Kabupaten Pulau Morotai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Pulau Morotai
Daerah tingkat II
Peta
Kabupaten Pulau Morotai di Maluku dan Papua
Kabupaten Pulau Morotai
Kabupaten Pulau Morotai
Peta
Kabupaten Pulau Morotai di Indonesia
Kabupaten Pulau Morotai
Kabupaten Pulau Morotai
Kabupaten Pulau Morotai (Indonesia)
Koordinat: 2°N 128°E / 2°N 128°E / 2; 128
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku Utara
Tanggal berdiri26 November 2008
Dasar hukumUU RI Tahun 2008 Nomor 53
Ibu kotaDaruba
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 5
  • Kelurahan: -
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Rusli Sibua, MM
 • Wakil BupatiWeny Bolido, S.Ag
Luas
 • Total2.476 km2 (956 sq mi)
Populasi
 ((2009))
 • Total119.063
 • Kepadatan22/km2 (60/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
8207
Kode area telepon-
Kode Kemendagri82.07
APBD-
DAURp. 312.486.619.000.-
Semboyan daerahPodiki De Porigaho
Situs webSitus Pemkab Daerah


Pulau Morotai (695 mil persegi/1.800 km²) adalah nama sebuah pulau sekaligus kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku, Indonesia. Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, ia merupakan salah satu pulau paling utara di Indonesia.

Kabupaten Pulau Morotai diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara.

Daftar Kecamatan

  1. Morotai Jaya
  2. Morotai Selatan
  3. Morotai Selatan Barat
  4. Morotai Timur
  5. Morotai Utara

Batas Wilayah

Utara Laut Halmahera
Timur Laut Halmahera
Selatan Selat Morotai
Barat Laut Halmahera

Sejarah

Selama abad ke-15 dan 16, Morotai berada di bawah pengaruh Kesultanan Ternate yang berkuasa. Merupakan inti sebuah kawasan besar bernama Moro yang termasuk pulau dan pesisir Halmahera yang dekat dengan Morotai ke selatan.

Pada pertengahan abad ke-16, pulau ini menjadi tempat misi Yesuit Portugis. Kesultanan Muslim Ternate dan Halmahera merasa tersinggung akan pelopor aktivitas penyebaran agama itu dan berusaha mencegah misi itu dari pulau ini pada 1571, sebagai akibatnya Portugis hengkang dari kawasan itu. Pada abad ke-17, Ternate menggunakan kekuasaannya atas Morotai dengan memerintahkan berulang-ulang pada penduduknya agar pindah dari pulau itu. Pada awal abad itu para penduduknya pindah ke Dodinga, sebuah kota kecil di titik strategis pesisir barat Halmahera. Lalu pada 1627 dan 1628, Sultan Hamzah dari Ternate memerintahkan pindahnya penduduk Kristen ke Malayu, Ternate, agar lebih mudah dikendalikan.

Pulau ini menjadi lapangan terbang bagi Jepang selama PD II. Pulau ini diambil alih oleh angkatan Amerika Serikat pada September 1944 dan digunakan sebagai landasan serangan Sekutu ke Filipina pada awal 1945 serta ke Borneo timur pada Mei dan Juni tahun itu. Merupakan basis untuk serangan ke Jawa pada Oktober 1945 yang ditunda setelah penyerahan diri Jepang pada bulan Agustus.

Ekonomi

Pulau ini sebagian besar berupa hutan dan memproduksi kayu serta damar. pulau ini sangat strategis sebagai jalur perdangangan di timur indonesia,memiiki kekayaan alam seperti Emas,biji besi dll.juga potensi wisata bahari yang mempesona.

Daerah-daerah otonomi yang diresmikan pada tanggal yang sama

  1. Kabupaten Mesuji, di Lampung.
  2. Kabupaten Tulang Bawang Barat, di Lampung.
  3. Kabupaten Pringsewu, di Lampung.
  4. Kota Gunung Sitoli, di Sumatera Utara.
  5. Kabupaten Nias Utara, di Sumatera Utara.
  6. Kabupaten Nias Barat, di Sumatera Utara.
  7. Kabupaten Tambrauw, di Papua Barat.
  8. Kabupaten Pulau Morotai, di Maluku Utara.
  9. Kabupaten Intan Jaya, di Papua.
  10. Kabupaten Deiyai, di Papua.
  11. Kabupaten Sabu Raijua, di Nusa Tenggara Timur.
  12. Kota Tangerang Selatan, di Banten.

Referensi

Lihat pula

Referensi

  • Andaya, Leonard (1993). The world of Maluku: eastern Indonesia in the early modern period. Honolulu: University of Hawaii Press.
  • Villiers, John (1988). Las Yslas de Esperar en Dios: The Jesuit Mission in Moro 1546-1571. Modern Asian Studies 22(3):593-606.