling mahal dalam sejarah perfilman Indonesia, namun karena didukung Hashim Djojohadikusumo (pengusaha yang tercatat sebagai orang terkaya ke-10 di Indonesia versi sebuah majalah terkenal), film tersebut dapat diproduksi dengan biaya 6 juta dolar AS atau setara dengan Rp 60 miliar untuk ketiga film dalam trilogi tersebut, termasuk juga untuk kegiatan promosi ke sejumlah negara di luar negeri.

Pendapatan[sunting | sunting sumber]

Sampai saat ini Merah Putih telah mengumpulkan pendapatan sebesar Rp. 8.562.008.000,00.

Sekuel[sunting | sunting sumber]

Film kedua dalam "Trilogi Merdeka" ini, yaitu Merah Putih 2: Darah Garuda telah dirilis pada bulan September 2010 dan film ketiga, Hati Merdeka, telah dirilis tahun 2011. Para pemain seperti Lukman Sardi, Darius Sinathrya, dan Rudy Wowor kembali bermain dalam sekuel-sekuel ini.

Penghargaan dan Nominasi[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2009 Festival Film Internasional Balinale Film Terbaik Conor Allyn & Gary Hayes Menang
Sutradara Terbaik Yadi Sugandi Menang
Aktor Terbaik Donny Alamsyah Menang
Aktris Terbaik Rahayu Saraswati Menang
Festival Film Indonesia Penata Musik Terbaik Thoersi Argeswara Nominasi
2010 Festival Film Bandung Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop Donny Alamsyah Nominasi

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • Situs Resmi
  • Ulasan di Cineplex
  • Trailer @ YouTube.com
  • Film Perjuangan Tempo Dulu