Penitensiaria Apostolik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 05.26 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 16 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q620144)

Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik, atau lebih resminya Mahkamah Agung Pengampunan Dosa Apostolik, adalah salah satu dari tiga pengadilan Kuria Romawi. Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik utamanya adalah "pengadilan belas kasihan", bertanggung-jawab untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan pengampunan dosa di dalam Gereja Katolik Roma.

Lembaga ini memiliki yurisdiksi hanya atas masalah-masalah di dalam forum internal. Ruang kerjanya masuk di dalam tiga kategori berikut ini:

  • pengampunan dosa atas latæ sententiæ ekskomunikasi yang sepenuhnya adalah wewenang Tahta Suci;
  • dispensasi atas kecacatan sakramen yang sepenuhnya adalah wewenang Tahta Suci; dan
  • pengeluaran dan pengaturan pengampunan dosa.

Kepala lembaga ini, yang dalam Bahasa Inggris disebut Major Penitentiary, adalah salah satu dari sedikit pejabat Vatikan yang mempertahankan posisinya selama sede vacante.[1] Apabila sang kepala lembaga adalah seorang kardinal yang memiliki hak pilih dalam konklaf, ia adalah salah satu dari hanya tiga orang di dalam konklaf yang diperbolehkan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak di luar konklaf supaya ia bisa terus menjalankan tugas-tugasnya.[2] Major Penitentiary adalah seorang Uskup Agung Titular dan biasanya adalah seorang kardinal. Sejak tahun 2005 kepala lembaga ini adalah James Francis Cardinal Stafford.

Tugas-tugas secara historis

Hingga abad ke-18, Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik juga mengurus kasus-kasus perselisihan antara imam penerima pengakuan dosa dan pendosa yang mengaku melibatkan pelanggaran-pelanggaran terhadap apa yang disebut sebagai "forum eksternal".

Khususnya untuk dosa-dosa yang sangat kejam (misalnya pemerkosaan atau pembunuhan), atau untuk dosa-dosa serius yang dilakukan oleh para pendosa yang bertobat yang berasal dari kalangan politik dan kebudayaan papan atas, seringkali para pendosa ini dijatuhi hukuman penebusan dosa yang cukup keras. Praktek ini khususnya berlaku di Gereja pada abad pertengahan, karena semua dosa diajukan ke uskup untuk mendapatkan pengampunan dosa. Apabila sang pendosa yang bertobat merasa bahwa hukuman penebusan dosa yang diterimanya tidak seimbang dengan dosa-dosa yang dilakukannya, ia dapat mengajukan perselisihan ini pada Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik. Kejahatan yang diduga dilakukan dianggap melawan "forum eksternal", yakni berhubungan dengan tindakan-tindakan publik yang diharuskan bagi sang pendosa.

Apabila pengadilan memutuskan untuk mendukung pihak pendosa, pengadilan akan menerbitkan sebuah pernyataan resmi yang menegaskan bahwa pembayaran dosa yang pantas telah dibuat, dosa-dosa sang pendosa yang bertobat diampuni, dan masalah tersebut ditutup.

Pernyataan-pernyataan ini dicatat oleh juru tulis yang sah, yang dibayar dengan biaya yang dibebankan oleh Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik kepada sang pendosa untuk pencatatan keputusan mereka. Praktek ini menyebabkan lahirnya pendapat bahwa lembaga pengadilan ini, dan selanjutnya Gereja, menerima uang untuk pengampunan dosa.

