Jalur Jalan Raya Kota—Pondok Labu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalur Jalan Raya Kota - Pondok Labu
Informasi rute
Panjang:24 km (15 mi)
Berdiri:sekitar abad ke-17 – sekarang
Persimpangan besar
 Simpang Kota Tua
Simpang Jalan Raya Mangga Besar
Simpang Jalan Samanhudi/Jalan K.H. Zainul Arifin
Simpang Jalan K.H. Hasyim Ashari
Simpang Harmoni
Simpang Jalan Medan Merdeka Utara
Bundaran Bank Indonesia
Simpang Jalan Kebon Sirih
Simpang Jalan K.H. Wahid Hasyim
Bundaran Hotel Indonesia
Simpang Dukuh Atas
Simpang Jalan Prof. Dokter Satrio dan Jalan K.H. Mas Mansyur
Simpang Susun Semanggi
Bundaran Senayan
Simpang Jalan Hang Tuah VII/Jalan Raden Patah II
Simpang CSW (Jalan Trunojoyo/Jalan Kyai Maja)
Simpang Jalan Melawai
Simpang Jalan Barito II/Jalan Panglima Polim IX
Simpang Jalan Wijaya II
Simpang Jalan Darmawangsa Raya
Simpang Jalan Cipete Raya
Simpang Fatmawati (Jalan TB Simatupang/Jalan RA Kartini
Simpang Pasar Pondok Labu
Simpang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Simpang Jalan Raya Cinere
Letak
Kota besar:Jakarta Barat
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Kota Depok
Sistem jalan bebas hambatan

Jalur Jalan Raya Kota - Pondok Labu adalah sebuah jalan raya yang melewati pusat bisnis utama di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Indonesia yang memiliki panjang 24 km. Jalur Jalan Raya ini menghubungkan kawasan Kota Tua Jakarta di utara, kawasan Segitga Emas Jakarta, dan kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Suasana pembangunan salah satu bagian dari Jalur Jalan Raya Kota-Pondok Labu, yakni Jalan Jenderal Sudirman c. 1950-1960

Jalur Jalan Raya ini sebenarnya sudah terbentuk sejak sekitar abad ke-17 seiring dengan perkembangan kota Batavia, tepatnya mulai dari Jalan Pintu Besar, Gajah Mada,[1] hingga Hayam Wuruk.[2] Jalan ini kemudian diperpanjang ke arah selatan mulai tahun 1950-an, seiring dengan pembangunan kota satelit Kebayoran Baru dan ambisi Presiden RI yang pertama, yakni Ir. Soekarno untuk membangun ulang Jakarta menjadi Ibukota yang modern yang diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi "mercusuar" dari sebuah bangsa baru yang kuat.[3]

Bagian[sunting | sunting sumber]

Ruas Jalan yang merupakan bagian Jalur Jalan Raya ini adalah

Secara administratif, jalur ini melewati 2 provinsi di 4 kota administrasi, yakni:

Persimpangan[sunting | sunting sumber]

Jalur Jalan Raya Kota—Pondok Labu memiliki banyak persimpangan besar maupun kecil. Persimpangan besar pada jalur jalan raya ini adalah:

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Jalur Bus[sunting | sunting sumber]

Sebuah Bus Transjakarta melewati Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan bagian dari Jalur Jalan Raya Kota-Pondok Labu

Jalan Raya Kota-Pondok Labu dilewati oleh Transjakarta Koridor 1 (Blok M - Kota) yang terus menelusuri jalan raya ini dari Kota hingga Blok M. Jalan ini juga dilewati oleh trayek bus APTB, Mayasari Bakti, dan PPD.

Jalur Kereta Api[sunting | sunting sumber]

Stasiun KRL Commuter Line[sunting | sunting sumber]

Pintu utara dari Stasiun Jakarta Kota (gambar atas) dan tampak Stasiun Sudirman dilihat dari Jalan Jenderal Sudirman (gambar bawah).

Di dekat jalur jalan raya ini, terdapat beberapa stasiun KRL Commuter Line, diantaranya:

Stasiun Kereta Bandara[sunting | sunting sumber]

Kereta KRL Commuter Line melintasi Stasiun Sudirman Baru (BNI City)

Di dekat jalur jalan raya ini, terdapat satu stasiun pemberhentian Kereta Bandara Soekarno-Hatta A. Stasiun tersebut adalah:

Stasiun MRT Jakarta[sunting | sunting sumber]

Kereta "Ratangga" MRT Jakarta melintas di atas Jalur Jalan Raya Kota-Pondok Labu.

Jalan Raya Kota-Pondok Labu juga dilewati oleh MRT Jakarta Lin Utara–Selatan M yang terus menelusuri jalan raya ini dari simpang Fatmawati hingga Kawasan Kota Tua Jakarta, beberapa stasiun diantaranya:

Fase 2A (Bundaran HI-Kota, Masih dalam tahap konstruksi)[4]

  • Stasiun MRT Kota
  • Stasiun MRT Glodok
  • Stasiun MRT Mangga Besar
  • Stasiun MRT Sawah Besar
  • Stasiun MRT Harmoni
  • Stasiun MRT Monas
  • Stasiun MRT Thamrin

Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI, Sudah Beroperasi)

Stasiun LRT Jabodebek[sunting | sunting sumber]

Progres penyelesaian peron Stasiun LRT Dukuh Atas sebagai satu-satunya stasiun pemberhentian LRT Jabodebek yang terletak di Jalur Jalan Raya ini

Di Jalur jalan raya ini juga terdapat satu Stasiun LRT Jabodebek yang melayani Lin Cibubur CB dan Lin Bekasi BK. Stasiun tersebut adalah:

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yusuf, Yan (2021-09-04). "Sejarah Jalan Gajah Mada di Batavia, Dibangun Tahun 1648 oleh Kapten Tionghoa Phoa Beng Gan". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  2. ^ Shahab, Alwi (2015-12-04). "Rijswikstraat (Jalan Hayam Wuruk) 1950-an". Republika Online. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  3. ^ Napier, Alistair (2021-11-30). "How Sukarno's Games of the New Emerging Forces Briefly Modeled a Vision for a Postcolonial World". Failed Architecture (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-08. 
  4. ^ Simorangkir, Eduardo (2018-10-27). "MRT Jakarta HI-Kampung Bandan Dibangun Akhir 2018, Ini Tahapannya". detikcom. Diakses tanggal 2022-07-11.