Kejadian 15

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kejadian 15 (disingkat Kej 15) adalah bagian dari Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks

Ayat 1

Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."[3]

Ayat 2

Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."[4]

Ayat 5

TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."[5]

Ayat 6

Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.[6]
bahasa Ibrani: והאמן ביהוה ויחשבה לו צדקה׃
transliterasi Ibrani: wə·he·’ĕ·min ḇe·Yah·weh wa·yakh·syə·ḇe·hātsə·ḏā·qāh.

Untuk pertama kalinya iman dan kebenaran disebut bersama-sama dalam Alkitab.

  • 1. Di dalam Perjanjian Lama, iman memiliki dua pengertian:
    • (a) "percaya" atau "bergantung pada," dan
    • (b) "taat" atau "kesetiaan."

Jadi "percaya" (Ibrani: 'eman atau iman atau emin) berarti bertekun dalam mempercayai dan yakin dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat taat. Inilah iman yang dimiliki Abram. Hatinya terarah kepada Allah dalam kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang tetap.

  • 2. Allah melihat sikap hati Abram yang beriman dan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran. Istilah "kebenaran" (Ibrani: tsedeq; "kesalehan") berarti mempunyai hubungan yang benar dengan Allah dan kehendak-Nya (bandingkan Kejadian 6:9; Ayub 12:14 dan seterusnya). Lagi pula, Allah mengadakan perjanjian dengan Abram; dengan ini Abram menerima Allah sebagai perisai dan upahnya (Kejadian 15:1), keturunan yang banyak (Kejadian 15:5), dan janji suatu negeri (Kejadian 15:7).
  • 3. Di bawah perjanjian yang baru, berkat Allah, hubungan benar dan persekutuan dengan Allah juga diterima melalui iman. Hal ini merupakan kebenaran yang mendasar dalam Perjanjian Baru (Roma 4:3; Galatia 3:6; Yakobus 2:23).

Demikianlah, Abraham menjadi "bapa semua orang percaya" (Roma 4:11).[7]

Ayat ini dikutip beberapa kali oleh rasul Paulus, yaitu dalam surat kepada jemaat di Roma pasal 4, dan kepada jemaat di Galatia pasal 3:

Ayat 7

Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu."[8]

Tradisi Yahudi

Tradisi Kristen

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ Kejadian 15:1
  4. ^ Kejadian 15:2
  5. ^ Kejadian 15:5
  6. ^ Kejadian 15:6
  7. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Kejadian 15:7
  9. ^ Penanggalan parsyah

Lihat pula

Pranala luar