MRT Singapura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 06.33 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 23 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q40176)
Mass Rapid Transit (MRT)
大众快速交通 (地铁)
Sistem Pengangkutan Gerak Cepat
சிங்கை துரிதக் கடவு ரயில்
Info
PemilikLand Transport Authority
WilayahSingapura
JenisAngkutan cepat
Jumlah jalur4
Jumlah stasiun79 (1 tidak beroperasi)[1]
Penumpang harian1.952 juta orang (2009)[2]
Operasi
Dimulai7 November 1987
OperatorSMRT Corporation
SBS Transit
Teknis
Panjang sistem129,7 km (80,59 mi)
Lebar sepur1.435 mm (4 ft 8+12 in) sepur standar
Suasana salah satu stasiun MRT di Singapura

Mass Rapid Transit atau MRT Singapura adalah sebuah sistem angkutan cepat yang membentuk tulang punggung dari sistem kereta api di Singapura dan membentang ke seluruh negara kota ini. Bagian pertama dari MRT ini, antara Stasiun Yio Chu Kang dan Stasiun Toa Payoh, dibuka tahun 1987 dan menjadi sistem angkutan cepat tertua kedua di Asia Tenggara, setelah Sistem LRT Manila. Jaringan ini telah berkembang cepat sebagai hasil dari tujuan Singapura untuk mengembangkan jaringan kereta yang lengkap sebagai tulang punggung utama dari sistem angkutan umum di Singapura dengan perjalanan penumpang harian rata-rata 1,952 juta jiwa tahun 2009, hampir 63% dari 3,085 juta penumpang jaringan bus pada waktu yang sama.[2]

MRT memiliki 79 stasiun (1 di antaranya tidak beroperasi)[1] dengan jalur sepanjang 129,7 kilometer dan beroperasi pada sepur standar. Jalur rel ini dibangun oleh Land Transport Authority, sebuah badan milik Pemerintah Singapura yang memberi konsesi operasi kepada perusahaan laba SMRT Corporation dan SBS Transit. Operator-operator ini juga mengelola layanan bus dan taksi, sehingga menjamin adanya integrasi penuh layanan angkutan umum. MRT ini dilengkapi oleh sistem Light Rail Transit (LRT) regional yang menghubungkan stasiun MRT dengan perumahan umum HDB.[3] Layanan ini beroperasi mulai pukul 5.30 pagi dan berakhir sebelum pukul 1.00 pagi setiap hari dengan frekuensi tiga sampai delapan menit, dan layanan ini diperpanjang selama hari-hari libur Singapura.[4]

Sejarah

Asal muasal dari MRT Singapura adalah dari ramalan perencanaan kota pada tahun 1967 dimana pada tahun 1992 diperlukan sistem transportasi kota di atas rel.

Diawali sebuah debat, akhirnya parlemen Singapura menyimpulkan bahwa sistem transportasi hanya menggunakan bus tidak akan mencukupi karena akan memerlukan jalur jalan dengan adanya batasan lahan di negara tersebut.

Biaya konstruksi awal MRT sebesar 5 milyar dolar Singapura adalah biaya termahal yang pernah dikeluarkan untuk sebuah proyek pada waktu itu, yang dimulai pada 22 Oktober 1983 di Jalan Shan. Jaringan MRT dibangun bertahap dimana Jalur Utara Selatan diutamakan karena melewati daerah pusat kota yang sangat memerlukan transportasi publik. Mass Rapid Transit Corporation (MRTC), selanjutnya diganti menjadi SMRT Corporation didirikan pada 14 Oktober 1983 untuk mengelola otoritas MRT. Pada 7 November 1987, bagian pertama dari Jalur Utara Selatan mulai beroperasi yang terdiri dari lima stasiun dengan jarak enam kilometer. Limabelas stasiun lagi kemudian dibuka dan MRT Singapura resmi dibuka pada 12 Maret 1988 oleh Lee Kuan Yew, sebagai Perdana Menteri Singapura waktu itu. Sebanyak 21 stasiun ditambahkan dalam jaringan; pembukaan Stasiun Boon Lay pada Jalur Timur Barat 6 Juli 1990 menandai selesainya jaringan dua tahun lebih awal dari jadwal.

MRT Singapura kemudian bertahap berkembang. Termasuk S$1.2 milyar pengembangan Jalur Utara Selatan melalui Woodlands melengkapi pada 10 Februari 1996. Konsep untuk mendekatkan jalur rel ke perumahan menghadirkan sistem LRT Singapura. Jalur LRT terhubung ke jalur MRT. Pada 6 November 1999 jalur LRT pertama di Bukit Panjang mulai beroperasi. Pada 2002 stasiun bandar udara Changi dan stasiun Expo ditambahkan pada jalur MRT. Jalur Timur Laut, yang dioperasikan oleh SBS Transit dibuka pada 20 Juni 2003 sebagai jalur rel otomatis penuh pertama di dunia. 15 Januari 2006 setelah diskusi dengan masyarakat, stasiun Buangkok dibuka. Jalur pengembangan Boon Lay, meliputi stasiun Pioneer dan Joo Koon mulai membuka layanan pada 28 Februari 2009. Selanjutnya pada 28 Mei 2009 bagian pertama dari Jalur Lingkar (Circle Line) dari stasiun Marymount ke Bartley dibuka. Selanjutnya 9 stasiun dari stasiun Tai Seng ke Dhoby Ghaut dibuka pada 17 April 2010.

