Marie dari Bourgogne

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 19.46 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 30 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q157073)
Marie yang Kaya
Adipati Wanita Brabant, Limburg, Lothier,
Luksemburg dan Guelders; Margravine Namur; Pangeran Wanita Palatine dari Burgundia; Pangeran Wanita Artois, Flandria, Charolais, Hainaut, Holland, Zeeland dan Zutphen
Berkuasa5 Januari 1477–27 Maret 1482
PendahuluCharles sang Pemberani
PenerusPhilippe yang Tampan
Informasi pribadi
Pemakaman
Bruges, Flandria
WangsaWangsa Valois-Burgundia
AyahCharles sang Pemberani
IbuIsabelle dari Bourbon
PasanganMaximilian I, Kaisar Romawi Suci
AnakPhilippe I dari Kastilia
Margarete dari Austria, Adipati Wanita Savoie
AgamaKatolik Roma

Marie, disebut juga Marie yang Kaya (13 Februari 1457 – 27 Maret 1482), merupakan Adipati Wanita Burgundia suo jure dari tahun 1477 – 1482. Sebagai putri tunggal Charles sang Pemberani, Adipati Burgundia, dan istrinya Isabelle dari Bourbon, ia adalah pewaris wilayah Burgundia yang luas di Perancis dan negara-negara Bawah setelah kematian ayahnya di dalam Pertempuran Nancy pada tanggal 5 Januari 1477.[1] Ibunya meninggal pada tahun 1465, namun Marie berhubungan baik dengan ibu tirinya Marguerite dari York, yang dinikahi oleh Charles pada tahun 1468.

Sejarah

Pewaris Burgundia

Marie dari Burgundia dilahirkan di Brussel, di puri keadipatian Coudenberg. Kelahirannya, menurut penulis riwayat istana, Georges Chastellain, disambut oleh gemuruh guntur di langit yang cerah. Ayah angkatnya adalah Louis Dauphin, di pengasingannya di Burgundia pada saat itu; ia diberikan nama yang sama seperti ibunya, Marie dari Anjou. Reaksi terhadap bayi itu bermacam-macam: eyang bayi, Philippe III, tidak berkesan, dan "memilih untuk tidak menghadiri [pembaptisan] karena hanya untuk seorang bayi perempuan"; istrinya, Isabel, hanya senang dengan kelahiran seorang cucu perempuan.[2]

Sebagai putri tunggal Charles sang Pemberani, Marie adalah pewaris wilayah yang luas dan kaya, membangun Wilayah Adipati Burgundia, Provinsi Bebas Burgundia, dan mayoritas Negara-negara Bawah, dan sejumlah pangeran sangat mendambakan untuk memperistrinya. Pinangan pertama diterima oleh ayahnya ketika ia hanya berusia 5 tahun, untuk menikahi calon Fernando II dari Aragón. Kemudian saudara Louis XI, Charles dari Perancis (1446-1472) berencana untuk meminangnya, dengan kebencian bertambah pada saudaranya sang Raja, yang berupaya untuk menghindari dispensasi kepausan untuk pertalian darah.

Lambang Marie dari Burgundia.

Segera setelah Louis menghasilkan seorang keturunan laki-laki yang selamat sampai dewasa, calon Charles VIII dari Perancis, Louis ingin putranya menikahi Marie, meskipun putranya hanya berusia 13 tahun lebih muda dari Marie. Nicolas I, Adipati Lorraine beberapa tahun lebih tua dari Marie, dan wilayah adipatinya terletak di sisi wilayah Burgundia, namun rencananya untuk menggabungkan wilayahnya dengan wilayah milik Marie berantakan dengan kematiannya di medan perang pada tahun 1473.

Ketika ayahnya jatuh di medan Pertempuran Nancy, pada tanggal 5 Januari 1477, saat itu Marie hanya berusia 19 tahun. Louis XI dari Perancis menangkap kesempatan yang diberikan oleh kekalahan saingannya dan kematiannya untuk mencoba mengambil provinsi Burgundia, dan juga Franche-Comté, Picardie dan Artois.

Louis kuatir bahwa Marie harus menikah dengan Charles, Dauphin Perancis, dan oleh karena itu mengamankan warisan Negara-negara Bawah untuk keturunannya, dengan desakan pasukan bila perlu. Marie, dianjurkan oleh Marguerite, Louis yang sangsi, menolak aliansi Perancis, dan berbalik ke rakyat Belanda untuk pertolongan. Dapat meraba kelemahannya, mereka memeberikan bantuannya hanya dengan harga konsesi yang besar.