Absolusi dan dispensasi

Orang-orang yang ingin menerima sebuah absolusi atau dispensasi yang sepenuhnya adalah kewenangan Tahta Suci menulis sebuah petisi kepada lembaga ini. Biasanya, petisi ini dikirimkan lewat imam pendengar pengakuan dosa mereka. Petisi tersebut harus menggunakan nama samaran ketika menjelaskan situasi yang ada untuk menghindari terbukanya identitas dari orang-orang yang terlibat, dan pihak pengadilan sendiri bekerja dengan penuh rahasia. Sang kepala lembaga mempertimbangkan sendiri masalah-masalah yang diajukan, kecuali apabila suatu masalah itu sangat penting yang apabila terjadi maka seluruh perangkat pengadilan mempertimbangkan petisi tersebut. Para naggota pengadilan hanya memberikan nasihat mengenai petisi yang diterima; Kepala lembaga memiliki suara keputusan terakhir apakah dispensasi atau absolusi mesti diberikan. Apabila kepala lembaga tidak yakin apakah dirinya memiliki kekuasaan atas suatu kasus, ia mengajukan permasalahan tersebut kepada Sri Paus. Kecacatan atau tindakan yang dipermasalahkan harus dijaga kerahasiaannya; kalau tidak, kecacatan atau tindakan yang dipermasalahkan menjadi sebuah masalah forum eksternal dan tidak bisa diberikan absolusi atau dispensasi oleh lembaga ini.

Pengampunan Dosa

Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik juga menerbitkan surat keputusan yang mengumumkan kesempatan-kesempatan bagi para umat untuk menerima pengampunan dosa. Contohnya, salah satu surat keputusan itu diterbitkan pada tanggal 7 Agustus 2005 dalam masa persiapan Hari Pemuda Sedunia 2005. Surat keputusan itu berbunyi:

Rahmat pengampunan dosa diberikan kepada para umat yang, dalam peristiwa Hari Pemuda Sedunia ke-20, pergi berziarah ke atau tiba di Cologne, mengambil bagian dalam berbagai sakramen yang ada, termasuk juga kepada semua umat lainnya, dimanapun mereka berada, selama mereka berdoa kepada Tuhan dalam masa acara ini, untuk membantu pemuda-pemudi Kristiani memperkuat iman mereka dan membawa mereka ke sebuah kehidupan yang kudus.

Surat keputusan ini menyediakan baik pengampunan dosa penuh maupun pengampunan dosa sebagian:

Sebuah pengampunan dosa penuh diberikan seperti biasanya (lewat Sakramen Pengakuan Dosa, Komuni Ekaristi dan doa-doa bagi ujud-ujud Sri Paus) kepada umat yang, dalam sebuah roh yang terlepas penuh dari dosa apapun, akan mengambil bagian dengan penuh perhatian dan penuh kekhusyukan dalam beberapa perayaan yang diadakan untuk Hari Pemuda Sedunia ke-20 di Cologne dan dalam acara penutupannya yang khidmat.
Pengampunan dosa sebagian akan diberikan kepada umat, dimanapun mereka berada pada saat peristiwa diatas terjadi, bila, setidaknya dengan sebuah kerendahan hati, mereka meminta Tuhan dengan doa-doa yang sungguh-sungguh untuk memperkuat kaum muda Kristiani dalam menyatakan iman, untuk memperkuat cinta dan hormat mereka kepada orang-tua mereka, dan untuk menyerahkan secara penuh diri mereka dalam membentuk keluarga baru, sesuai dengan norma-norma suci Injil dan Gereja, yang akan mereka bentuk atau sudah bentuk, atau dalam membentuk hidup mereka sendiri sesuai dengan jalan yang telah Tuhan tunjukkan pada diri mereka masing-masing.

Daftar Kepala Lembaga

Hingga Abad ke-:

  • (1251-1256 – Vacant)
  • (1265-1273 – probably Vacant)
  • (1276-1279 – Vacant)
  • (1323-1326 – probably Vacant)
  • (1367-1370 – data tidak ditemukan, kemungkinan kosong)

Abad ke-20

Abad ke-21

Referensi

  • John Paul II. Pastor bonus, art. 117–120. Available at [1]
  • "Roman Curia." Catholic Encyclopedia. Available at [2].
  1. ^ Paus Yohanes Paulus II (22 February 1996). "[[Universi Dominici Gregis]], art. 14". Diakses tanggal 2007-05-07.  Konflik URL–wikilink (bantuan)
  2. ^ Pope John Paul II (22 February 1996). "[[Universi Dominici Gregis]], art. 44". Diakses tanggal 2007-05-07.  Konflik URL–wikilink (bantuan)

Pranala luar