Imamat 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Imamat 3
"Kemah Suci", Biblical illustrations, Sweet Media, 1984
KitabKitab Imamat
KategoriTaurat
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
3
pasal 2
pasal 4

Imamat 3 adalah bagian dari Kitab Imamat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

  • Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
  • Pasal ini terdiri dari 17 ayat.
  • Berisi peraturan mengenai korban keselamatan (Ibrani: שלמים קרבנ, syə·lā·mîm qorban; Inggris: peace offering atau fellowship offering (NIV)).
  • Petunjuk bagi para imam dalam pelaksanaan korban keselamatan ini tertulis dalam pasal 7.

Struktur[sunting | sunting sumber]

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

Bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): ואם־זבח שלמים קרבנו אם מן־הבקר הוא מקריב אם־זכר אם־נקבה תמים יקריבנו לפני יהוה׃
Transliterasi Ibrani: we·'im-ze·bakh sye·la·mim qo·re·ba·now im min-ha·ba·qar hu maq·rib im-za·khar im-ne·qe·bah ta·mim yaq·ri·be·nu lif·nei YHWH.
"Jikalau persembahannya merupakan korban keselamatan, maka jikalau yang dipersembahkannya itu dari lembu, seekor jantan atau seekor betina, haruslah ia membawa yang tidak bercela ke hadapan TUHAN.[3]

Korban (Ibrani: qorban) keselamatan (Ibrani: syelamim dari kata "syalom"; versi Inggris umumnya: peace offering (= persembahan damai); versi Inggris NIV: fellowship offering (= korban persekutuan); versi NRSV: sacrifice of well-being) dipersembahkan kepada Allah supaya dapat bersekutu dengan Dia, mengungkapkan rasa syukur (Imamat 7:12–16; 22:29) atau bernazar (Imamat 7:16).

  1. Bagi yang memberikan persembahan, upacara ini meliputi penyerahan kepada perjanjian dan merayakan damai dan perukunan kembali di antara Allah dan si penyembah.
  2. Korban ini menunjuk ke depan kepada damai dan persekutuan yang dimiliki orang percaya dengan Allah dan sesama orang percaya berlandaskan kematian Kristus di salib (bandingkan Kolose 1:20; 1 Yohanes 1:3), dan kemudian kepada persekutuan terakhir ketika kita semua duduk bersama dengan Allah di dalam kerajaan-Nya (Mazmur 22:27; Lukas 14:15; Wahyu 19:6–10).[4] Kata Ibrani "Syalom" mengandung makna "utuh, lengkap, waras, sehat". Jika seseorang memilikinya, dalam seluruh dimensinya, orang itu memiliki damai. Korban ini dipersembahkan dalam waktu pesta, minum-minum, bercakap-cakap, bernyanyi, dan mensyukuri keselamatan sebagai anugerah agung dari Allah.[5] Tidak seperti korban bakaran (pasal 1) korban ini dapat berupa hewan jantan atau betina.[5] Ada dugaan bahwa rakyat yang lebih miskin umumnya memiliki hewan betina karena menghasilkan susu.[6]

Tradisi Yahudi[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Imamat 3:1
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ a b The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  6. ^ The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha, Augmented Third Edition, New Revised Standard Version, Indexed. Michael D. Coogan, Marc Brettler, Carol A. Newsom, Editors. Publisher: Oxford University Press, USA; 2007. ISBN 0-19-528881-5, 978-0195288810
  7. ^ Penanggalan parsyah

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]