Medali Ajaib

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Medali ajaib)
Medali Ajaib

'Medali Ajaib, yang juga dikenal sebagai Medali Pembuahan Tak Bernoda, adalah sebuah medali yang diciptakan oleh Santa Catherine Labouré sebagai jawaban atas permintaan Sang Perawan Suci Maria.

Banyak umat Katolik Roma di seluruh dunia (dan sebagian umat non-Katolik) mengenakan Medali Ajaib ini yang mereka percaya akan memberikan mereka rahmat khusus melalui perantaraan Maria bila dikenakan dengan penuh kepercayaan dan devosi. Medali ini sering kali dikenakan bersama dengan Skapular Coklat.

Santa Catherine Labouré menyatakan bahwa pada malam hari tanggal 18 Juli 1830 ia terbangun karena mendengar suara seorang anak memanggilnya untuk pergi ke kapel para suster (yang terletak di Rue du Bac, Paris), dimana ia mendengar Sang Perawan Suci Maria berkata kepadanya, "Allah Bapa berkehendak untuk memberimu sebuah tugas. Engkau akan disanggah, tetapi janganlah menjadi takut; engaku akan memperoleh rahmat ilahi untuk melakukan apa yang perlu dilakukan. Ceritakan pada kepala kerohanianmu semua yang berlangsung di dalam dirimu. Sekarang adalah masa kejahatan di Prancis dan di dunia."

Tempat suci: peti kaca Santa Catherine Labouré

Pada tanggal 27 November 1830, Catherine melaporkan bahwa Bunda Maria kembali hadir selama masa meditasi malam hari. Ia menampilkan dirinya berada di dalam sebuah bingkai oval, berdiri di atas bola bumi (globe), mengenakan banyak cincin dari berbagai warna yang kebanyakan diantaranya memancarkan sinar cahaya yang menyelimuti bola bumi tersebut. Di sekeliling pinggiran bingkai tampil kata-kata Ô Marie, conçue sans péché, priez pour nous qui avons recours à vous, dalam Bahasa Indonesia O Maria, yang diciptakan tanpa dosa, doakanlah kami yang meminta bantuan-Mu.

Ketika Catherine menatapnya, bingkai tersebut terlihat berputar, memperlihatkan sebuah lingkaran dengan dua belas bintang, sebuah huruf M besar yang dinaungi oleh sebuah salib, dan Hati Kudus Yesus yang dimahkotai dengan duri dan Hati Maria Tak Bernoda yang ditusuk dengan sebuah pendang dibawahnya. Ketika ditanya mengapa beberapa cincin tersebut tidak memancarkan dinar, Bunda Maria diceritakan menjawab "Itu adalah rahmat-rahmat ilahi yang lupa diminta oleh orang-orang." Catherine kemudian mendengar Maria memintanya untuk membawa gambaran-gambaran ini pada imam pengakuan dosanya, memberitahu kepadanya bahwa mereka harus mengenakan medali-medali ini, dan berkata "Semua yang mengenakannya akan menerima rahmat ilahi yang melimpah."

Pranala[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]