Pada 15 Desember 2011 pelayanan Mass Rapid Transit (MRT)sempat mengalami gangguan yang disebabkan oleh kerusakan rel ketiga di jalur Dhoby Ghaut dan City Hall. Kerusakan rel ini berimbas pada kerusakan rem kampas 4 kereta sehingga keempatnya harus 'diistirahatkan' untuk sementara. Satu kereta di Stasiun Braddell, satu kereta di stasiun Orchard, dan dua kereta di stasiun Dhoby Ghaut. Akibat insiden ini, ratusan penumpang di sejumlah stasiun MRT di Singapura sempat terlantar. Bahkan penumpang yang sudah naik ke dalam MRT terpaksa keluar berjalan kaki menuju jalan raya. Layanan MRT kembali beroperasi 16 Desember 2011 [5]. Tanggal 17 Desember 2011, layanan MRT kembali mengalami kerusakan selama 7 jam di wilayah Ang Mo Kio dan Stasiun Marina Bay[6].

Jalur dan stasiun

Yang sudah beroperasi

Ada empat jalur yang telah dibuka saat ini:

Jalur
(Operator)
Pengoperasian awal Stasiun Panjang
(km)
Terminal Depot di jalur
Jalur Utara Selatan
(SMRT Trains)
7 November 1987 25 44 Jurong East Marina Bay Bishan
Jalur Timur Barat
(SMRT Trains)
12 Desember 1987 29 49.2 Pasir Ris Joo Koon Ulu Pandan
Changi
10 Januari 2001 3 Tanah Merah Changi Airport
Jalur Timur Laut
(SBS Transit)
20 Juni 2003 16 (1 tidak dioperasikan) 20 HarbourFront Punggol Sengkang
Jalur Lingkar
(SMRT Trains)
28 Mei 2009 16 16.5 Dhoby Ghaut Marymount Kim Chuan
Diagram persebaran fisik jaringan MRT di seluruh pulau Singapura (termasuk jalur yang sedang dibangun).

Selain itu, ada beberapa jalur lainnya yang akan selesai dalam beberapa tahun mendatang:

  • Downtown (33 stasiun, dibuka bertahap pada tahun 2013, 2015, dan 2016)
  • Thompson (dibuka tahun 2018)

MRT dioperasikan oleh dua perusahaan: SMRT Corporation dan SBS Transit.

Depo

SMRT Corporation memiliki empat depo kereta api: Depo Bishan adalah pusat perawatan kereta dengan fasilitas bongkar besar,[7] sementara Depo Changi dan Depo Ulu Pandan memeriksa dan menjadi parkir kereta tiap malam.[8] Depo bawah tanah di Depo Kim Chuan untuk memparkir kereta di Jalur Lingkar.[9] Stasiun MRT Jurong East, Tanah Merah, Ang Mo Kio, dan Paya Lebar di Jalur Lingkar mempunyai peron dengan rel ketiga di bagian tengah stasiun untuk kereta yang akan tidak digunakan berhenti sebelum kembali ke depo, namun dua stasiun pertama kini menjadi terminal Jalur Utara Selatan dan Jalur Ekstensi Changi Airport, dan dua terakhir untuk Jalur Utara Selatan dan Jalur Lingkar.

Depo Sengkang untuk memparkir kereta di Jalur Timr Laut serta Jalur LRT Sengkang dan LRT Punggol, semua dioperasikan oleh SBS Transit. Ini adalah depo pertama yang memiliki struktur pendukung untuk industri di atas depo, untuk menghindari penggunaan lahan yang sangat terbatas di Singapura.[9]

Referensi

  1. ^ a b "Singapore MRT". Explore Singapore's "MRTpedia". Diakses tanggal 18 April 2010. 
  2. ^ a b "Straits Times: Average Daily Ridership" (PDF). Straits Times. Diakses tanggal 2010-02-20. 
  3. ^ Land Transport Authority, Singapore 1996, pg. 8
  4. ^ "Train, bus runs". The Straits Times. 24 December 2007. 
  5. ^ Artikel:"Layanan MRT di Singapura Beroperasi Lagi " di detik.com
  6. ^ Artikel:"Rusak Selama 7 Jam, MRT Singapura Kembali Beroperasi " di detik.com
  7. ^ Mass Rapid Transit Corporation, Singapore 1988, pg. 46
  8. ^ B B Broms & J N Shirlaw (1987). "Depot Sites". MRTC & IES 1987, pg. 71-77. 
  9. ^ a b "Room to develop at new Circle MRT Line depot". The Straits Times. 28 October 2003. 

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA