Kabupaten Magelang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Magelang kabupaten)
Kabupaten Magelang
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦩꦒꦼꦭꦁ
 • Pegonماڬلاڠ
 • Alfabet JawaMagêlang
Air Terjun Grenjengan Kembar
Lambang resmi Kabupaten Magelang
Julukan: 
De Tuin van Java
Peta
Peta
Kabupaten Magelang di Jawa
Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang
Peta
Kabupaten Magelang di Indonesia
Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang (Indonesia)
Koordinat: 7°39′27″S 110°16′23″E / 7.6575°S 110.2731°E / -7.6575; 110.2731
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKota Mungkid
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 21
  • Kelurahan: 5
  • Desa: 367
Pemerintahan
 • BupatiSepyo Achanto (Pj.)
Luas
 • Total1.085,73 km2 (419,20 sq mi)
Populasi
 • Total1.363.290
 • Kepadatan1,300/km2 (3,300/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 96,22%
Kristen 2,70%
- Katolik 1,83%
- Protestan 0,87%
Buddha 0,02%
Hindu 0,02%
Kejawen 0,05%
Lainnya 1,00%[2]
 • BahasaIndonesia (resmi), Jawa (utama)
 • IPMKenaikan 77,13
tinggi (2021)[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3308
Kode area telepon+62 293
Pelat kendaraanAA
Kode Kemendagri33.08
DAURp 1.109.430.605.000.- (2020)[4]
Semboyan daerahMagelang Gemilang
(Gemah Ripah Iman Cemerlang)
Flora resmiSalak nglumut
Fauna resmiItik Magelang
Situs webwww.magelangkab.go.id


Kabupaten Magelang (Jawa: Hanacaraka: ꦩꦒꦼꦭꦁ, Pegon: ماڬلاڠ, translit. Magêlang) adalah sebuah wilayah Kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Mungkid. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di utara, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di timur, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta), serta Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di barat, serta mengelilingi wilayah Kota Magelang.

Kabupaten Magelang kaya akan peninggalan sejarah salah satunya adalah Candi Borobudur, sebuah mahakarya peninggalan Dinasti Syailendra yang kini menjadi kebanggaan Indonesia dan dunia, berada di wilayah Kabupaten Magelang.

Kabupaten Magelang adalah suatu wilayah pegunungan/dataran tinggi dari lima gunung (Panca Arga) yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Telomoyo dan Pengunungan Menoreh.

Sejarah

Pawai kehormatan regent Magelang (1866)

Terdapat beberapa versi yang menjelaskan asal nama Magelang. Versi awalnya berasal dari kata 'Mage' yang berarti sapient/orang budiman dan 'lang' yang berarti kependekan dari kata bahasa sehingga artinya menjadi bahasa orang budiman atau kota para budiman. Versi terpopuler mengatakan bahwa Magelang berasal dari kata tepung gelang, yang berarti "mengepung rapat seperti gelang". Nama tersebut diberikan untuk mengenang Raja Jin Sonta yang dikepung di daerah ini oleh pasukan Mataram sebelum akhirnya mati di tangan Pangeran Purbaya.

Sejarah Kabupaten Magelang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan Kota Magelang. Pada tahun 1812, Wakil Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles mengangkat Raden Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama Magelang dengan gelar R. A. A. Danuningrat I. Penunjukan ini terjadi sebagai konsekuensi perjanjian antara Inggris dan Kesultanan Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1812 yang menyerahkan wilayah Kedu kepada pemerintah Inggris. Sejak itu, Danuningrat I menjadi bupati pertama di Kabupaten Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I.

Atas petunjuk dari gurunya, dia memilih daerah antara desa Mantiasih dan desa Gelangan sebagai pusat pemerintahan. Pada tahun 1930, jabatan bupati diserahkan dari dinasti Danuningrat kepada pejabat baru yang bernama Ngabei Danukusumo. Sementara itu sebagai tindak lanjut dari Keputusan Desentralisasi (Decentralisatie Besluit) tahun 1905, Kota Magelang menjadi gemeente bersama dengan Kota Semarang, Salatiga, dan Pekalongan. Jabatan wali kota baru diangkat pada tahun 1924. Meskipun demikian, kedudukan bupati masih tetap berada di kota Magelang. Akibatnya ada sejumlah pimpinan daerah di kota Magelang yaitu bupati Magelang, residen Kedu, asisten residen Magelang dan wali kota Magelang.

Seiring dengan waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di Kota Magelang. Pada tahun 1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 Kota Magelang berdiri sendiri dan diberi hak untuk mengatur rumah tangga sendiri, sehingga ada kebijaksanaan untuk memindah ibu kota kabupaten ke daerah lain. Ada dua alternatif ibu kota sebagai penganti Kota Magelang, yaitu Kawedanan Grabag atau Kawedanan Muntilan, tetapi kedua daerah ini ditolak. Pada tanggal 22 Maret 1984, kecamatan Mertoyudan bagian Selatan dan kecamatan Mungkid bagian Utara dipilih secara resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan nama Kota Mungkid.

