Iodin povidon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 April 2013 09.10 oleh Sentausa (bicara | kontrib) (tambah, dari en)
Penggunaan iodin povidon pada luka bakar

Iodin povidon (bahasa Inggris: povidone-iodine, PVP-I) adalah sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar 10% iodin aktif, jauh lebih ditoleransi kulit, tidak memperlambat penyembuhan luka, dan meninggalkan deposit iodin aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Keuntungan antiseptik berbasis iodin adalah cakupan luas aktivitas antimikrobanya. Iodin menewaskan semua patogen utama berikut spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh desinfektan dan antiseptik lain.[1]

Iodin povidon merupakan salah satu antiseptik dari golongan halogen. Senyawa ini merupakan kompleks antara iodin dengan polivinilpirolidon. Bentuk kompleks ini merupakan bentuk iodofor, yaitu campuran iodin dengan surfaktan yang bekerja sebagai pembawa dan pelarut iodin. Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi, namun tidak efektif untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi.[2]

PVP-I benar-benar larut dalam air dingin dan ringan hangat, etil alkohol, isopropil alkohol, polietilen glikol, dan gliserol. Stabilitas dalam larutan jauh lebih besar dari tingtur iodin atau larutan Lugol.[3]

Iodin bebas perlahan-lahan dibebaskan dari kompleks iodin povidon dalam larutan, membunuh sel eukariotik atau prokariotik melalui iodinasi lipid dan oksidasi senyawa sitoplasma dan membran. Agen ini menunjukkan berbagai aktivitas antimikroba terhadap bakteri, jamur, protozoa, dan virus.

Kompleks senyawa ini ditemukan di Industrial Toxicology Laboratories di Philadelphia, Amerika Serikat oleh H. A. Shelanski dan M. V. Shelanski.[4] Mereka melakukan uji in vitro untuk menunjukkan aktivitas antibakteri senyawa ini dan menemukan bahwa iodin povidon kurang beracun bagi mencit dibandingkan dengan tingtur iodin. Uji klinis pada manusia menunjukkan bahwa produk ini lebih unggul daripada formulasi iodin lainnya.[2]

Sesudah dijual pertama kali pada tahun 1955, produk ini telah menjadi antiseptik iodin yang secara umum lebih dipilih.[2]

Catatan Kaki

  1. ^ United States Pharmacopeia
  2. ^ a b c Walter Sneader in Drug Discovery: A History, p 68. New York: John Wiley & Sons, 2005
  3. ^ R.Niedner: Cytotoxicity and sensitization of povidone-iodine and other frequently used anti-infective agents, Dermatology, 195(Suppl 2) 89–92 (1997)
  4. ^ U.S.patent 2,739,922