Kidung Agung 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kidung Agung 1
Ilustrasi dari ayat pertama Kidung Agung, seorang pemusik memainkan musik di hadapan raja Salomo (Rothschild Mahzor, abad ke-15 M).
KitabKitab Kidung Agung
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
22
pasal 2

Kidung Agung 1 (disingkat Kid 1) adalah bagian pertama dari Kitab Kidung Agung dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh raja Salomo, putra raja Daud.[3]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal:[4]

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru: Kidung agung dari Salomo.[3]
bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): שיר השירים אשר לשלמה׃
transliterasi Ibrani: šîr ha·šî·rîm ’ă·šer liš·lō·mōh

Judul kitab itu sendiri di dalam naskah Ibraninya secara harafiah adalah "kidung segala kidung", artinya ialah "kidung yang paling baik atau akbar". Salomo tercatat menggubah 1005 buah kidung (1 Raja-raja 4:32).[5]

Ayat 4[sunting | sunting sumber]

Mempelai perempuan:

Tariklah aku di belakangmu

Puteri-puteri Yerusalem:

Marilah kita cepat-cepat pergi!

Mempelai perempuan:

Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya.

Puteri-puteri Yerusalem:

Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih daripada anggur!

Mempelai perempuan (membayangkan mempelai laki-laki):

Layaklah mereka cinta kepadamu![6]

Kekompleksan perkataan bersahutan dalam kitab ini terlihat dalam ayat 4. Penambahan keterangan pembicara membantu menjelaskan siapa yang berbicara (atau bernyanyi). "Sang raja" merujuk kepada Salomo, meskipun tidak disebutkan namanya sebagai salah seorang pelaku utama sampai pasal 3 ayat 7, 9, 11 (nama "Salomo" atau "Salma" dalam ayat 5 merupakan kata keterangan). "Maligai" (atau "Mahligai") di sini merujuk kepada "kamar pengantin". Bagian terakhir merupakan isi pikiran si gadis saat memandang kekasihnya.[7]

Ayat 5[sunting | sunting sumber]

Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma.[8]

Kemah pada umumnya dibuat dari bulu domba jantan hitam. Kedar adalah sebuah suku Arab keturunan Ismael (Kejadian 25:13; bandingkan Yesaya 21:16–17); oleh karena itu beberapa orang telah menganjurkan bahwa mempelai wanita adalah seorang putri Arab.[5]

Ayat 12[sunting | sunting sumber]

Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku.[9]

Narwastu adalah semacam minyak wangi yang dibuat dari sebuah tanaman berbau wangi dari Himalaya.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.
  2. ^ W.S. Lasor. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.
  3. ^ a b Kidung Agung 1:1
  4. ^ The New King James Version. Thomas Nelson, Inc., Nashville, TN. 1979, 1980, 1982.
  5. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Kidung Agung 1:4
  7. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  8. ^ Kidung Agung 1:5
  9. ^ Kidung Agung 1:12

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]