Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kampung Melayu
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta
Kota AdministrasiJakarta Timur
KecamatanJatinegara
Kodepos
13320
Kode Kemendagri31.75.03.1001
Kode BPS3172060008
Luas0,48 km²)
Jumlah penduduk30.739 jiwa
Kepadatan64.040 jiwa/km²
Jalan di Kampung Melayu

Kampung Melayu adalah sebuah kelurahan di kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kelurahan ini memiliki luas 47,83 Ha.[1] Kelurahan ini terdiri atas 114 Rukun Tetangga dan 8 Rukun Warga.[1] Wilayah kelurahan Kampung Melayu berbatasan dengan rel kereta api Kelurahan Kebon Manggis di sebelah utara; Jl. Sungai Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri di sebelah barat; Jl. Jatinegara Barat dan Jl. Matraman Raya, Kelurahan Bali Mester di sebelah timur; serta Jl. Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bidara Cina di sebelah selatan.[1]

Kampung Melayu saat ini termasuk wilayah yang rawan banjir karena terletak di tepi kali Ciliwung. Pada zaman penjajahan dahulu, wilayah ini adalah tempat pemukiman etnis Melayu.[2] Kampung Melayu juga merupakan nama sebuah stasiun pemberhentian kendaraan umum yang penting di Jakarta Timur.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

1900: Penyeberangan perahu di dekat Kampung Melayu, di sungai Ciliwung di bagian selatan daerah Meester Cornelis, Weltevreden (Batavia)[3]

Kawasan Kampung Melayu merupakan wilayah Kelurahan Kampung Melayu dan sebagian dan wilayah Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan demikian, karena mulai abad ke-17 dijadikan tempat pemukiman orang-orang Melayu di bawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus.

Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan demikian, karena mulai paruh kedua abad ke-17 dijadikan tempat pemukiman tentara VOC dari kalangan orang–orang Melayu di bawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus. Wan Abdul Bagus adalah anak Encik Bagus, kelahiran Patani, Thailand Selatan. Ia terkenal pada jamannya sebagai orang sangat cerdas dan piawai dalam melaksanakan tugas, baik administrasif maupun di lapangan sebagai perwira. Selama hidupnya ia membaktikan diri pada Kompeni, dimulai sebagai juru tulis, juru bahasa, bahkan sebagai duta atau utusan. Sebagai seorang pria ia sering terlibat dalam peperangan, seperti di Jawa Tengah, pada waktu Kompeni "membantu" Mataram menghadapi Pangeran Trunojoyo. Demikian pula pada perang Banten, ketika Kompeni "membantu" Sultan Haji menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Ageng Tirtayasa. Waktu menghadapi pemberontakan Jonker, Kapten Wan Abdul Bagus terluka cukup parah. Menjelang akhir hayatnya ia dipercaya oleh VOC untuk bertindak selaku Regeringscommisaris, semacam duta, ke Sumatera Barat.[2]

Kapten Wan Abdul Bagus meninggal dunia tahun 1716, ketika usianya genap 90 tahun. Kedudukannya sebagai kapten orang–orang Melayu digantikan oleh putranya yang tidak resmi, Wan Abdullah, karena ahli waris tunggalnya, Wan Mohammad, meninggal dunia mendahului ayahnya.[2]

Trayek Angkutan Umum[sunting | sunting sumber]

Trayek bus kota dari terminal bus Kampung Melayu adalah sebagai berikut:

  1. PPD 213 Kampung Melayu - Grogol
  2. PPD 916 Kampung Melayu - Tanah Abang
  3. Mikrolet M01 Kampung Melayu - Senen (via Matraman - Salemba - Kramat)
  4. Mikrolet M01A Kampung Melayu - Senen (via Matraman - Salemba - Kramat)
  5. Mikrolet M02 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Rawamangun - Arion)
  6. Mikrolet M03 Kampung Melayu - Komplek PWI
  7. Mikrolet M06 Kampung Melayu - Gandaria
  8. Mikrolet M16 Kampung Melayu - Pasar Minggu
  9. Mikrolet M18 Kampung Melayu - Pondok Gede (via Kalimalang - Lampiri - Jatiwaringin)
  10. Mikrolet M21 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Kayu Manis - Kramat Asem - Rawamangun - Pulo Asem Raya - Kayu Putih - Perintis Kemerdekaan)
  11. Mikrolet M26 Kampung Melayu - Bekasi (via Kalimalang - Kayuringin)
  12. Mikrolet M27 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Jatinegara - Jl. Bekasi Timur)
  13. Mikrolet M28 Kampung Melayu - Pondok Gede (via Cililitan - Pinang Ranti)
  14. Mikrolet M31 Kampung Melayu - Pondok Kelapa (via Jatinegara - Cipinang Muara - Sawah Barat - Duren Sawit)
  15. Mikrolet M32 Kampung Melayu - Perumnas Klender (via Jatinegara - Cipinang Muara - Dermaga - Buaran)
  16. Mikrolet M35 Kampung Melayu - Senen (via Rawasari - Rawamangun)
  17. Mikrolet M44 Kampung Melayu - Karet Kuningan
  18. Mikrolet M54 Kampung Melayu - Pondok Bambu (via Flyover Pondok Bambu)
  19. Kopaja S612 Kampung Melayu - Ragunan (via Pancoran - Mampang - Ampera - Cilandak), sekarang digantikan oleh Transjakarta rute 5N
  20. Kopaja S61 Kampung Melayu - Manggarai
  21. Kopaja T502 Kampung Melayu - Tanah Abang, sekarang digantikan oleh Transjakarta rute 5M
  22. Kopaja S68 Kampung Melayu - Ragunan (via Pancoran - Pasar Minggu)
  23. Metromini S61 Kampung Melayu - Manggarai
  24. Metromini T46 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Utan Kayu - Pemuda)
  25. Metromini T54 Kampung Melayu - Pondok Kelapa (via Kalimalang - Lampiri)
  26. Metromini T50 Kampung Melayu - Perumnas Klender (via Jatinegara - Flyover Jatinegara - Flyover Klender - Dermaga - Buaran)
  27. Metromini T51 Kampung Melayu - Cibening
  28. Metromini T52 Kampung Melayu - Stasiun Cakung
  29. Metromini T53 Kampung Melayu - Kampung Rambutan
  30. AJA P AC 119 Kampung Melayu - Poris Plawad (via Pancoran - Komdak - Slipi - Karawaci)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-10. Diakses tanggal 2014-01-16. 
  2. ^ a b c Jakarta Encyclopedia. "Kampung Melayu". Department of Communication, Informatics and Public Relations of Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-10. Diakses tanggal 10 Januari 2014. 
  3. ^ http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/Batavia/07.html