Konflik Fatah–Hamas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Konflik Fatah-Hamas)
Konflik Fatah-Hamas
Bagian dari Konflik Israel-Palestina

Peta Jalur Gaza memperlihatkan kota kunci dan negara tetangganya.
Tanggal15 Desember 2006 – sekarang
LokasiJalur Gaza (umumnya), Tepi Barat
Status

Sedang berlansung[butuh rujukan]

  • Hamas mengambil alih Jalur Gaza
  • Pemerintah Palestina baru di Tepi Barat, ditunjuk oleh Mahmoud Abbas
  • Perjanjian rekonsiliasi ditandatangani pada bulan Mei 2011
  • Perjanjian Doha ditandatangani pada tahun 2012
  • Krisis politik yang diperbaharui pada bulan Maret–April 2012[1]
  • Peningkatan ketegangan yang kuat pada tahun 2013[2][3][4]
  • Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada bulan April 2014[5]
  • Pemerintahan persatuan disumpah jabatan selama bulan Juni 2014[6]
  • Implementasi tenggat waktu kontrol pemerintahan persatuan di Gaza
Pihak terlibat
Hamas Fatah
Tokoh dan pemimpin
Ismail Haniya
Khaled Meshaal
Mohammed Deif
Mahmoud Abbas
Mohammed Dahlan
Kekuatan
Izz ad-Din al-Qassam Brigades: 15,000
Executive Force: 6,000[7][8]
National Security: 30,000
Preventive Security Service: 30,000
General Intelligence: 5,000
Presidential Guard: 4,200
Brigade Martir al-Aqsa: Beberapa ribu[7][8]
Korban
83 tewas 165 tewas
98 warga sipil terbunuh
1.000+ terluka di kedua pihak

Konflik Hamas-Fatah (Arab: النزاع بين فتح و حماس Al-Fatah Nizā Bain wa Hamas), juga disebut sebagai Perang Saudara Palestina (Arab: Surah Al الحرب الأهلية الفلسطينية-Ḥarb al-ʾ Ahliyyah al-Filisṭīnīyah), dan Konflik sesama saudara (Bahasa Arab: صراع الأخوة sira ʿ al-Ikhwah), dimulai pada tahun 2006 dan terus berlanjut, dalam satu bentuk atau lain, ke tahun 2008. Konflik antara dua pihak fraksi utama Palestina yaitu Fatah dan Hamas. Mayoritas peperangan adalah terjadi di Jalur Gaza dimana dimulai pertikaian terjadi setelah Hamas memenangkan dalam pemilihan legislatif dan Hamas kemudian menguasai Jalur Gaza. ketegangan antara Hamas dan Fatah mulai meningkat pada 2005 setelah kematian pemimpin lama PLO Yasser Arafat yang meninggal pada 11 November 2004 dan kembali intensif setelah Hamas memenangkan pemilihan umum 2006.

Konflik ini disebut Wakseh antara Palestina, yang berarti merusak, dan roboh akibat kerusakan yang diakibatan oleh perbuatan sendiri.

Sejarah pertentangan Hamas dan Fatah[9][sunting | sunting sumber]

Hamas dan Fattah memiliki ideologi yang berbeda. Hamas dengan ideologi Islam sedangkan Fatah dengan ideologi nasionalis sekuler. Perbedaan ini semakin tajam ketika Fatah dan PLO bersedia berunding, bahkan mengakui eksistensi Israel.

Diantara perundingan PLO-Israel yang dimediasi oleh AS, yaitu Perundingan Oslo yang hasilnya adalah berdirinya Otoritas Nasional Palestina (PNA) pada tahun 1994. Otoritas Palestina ini dipimpin langsung oleh Yasser Arafat. Sepanjang kepemimpinan Arafat, Otoritas Palestina telah menjadi perpanjangan tangan Israel dalam menekan perjuangan gerilyawan Palestina, termasuk Hamas. Segala bentuk serangan kepada Israel dikategorikan sebagai aksi terorisme dan Palestina berkewajiban membasmi gerakan tersebut.

Januari 2005, diadakan pemilihan Presiden Otoritas Palestina. Hamas memboikot pemilu ini, dimana pemilu ini dimenangkan Mahmoud Abbas, pemimpin Fatah pasca Arafat. Tapi kemudian, Hamas ikut dalam pemilu Legislatif bulan Januari 2006 dan berhasil meraup 42,9% suara. Hal ini membuktikan mayoritas masyarakat Palestina mendukung perjuangan Hamas.

Kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif mengakibatkan terpilihnya Ismail Haniyah sebagai Perdana Menteri Palestina. Namun karena selama ini Hamas cenderung melakukan serangan-serangan kepada Zionis Israel, negara-negara barat telah menempatkan Hamas sebagai organisasi teroris, apalagi setelah pernyataan Ismail Haniyah yang menyatakan bahwa tidak akan mengakui keberadaan Israel.

Israel tidak pernah menghentikan serangannya ke wilayah Palestina. Hamas membalas serangan itu dengan melemparkan roket ke wilayah Israel. Hal ini membuat Israel dan Barat ( termasuk Sekjen PBB) menghentikan aksi senjata bahkan menyebutnya sebagai aksi teroris. Fatah pun ikut-ikutan menentang Hamas bahkan membunuh tokoh-tokoh Hamas. Perang antara keduanya meletus dan menewaskan ratusan orang. Puncaknya pada 14 Juni 2007, Presiden Otoritas Palestina membubarkan kabinet dan memecat Ismail haniyah. Hamas menolak keputusan itu dan tetap menganggap Ismail haniyah sebagai Perdana Menteri. hingga kini Gaza dikuasai Hamas dan Tepi barat dikuasai Fatah. Sejak bulan Juni 2007 pula, Israel memblokade Gaza.[10]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

  1. Persaingan Hamas-Fatah
  2. Konflik Israel-Palestina
  3. konflik Israel-Gaza 2007
  4. Moussa Arafat
  5. Fauda
  6. Hamastan

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "In Gaza, power cuts and rumors hamper reconciliation". English.alarabiya.net. 1 April 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2012. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama JP_140713
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama JP_020913
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama What_reconciliation
  5. ^ "Hamas and Fatah unveil Palestinian reconciliation deal". BBC News. April 23, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 18, 2015. Diakses tanggal July 17, 2015. 
  6. ^ "Palestinian unity government sworn in by Mahmoud Abbas". BBC. June 2, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 3, 2014. Diakses tanggal June 6, 2014. 
  7. ^ a b "Religious war in Gaza". Ynet. 2007-02-03. 
  8. ^ a b Henry Chu (2007-05-17). "Factional fighting in Gaza imperils unity government". Los Angeles Times. 
  9. ^ Ferry, Oscar. "Hamas-Fatah: Jejak Perang Saudara Satu Dekade Sebelum Damai". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-28. 
  10. ^ Sulaeman, Dina Y (2008). Ahmadinejad on Palestine. Depok: Pustaka Iman. hlm. 148–150. ISBN 978-979-3371-87-0. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]