Hak Istimewa Luar Biasa

Pada tanggal 10 Pebruari 1477 di Ghent pada upacara pengakuan resminya, dikenal sebagai Pasokan Menggembirakan, sebagai pewaris Charles, ia dipaksa untuk menandatangani sebuah piagam hak-hak, yang disebut Hak Istimewa Luar Biasa. Dibawah perjanjian ini, propinsi-propinsi dan kota-kota Flandria, Brabant, Hainaut, dan Holland memulihkan seluruh hak-hak lokal dan komunal yang telah diruntuhkan oleh dekrit para adipati Burgundia didalam upaya-upaya mereka untuk membentuk sebuah negara yang tersentralisasi atas model Perancis di luar kepemilikan terpisah mereka di dalam Negara-negara Bawah.

Pernikahan

Marie dari Burgundia (kanan) dengan suami dan anak-anaknya

Marie sekarang telah menentukan pilihannya di antara banyak pemujanya, ia memilih Adipati Agung Maximilian dari Austria (setelah kematiannya Kaisar Romawi Suci Maximilian I). Pernikahan itu dilangsungkan di Ghent pada tanggal 18 Agustus 1477. Dengan menikahi Adipati Agung Maximilian dari Austria, putra Adipati Agung Austria, ia menjadi Adipati Wanita Agung Marie dari Austria. Dengan cara ini negara-negara Bawah datang ke Habsburg', memulai dua abad pertarungan antara Perancis dan Habsburg, kemudian Spanyol, Austria, untuk harta milik mereka, yang memuncak di dalam Pertempuran Suksesi Spanyol, 1701–1714.

Di Belanda, urusan-urusan sekarang menjadi lebih lancar, agresi Perancis untuk sementara di periksa, dan perdamaian internal secara garis besar dipulihkan.

Kematian dan warisan

Lima tahun kemudian, Marie yang berusia 25 tahun tewas terjatuh dari kudanya pada tanggal 27 Maret 1482 di dekat Puri Wijnendale. Ia gemar berkuda dan pada saat itu ia sedang berkuda dengan Maximilian ketika kudanya tersandung, ia terlempar dan kemudian kuda itu mendarat diatasnya, dan meremukkan tubuhnya. Ia meninggal beberapa hari kemudian, setelah membuat wasiat terperinci. Ia dimakamkan di Church of Our Lady di Bruges.

Louis dengan cepat kembali terlibat, dan memaksa Maximilian untuk menyetujui Perjanjian Arras (1482) dimana Franche-Comté dan Artois diberikan pada saat pemerintahan Perancis, hanya ditukar untuk Burgundia dan Picardie di dalam Perjanjian Senlis (1493), yang membangun kedamaian di negara-negara Bawah.

Pada tahun 1490, Maximilian menikah lewat wali dengan Anne dari Bretagne namun pernikahan tersebut dibubarkan oleh Paus pada tahun 1491.

Marie

Pada tahun 1493, Maximilian menikah untuk yang kedua kalinya dengan Bianca Maria Sforza (5 April 1472- 31 Desember 1510), putri Galeazzo Maria Sforza, Adipati Milan, dan Bonne dari Savoie namun tidak memiliki keturunan darinya.

Keluarga

Patung Marie di atas makamnya di Church of Our Lady, Bruges.

Ia memiliki 3 orang anak dan putra sulungnya, Philippe, menjadi pewaris wilayahnya dibawah perwalian ayahnya.

Keturunannya adalah sebagai berikut:

Gelar

Marie dan Maximilian

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Vaughan, Richard, Charles the Bold: the last Valois Duke of Burgundy, (Boydell Press, 2004), 127.
  2. ^ Taylor, Aline, Isabel of Burgundy
Marie dari Bourgogne
Cabang kadet Wangsa Valois
Lahir: 13 Februari 1457 Meninggal: 27 Maret 1482
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Charles sang Pemberani
Adipati Wanita Brabant, Limburg, Lothier,
Luksemburg dan Guelders; Margravine Namur; Pangeran Wanita Palatine Burgundia; Pangeran Wanita Artois, Flandria, Charolais, Hainaut, Holland, Zeeland dan Zutphen

5 Januari 1477 – 27 Maret 1482
Diteruskan oleh:
Philippe yang Tampan
Hanya gelar saja
Wilayah adipati dicaplok oleh Perancis — TITULER —
Adipati Wanita Burgundia
5 Januari 1477 – 27 Maret 1482
Diteruskan oleh:
Philippe IV