Kitab Makabe yang Pertama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 00.41 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 33 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q161985)

Nama Makabe yang berarti "palu", sesungguhnya adalah nama Yudas, putra ketiga dari imam Matatias dan pemimpin pertama dalam pemberontakan melawan raja-raja Seleukus yang menganiaya orang-orang Yahudi (1 Makabe 2:4, 66; 2 Makabe 8:5, 16; 10:1, 16). Nama ini kemudian juga dikenakan kepada saudara-saudara Yudas, dan bahkan kepada para pahlawan Yahudi lainnya dari zaman itu, seperti misalnya pada ketujuh orang saudara (2 Makabe 7).

Kitab 1 dan 2 Makabe memuat kisah perlawanan orang Yahudi di Palestina pada abad kedua S.M. ketika agama mereka ditindas. Perlawanan ini menghasilkan kemerdekaan beragama dan politik bagi orang Yahudi untuk sementara waktu.

Masa penulisan, penulis, dan tujuan

Kitab 1 Makabe ditulis sekitar tahun 100 SM dalam bahasa Ibrani, namun teks aslinya telah hilang. Yang tertinggal adalah terjemahan dari masa yang cukup awal dalam bahasa Yunani, yang penuh dengan ungkapan dalam bahasa Ibrani. Pengarangnya diduga seorang Yahudi Palestina, namun tidak diketahui namanya. Ia mengenal baik tradisi dan kitab-kitab suci umatnya dan mempunyai cukup banyak informasi yang dapat diandalkan tentang sejarah bangsanya yang belakangan (dari tahun 175 hingga 134 SM). Si penulis mungkin cukup berperanan dalam sejarah bangsanya itu pada masa mudanya. Ia menulis kitab ini untuk mencatat penyelamatan Israel oleh tangan Allah melalui keluarga Matatias (1 Makabe 5:62) - khususnya melalui ketiga anaknya, Yudas, Yonatan, dan Simon, serta cucunya, Yohanes Hirkanus. Di sini tersirat maksud si penulis untuk membandingkan jasa dan kemenangan mereka dengan para pahlawan bangsanya pada masa lampau, para hakim, Samuel, dan Daud.

Isi

Buku ini memuat tujuh bagian puisi yang meniru gaya puisi Ibrani klasik: empat ratapan (1 Makabe 1:25-28, 36-40; 2:8-13; 3:45), dan tiga nyanyian pujian tentang "leluhur kita" (1 Makabe 2:51-64), tentang Yudas (1 Makabe 3:3-9), dan Simon (1 Makabe 14:4-15). Doktrin yang diungkapkan dalam kitab ini adalah keyakinan umum Israel, tanpa adanya perkembangan baru yang muncul kelak dalam 2 Makabe dan Daniel. Umat Israel secara khusus telah dipilih oleh Allah yang sejati sebagai rekan perjanjian-Nya. Hanya merekalah yang berhak mengenal dan menyembah-Nya. Sebaliknya, umat harus setia kepada-Nya dan menaati setiap hukum yang telah diberikan-Nya.

Si penulis menekankan kesetiaan kepada Taurat sebagai ungkapan kasih umat Israel kepada Allah. Umat menghadapi perjuangan bukan melawan bangsa non-Yahudi, melainkan mereka yang bermaksud menghancurkan hukum Allah, baik Yahudi maupun bukan. Hukuman Allah yang paling keras bukan ditujukan kepada para penguasa Seleukus, melainkan kepada bangsa-Nya sendiri yang meninggalkan hukum-hukum Allah, lawan-lawan Yudas dan saudara-saudaranya, yang merupakan model orang yang percaya dan setia kepada Allah.

Kitab 1 Makabe penting bagi Perjanjian Baru karena ada sejumlah ide yang paralel - atau malah berlawanan - di antara keduanya. Keselamatan disejajarkan dengan aspirasi nasional Yahudi (1 Makabe 4:46-14:41), berlawanan dengan pemerintahan Allah yang universal, yang diajarkan Kristus dalam Injil (Matius 13:47-50; 22:1-14). Selain itu, penghancuran tembok Bait Suci yang memisahkan orang Yahudi dengan orang non-Yahudi dinyatakan sebagai tindakan pencemaran dalam 1 Makabe 9:54 namun dalam Surat Efesus 2:14, diyakini sebagai tindakan penebusan dan penyatuan dari kedua golongan itu di dalam Kristus. Sebaliknya, persembahan Ishak oleh Abraham (Kejadian 22) yang dihubungkan dengan pembenarannya oleh Allah (Kejadian 15:6), seperti yang dinyatakan dalam 1 Makabe 2:52, tercermin dalam Yohanes 2:21, 22. Demikian pula Kitab Suci dinyatakan sebagai penghiburan dalam 1 Makabe 12:9 dan dalam Roma 15:4.

Umat Yahudi dan Protestan menganggap Kitab 1 dan 2 Makabe apokrif, artinya bukan sebagai Kitab Suci yang diilhamkan, karena tidak terdapat dalam Kanon Palestina atau daftar buku yang disusun pada akhir abad pertama Masehi. Namun demikian kedua kitab ini sangat penting karena memberikan banyak informasi tentang sejarah bangsa Yahudi sebelum masa Perjanjian Baru. Sementara itu Gereja Katolik tetap menerima dan mengakuinya sebagai Kitab Suci, berdasarkan tradisi apostolik.

Pembagian isi

Kitab 1 Makabe dibagi sebagai

  1. Pengantar: Helenisme di Asia Kecil (1 Makabe 1:1-9)
  2. Pemberontakan Makabe (1 Makabe 1:10-2:70)
  3. Kepemimpinan Yudas Makabe (1 Makabe 3:1-9:22)
  4. Kepemimpinan Yonatan (1 Makabe 9:23-12:54)
  5. Simon, Imam Agung dan Pemimpin Bangsa (1 Makabe 13:1-16:24)


Pranala luar