Kruto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kruto (atau Cruto) (wafat 1093), putra Grin atau Grinus, merupakan seorang pangeran Wagria.[1] James Westfall Thompson percaya keluarganya berasal dari Rani dari Rugia.

Gottschalk, pangeran Christian Obotrite yang menikahi putri sekutu Denmarknya Sven Estridson, yang telah menaklukkan Obodrite dan beberapa suku Lutician pada tahun 1050.[2] Pada tahun 1066, Kruto memenangkan suatu pemberontakan yang dilancarkan oleh bangsawan Obotrite dan didukung oleh Lutician, melawan Gottschalk dan adipati Sachsen Ordulf dan Magnus.[3] Gottschalk tewas terbunuh, dan para putranya Budivoj dan Henry diasingkan ke Sachsen dan Denmark.[2] Kruto membuat ibu kotanya keluar dari sebuah pagar benteng yang besar di Buku, sebuah pulau di tumpuan sungai-sungai Trave dan Wochnitz dan situs yang kemudian Lübeck.

Pada tahun 1074 atau 1075, Budivoj, putra Gottschalk, dengan suatu band Holstein yang dikirim oleh Magnus, menyerang istana Kruto di Plön,[3] yang telah sengaja ditinggalkan tanpa pertahanan. Hari berikutnya, tempat itu dikelilingi oleh pasukan Slavik, yang membuat Sachsen menyerah, setelah dimana mereka dibantai dan Budivoj terbunuh.[3]

Sampai kematiannya pada tahun 1093, Nordalbingia, termasuk Holstein, Sturmaria, dan Ditmarsch, merupakan subyek pemerintahan pagannya. Selama beberapa abad, Magnus, Eric I dari Denmark, dan Margrave Batasan Utara (Udo II, Henry I, dan Udo III) berjuang untuk menaklukkan Kruto, tetapi hanya Eric saja yang hampir mendekati.

Kerajaan Kruto lemah secara internal, namun, karena pengikut Slav, seperti Liutizi, kemudian dipilih ketua mereka sendiri yang tunduk kepadanya. Juga Christian Obotrite dengan diam-diam bersekutu dengan orang Sachsen untuk membawa keruntuhannya. Di dalam sebuah perjamuan dimana Kruto berencana untuk membunuh putra Gottschalk Henry, tamunya, sebaliknya Henry dan istri Kruto Slavina yang membunuhnya. Segera setelah kematiannya, Henry, pangeran Christian Obotrite, yang memimpin pasukan gabungan Slav-Saxon ke kemenangan atas Wend di Perang Schmilau dan subyek Wagri dan Liutizi ke upeti lagi.

Sumber[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Joachim Herrmann, Die Slawen in Deutschland (Berlin: Akademie-Verlag, 1985), 366.
  2. ^ a b Joachim Herrmann, 365.
  3. ^ a b c Joachim Herrmann, 263.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]