Maleakhi 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Maleakhi 1
Seluruh Kitab Maleakhi pada Codex Gigas, yang dibuat sekitar abad ke-13.
KitabKitab Maleakhi
KategoriNabi-nabi Kecil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
39
pasal 2

Maleakhi 1 (disingkat Mal 1) adalah bagian pertama dari Kitab Maleakhi dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat Firman Allah yang disampaikan dengan perantaraan Maleakhi.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Naskah sumber utama[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi.[3]
Bahasa Ibrani: משא דבר־יהוה אל־ישראל ביד מלאכי׃
Transliterasi Ibrani: ma·sya de·bar-Yah·weh el-yis·ra·'el be·yad mal·'a·khi.

Ada hubungan antara ayat pembuka dalam pasal 1 ini dengan awal dari pasal ke-3, yaitu penyebutan istilah "malakhi" (dapat diartikan: nama "Maleakhi"; atau kata "utusan-Ku").[4] Di ayat ini, "malakhi" (= Maleakhi) merupakan nama nabi dan ayat ini memberikan penegasan bahwa ia merupakan seorang pembawa pesan dari Tuhan.[4]

Ayat 2[sunting | sunting sumber]

"Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."[5]

Umat itu ragu-ragu apakah benar Allah mengasihi mereka; karena mengalami kesulitan, mereka menuduh Allah tidak setia kepada janji-janji perjanjian-Nya. Tuhan bersikeras bahwa Ia telah memelihara mereka selama tahun-tahun ini secara khusus. Sebenarnya, Israellah yang lalai mengasihi dan menghormati Allah dengan ketidaktaatan mereka kepada hukum-Nya (Maleakhi 1:6–8). Istilah "membenci" hanya berarti bahwa Allah memilih saudaranya Yakub, dan bukan Esau, untuk mewarisi janji-janji perjanjian dan menjadi seorang leluhur umat pilihan yang kelak akan memperanakkan Mesias. Penolakan Esau dan keturunannya oleh Allah selaku leluhur Mesias tidak ada hubungannya dengan nasib kekal mereka. Keinginan Allah ialah agar Esau dan keturunannya akan hidup bagi Dia dan dengan demikian juga menerima berkat-Nya (lihat Kejadian 25:23; Roma 9:13).[6]

Ayat 8[sunting | sunting sumber]

Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.[7]

Maleakhi mengecam para imam negeri itu.

  • 1) Mereka menunjukkan sikap menghina kepada Allah dengan mempersembahkan hewan-hewan yang cacat atau sakit, bertentangan dengan hukum Allah (Imamat 22:22).
  • 2) Selaku orang percaya di dalam Kristus kita harus memberikan yang terbaik dari milik kita kepada Allah. Seluruh hidup kita hendaknya merupakan persembahan yang hidup bagi Dia (Roma 12:1). Saat yang kita lalui di dalam doa dan penelaahan Alkitab seharusnya saat khusus setiap hari, bukan ketika kita sudah terlalu lelah untuk melakukan hal lainnya.
  • 3) "Meja Tuhan" adalah meja yang dipakai untuk menyembelih korban yang dipersembahkan.[6]

Ayat 11[sunting | sunting sumber]

Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.[8]

Referensi silang: Mazmur 113:3; Yesaya 24:15; 45:6; 59:19
Maleakhi menubuatkan suatu waktu bilamana bangsa-bangsa di dunia akan beribadah kepada Allah dengan kesungguhan dan kebenaran (bandingkan Yesaya 45:22–25; 49:5–7; 59:19). Allah dari Alkitab akan dikenal di seluruh dunia. Nubuat ini digenapi sebagian sekarang ini ketika gereja-gereja mengutus para misionaris ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil. Salah satu cara untuk menunjukkan kesungguhan iman kita ialah dengan membantu jangkauan misi Allah ke seluruh dunia.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Maleakhi 1:1
  4. ^ a b (Inggris) J.D.Douglas. 1962. New Bible Dictionary. England: Inter-Varsity press. Hlm 1275-1277.
  5. ^ Maleakhi 1:2
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Maleakhi 1:8
  8. ^ Maleakhi 1:11

Pranala luar[sunting | sunting sumber]