Jombang (tumbuhan)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jombang
Taraxacum officinale
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
T. officinale
Nama binomial
Taraxacum officinale

Jombang adalah herba pendek, berbunga kuning dengan daun lebar mendatar dan tepinya berlekuk-lekuk. Bunganya sebetulnya adalah sekumpulan bunga kecil yang berkarang pada satu bongkol bunga, yang merupakan ciri khas suku kenikir-kenikiran (Asteraceae). Tanaman ini tumbuh pesat dan liar di kawasan lereng gunung, lapangan maupun di pinggir jalan yang yang berhawa sejuk. Tanaman jombang berasal dari Eropa dan Asia Barat namun telah tersebar ke banyak tempat, bahkan kadang-kadang mendominasi suatu padang terbuka. Tanaman jombang dapat memperbanyak diri secara aseksual. Di Indonesia, tanaman ini hanya ditemukan tumbuh liar di dataran tinggi , seperti Lembang, Toba, Solo, Dieng, dan Bedugul

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]

Bentuk daun tanaman jombang bergerigi, mempunyai warna hijau agak terang, dan bunganya bewarna kuning, mirip dengan bunga krisantemum. Tanaman ini mempunyai tinggi mencapai 10 hingga 25 cm. Di seluruh bagiannya mengandung cairan seperti susu. Pada pangkal daun agak sempit sekitar 6–15 cm, mempunyai lebar 2–4 cm. Seluruh permukaan daunnya yang hijau dilapisi dengan rambut halus lembut berwarna putih. Tanaman ini sangat mirip dengan tempuyung, hanya saja tempuyung memiliki bunga majemuk sementara jombang berbunga tunggal.

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Seluruh tanaman jombang bermanfaat, mulai dari daun, batang hingga akarnya. Tanaman jombang mempunyai rasa manis dan pahit. Sifat tanaman yang dingin ini berfungsi memperkuat hati (liver) dan lambung. Selain itu tanaman jombang juga berfungsi sebagai antibiotik, antiradang, menghilangkan bengkak, menghancurkan sumbatan, peluruh kencing (diuretik kuat), membersihkan panas dan racun, serta meningkatkan produksi empedu.

Tanaman ini mengandung vitamin C tak heran kalau bunganya pun juga juga dipakai sebagai pewarna minuman. Daun jombang juga bisa di makan mentah-mentah atau istilah orang Jawa sebagai lalapan (memakai bumbu kelapa disangrai), manfaatnya untuk meningkatkan trombosit dalam darah serta antikanker yang berfungsi sebagai antibodi.

Caranya ambil daun jombang yang masih segar sekitar 30–60 gram, kemudian rebus daun jombang yang telah dicuci bersih ke dalam panci dengan air kira-kira 3 gelas selama kurang lebih 4 jam dengan api kecil. Direbus selama 4 jam bertujuan untuk memberi proses ekstraksi pada obat. Rebusan air jombang tidak hanya dikonsumsi bagi orang yang sakit saja, akan tetapi bagi orang yang sehat juga bisa mengonsumsinya, berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta meningkatkan sel darah putih. Lain halnya dengan akarnya, memang agak sedikit pahit, tetapi mempunyai khasiat sebagai antitoksin, peluruh kencing, pereda panas, penguat lambung, meningkatkan nafsu makan, melancarkan pengeluaran ASI, serta menurunkan kadar gula darah. Untuk akarnya tidak dapat dikonsumsi sebagai lalapan. Caranya sama, dengan direbus. Sebaiknya rebusan akar tadi diminum dengan dosis 1 gelas 2 kali minum.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]