Lipopolisakarida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 06.41 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 23 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q421804)
Struktur lipopolisakarida

Lipopolisakarida (Inggris: lipopolysaccharide, lipoglycan, LPS) adalah sebuah molekul besar berupa kompleks antara senyawa lipid dan polisakarida dengan ikatan kovalen. Senyawa LPS banyak ditemukan pada lapisan membran sel sebelah luar bakteria gram-negatif dan bersifat endotoksin, yang memicu aktivasi sistem kekebalan.[1]

Struktur

Lipid A pada E.coli K12

LPS terdiri dari lipid A, polisakarida inti, dan rantai polisakarida spesifik-O.[2] Lipid A adalah glikolipid yang terdiri dari disakarida glukosamin yang tersubstitusi ikatan beta (1,6)-nya.[3] Lipid A bertanggungjawab terhadap efek beracun dengan cara menstimulasi pembentukan dan sekresi sitokina yang menimbulkan gejala keracunan.[2] Stimulasi tersebut terjadi karena Lipid A bersama dengan protein pengikat LPS/ LPS binding protein (LBP) akan berikatan ke reseptor CD14 dari sel makrofaga.[2] IL-10 dan faktor nekrosis tumor (TNF) akan menginduksi peningkatan sintesis prostaglandin E2 di hipotalamus sehingga meningkatkan temperatur tubuh yang berujung menjadi demam.[2] Polisakarida inti adalah kompleks polisakarida kompleks yang biasanya terhubung dengan lipid A melalui ikatan 3-deoksi-D-manno-octulosonat (KDO).[3] Rantai spesifik O terdiri dari rantai subunit oligosakarida identik (linear atau bercabang) dengan panjang yang bervariasi[3]. Jumlah subunit dapat bervariasi bahkan pada sel yang sama contohnya pada Salmonella yang jumlah subunitnya antara 3, 4, atau 5 .[3] Rantai spesifik O menentukan spesifisitas dari antigen O dari serotipe tertentu yaitu dari kehadiran gula-gula tertentu.[3]

Rujukan

  1. ^ (Inggris) "Resilience to bacterial infection: difference between species could be due to proteins in serum". Infectious Disease Unit, Institut Pasteur; Warren HS, Fitting C, Hoff E, Adib-Conquy M, Beasley-Topliffe L, Tesini B, Liang X, Valentine C, Hellman J, Hayden D, Cavaillon JM. Diakses tanggal 2010-10-23. 
  2. ^ a b c d Kayser FH, Bienz KA, Eckert J, Zinkernagel RM. 2005. Medical Microbiology. New York: Geor Thieme Verlag.
  3. ^ a b c d e Singleton P, Sainsbury D. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology. New Jersey: Wiley Interscience.