Geografi

Kabupaten Magelang berada di cekungan sejumlah rangkaian pegunungan. Kabupaten Magelang adalah suatu wilayah pegunungan/dataran tinggi dari lima gunung (Panca Arga) yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Telomoyo, dan Pegunungan Menoreh.

Di bagian timur (berbatasan dengan Kabupaten Boyolali) terdapat Gunung Merbabu (3.141 mdpl) dan Gunung Merapi (2.911 mdpl). Di bagian barat (berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo) terdapat Gunung Sumbing (3.371 mdpl). Di bagian utara (berbatasan dengan Kabupaten Semarang) terdapat Gunung Telomoyo (1.894 mdpl). Di bagian barat daya terdapat rangkaian Pegunungan Menoreh. Pada bagian tengah mengalir Kali Progo beserta anak-anak sungainya menuju selatan. Kabupaten Magelang juga terdapat Kali Elo yang membelah dua wilayah ini. Pertemuan kembali kedua kali tersebut terletak di desa Progowati yang konon dahulu di tempat itu lebih banyak penduduk berjenis kelamin wanita daripada pria.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Potret resmi Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati Keterangan Ref.
Masa Pendudukan Belanda
1 Danukromo / 'Alwi / Sayyid 'Alwi bin Ahmad bin Muhammad Said Bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Abdurrahman Tajuddin Basyaiban/ Danoeningrat I 1812 1826
2 Danoeningrat II / Hamdani / Sayyid Hamdani bin 'Alwi Basyaiban 1826 1862
3 Danoeningrat III / Sa'id / Sayyid Sa'id bin Hamdani Basyaiban 1862 1878
4 Danoekusoemo / Achmad / Sayyid Achmad bin Said Basyaiban 1878 1908
5 Danoesoegondo / Muhammad/ Sayyid Muhammad bin Said Basyaiban 1908 1939
6 R. A. A. Sastrodiprojo 1939 1945
Masa Pemerintahan Indonesia
7 R. A. A Said Prawirosastro 1945 1946
8 R. Judodibroto 1946 1954
9 MG Arwoko 1954 1957
10 Sugeng Sumodilogo 1957 1960
11 Drs. Adnan Widodo 1960 1967
12 Drs. H. Achmad 1967 1979
13 Drh. Soepardi 1979 1983
14 Drs. Al. Soelistyo 1983 1984 PJ. Bupati
15 H. Mohammad Solihin 1984 1994
16 Kol.Inf. H. Kardi 1994 1999
17 Drs. H. Hasyim Afandi 1999 2004
18 Singgih Sanyoto 2004 2014 * Drs. H. Hartono (2004-2009)
* H. M. Zaenal Arifin, SH (2009-2014)
19 Zaenal Arifin, S.IP. 2014 2019 H. M. Zaenal Arifin, SH
2019 Edi Cahyana [5][6]
20 Sepyo Achanto 2024 Penjabat Bupati

.

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Magelang dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004–2009[7] 2009–2014[7] 2014–2019[8] 2019–2024[9]
PKB 12 Penurunan 6 Kenaikan 9 Penurunan 8
Gerindra (baru) 5 Kenaikan 9 Penurunan 7
PDI-P 10 Kenaikan 12 Penurunan 10 Kenaikan 13
Golkar 5 Penurunan 4 Kenaikan 6 Steady 6
NasDem (baru) 0 Kenaikan 2
PKS 0 Kenaikan 3 Steady 3 Kenaikan 6
PPP 9 Penurunan 5 Steady 5 Penurunan 4
PAN 9 Penurunan 5 Steady 5 Penurunan 3
Demokrat (baru) 0 Kenaikan 6 Penurunan 3 Penurunan 1
PKNU (baru) 4
Jumlah Anggota 45 Kenaikan 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 5 Kenaikan 9 Penurunan 8 Kenaikan 9


Kecamatan

Kabupaten Magelang memiliki 21 kecamatan, 5 kelurahan, dan 367 desa. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 1.363.290 jiwa dengan luas wilayah 1.102,93 km² dan sebaran penduduk 1.255 jiwa/km².[10][11]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Magelang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.08.14 Bandongan 56151 14 Desa
33.08.02 Borobudur 56553 20 Desa
33.08.15 Candimulyo 56191 19 Desa
33.08.06 Dukun 56482 15 Desa
33.08.18 Grabag 56196 28 Desa
33.08.12 Kajoran 56163 29 Desa
33.08.13 Kaliangkrik 56153 20 Desa
33.08.10 Mertoyudan 56172 1 12 Desa
Kelurahan
33.08.09 Mungkid 56512 2 14 Desa
Kelurahan
33.08.08 Muntilan 56412 1 13 Desa
Kelurahan
33.08.17 Ngablak 56194 16 Desa
33.08.03 Ngluwar 56485 8 Desa
33.08.16 Pakis 56193 20 Desa
33.08.04 Salam 56484 12 Desa
33.08.01 Salaman 56162 20 Desa
33.08.07 Sawangan 56481 15 Desa
33.08.20 Secang 56195 1 19 Desa
Kelurahan
33.08.05 Srumbung 56483 17 Desa
33.08.19 Tegalrejo 56192 21 Desa
33.08.11 Tempuran 56161 15 Desa
33.08.21 Windusari 56152 20 Desa
TOTAL 5 367


Kota Mungkid sebagai ibu kota kabupaten ini, berada sekitar lima belas kilometer di sebelah selatan Kota Magelang, dapat dijangkau mudah dengan kendaraan roda empat. Selain itu, Secang merupakan persimpangan antara jalan nasional Semarang–Magelang–Yogyakarta dan jalan provinsi menuju Temanggung.

Dahulu wilayah Kabupaten Magelang dilalui jalur kereta api yang menghubungkan Semarang–Yogyakarta, bahkan merupakan salah satu jalur kereta api tertua yang berada di Indonesia. Stasiun yang dimiliki Kabupaten Magelang antara lain adalah Stasiun Muntilan, Stasiun Blabak, Stasiun Mertoyudan, dan Stasiun Secang. Namun, meletusnya Gunung Merapi sekitar tahun 1970-an membuat jalur kereta api tersebut rusak akibat terjangan lahar sehingga menyebabkan jalur dan stasiun tersebut kini tidak difungsikan lagi.

Pendidikan

Kabupaten Magelang jika dilihat dari segi pendidikan memang tidak begitu merata jika dibandingkan antara satu sekolah dengan sekolah yang lain, tetapi di Kabupaten Magelang ini tetap memiliki beberapa sekolah negeri dan beberapa sekolah swasta unggulan.

Pariwisata

Wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur.

Di kabupaten ini terdapat Candi Borobudur merupakan objek wisata andalan Provinsi Jawa Tengah yang kini menjadi situs Warisan Dunia UNESCO. Selain Borobudur, terdapat sejumlah candi di antaranya Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Canggal atau Candi Gunungwukir, Candi Selogriyo, Candi Gunungsari, Candi Lumbung, Candi Pendem, dan Candi Asu. Selain candi sebagai objek wisata budaya, Kabupaten Magelang juga mempunyai satu museum yang terletak di jalan antara Candi Mendut dan Borobudur, yaitu Museum Senirupa Haji Widayat.

Untuk objek wisata alam, Kabupaten Magelang memiliki beberapa objek wisata, antara lain Kopeng, Kolam Renang Kalibening-Payaman, Gardu Pandang Ketep Pass juga air terjun Kedung Kayang kira-kira lima kilometer dari Ketep Pass, Gardu Pandang Babadan, Curug Silawe, Losari Coffee Plantation, pemandian air panas Candi Umbul dan air terjun Sekar Langit (di Kecamatan Grabag). Di samping itu Kali Progo dan Kali Elo juga sering digunakan untuk wisata arung jeram. Di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, terdapat Rumah Doa Bukit Rhema, atau disebut juga sebagai Gereja Ayam, yang mendapat sorotan setelah muncul dalam bagian film Ada Apa dengan Cinta? 2.[12]

Beberapa objek wisata religi yang ada di Kabupaten Magelang antara lain Langgar Agung Pangeran Diponegoro, Makam Kiai Condrogeni, Makam Sunan Geseng, dan Makam Raden Santri. Sementara itu, untuk seni budaya dan kriya terdapat beberapa objek dan daya tarik wisata (ODTW) antara lain kesenian tradisional, kerajinan cendera mata, kerajinan mebel dan interior, serta makanan khas.

Galeri

Transportasi Umum

Perhelatan internasional

Setiap tahun, Kabupaten Magelang menjadi tuan rumah penyelenggaraan perhelatan seni-budaya berskala internasional yakni:

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Magelang Dalam Angka 2021" (pdf). www.magelangkab.bps.go.id. hlm. 73,. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-01. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  2. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupatem Magelang". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 8 Juni 2020. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 4 Oktober 2023. 
  4. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). hlm. 8. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  5. ^ Rukmorini, Regina (2018-07-25). "Petahana Bupati Magelang Ditetapkan sebagai Bupati Terpilih". Kompas.Id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-09. 
  6. ^ "Pilkada Magelang, Calon Bupati Petahana Versus Calon Wakil Bupati Petahana - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). 2018-01-11. Diakses tanggal 2018-10-09. 
  7. ^ a b BPS Kabupaten Magelang. "Perolehan Kursi Anggota DPRD Kabupaten Magelang Hasil Pemilu 1999, 2004, dan 2009". magelangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2023-04-13. 
  8. ^ "50 Anggota DPRD Dilantik • Radar Jogja". Radar Jogja. 2014-08-27. Diakses tanggal 2023-04-13. 
  9. ^ "DITETAPKAN, INI PEROLEHAN KURSI DPRD KABUPATEN MAGELANG". magelangkab.go.id. Diakses tanggal 2023-04-13. 
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  12. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-16. Diakses tanggal 2020-09-17. 

Pranala luar