Humas pemasaran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Humas pemasaran merupakan salah satu fungsi hubungan masyarakat (humas) yang menggunakan media tak berbayar untuk mengirimkan pesan positif mengenai suatu merek dengan tujuan untuk memengaruhi konsumen dan mencapai peningkatan pemasaran produk.[1]

Humas pemasaran merupakan sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang meningkatkan jumlah penjualan dan jumlah pelanggan.[2] Hal tersebut dilakukan melalui upaya komunikasi informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk, dengan kebutuhan, serta perhatian pelanggan.[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada kurun waktu tahun 1970-an, muncullah konsep baru dalam bidang pemasaran yang disebut dengan strategi pemasaran.[2] Strategi pemasaran kemudian berkembang menjadi beberapa bentuk yaitu pemasaran sosial, pemasaran global dan pemasaran mega.[2] Konsep pemasaran mega merupakan hasil penggabungan antara kekuatan hubungan masyarakat dan bauran pemasaran.[2] Perkembangan konsep strategi pemasaran kemudian berkembang lebih lanjut pada tahun 1980-an. Strategi pemasaran telah menjabarkan konsep-konsep pemasaran baru yang lebih spesifik berorientasi pada kepuasan konsumen.[2] Gagasan baru yang dihasilkan berupa penggunaan hubungan masyarakat untuk menunjang keberhasilan pemasaran.[2] Hubungan masyarakat bertindak sebagai pemberi masukan kepada perusahaan untuk selalu memerhatikan respon konsumen dan mempertimbangkan masukan dari masyarakat agar menguntungkan kedua belah pihak.[2] Gagasan inilah yang kemudian dikenal sebagai humas pemasaran.[2]

Memasuki awal tahun 1990-an, terjadi perubahan arah pemasaran dalam kegiatan bisnis. Pemasaran tradisional mulai digantikan dengan pemasaran modern yang menerapkan strategi pemasaran bernama 4P. Konsep ini merupakan kependekan dari product, price, place and promotion yang diartikan sebagai produk, harga, tempat dan promosi.[3]

Taktik[sunting | sunting sumber]

Humas pemasaran memiliki tiga unsur taktik yang utama. Pertama, hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk memperbanyak jumlah konsumen. Kedu,a humas pemasaran memiliki kekuatan untuk memperbanyak jumlah pembelian. Ketiga, humas pemasaran memiliki kemampuan untuk memengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan.[2]

Peran[sunting | sunting sumber]

Peran utama dari humas pemasaran ialah menimbulkan kesan positif dalam pikiran konsumen terhadap perusahaan dan produk yang dihasilkannya.[4] Humas pemasaran juga berperan sebagai elemen promosi periklanan suatu produk.[2] Selain itu, humas pemasaran berperan dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pesan-pesan yang disampaikan oleh perusahaan melalui jalur hubungan masyarakat.[5]

Faktor penyebab kebutuhan[sunting | sunting sumber]

Kebutuhan akan humas pemasaran didasari oleh peningkatan biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan.[2] Lalu, kebutuhan ini juga timbul akibat persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi, baik melalui media cetak maupun elektronik.[2] Selain itu, selera konsumen terlalu cepat berubah atau tidak loyal terhadap suatu produk, sehingga memerlukan humas pemasaran.[2] Alasan lain yang menyebabkan dibutuhkannya humas pemasasaran ialah menurunnya minat konsumen untuk memperhatikan isi tayangan iklan.[2]

Bentuk[sunting | sunting sumber]

Bentuk humas pemasaran yang paling awal ialah pemberian berbagai hadiah menarik pada acara tertentu. Kemudian, pengadaan kegiatan kemasyarakatan seperi seminar, diskusi bersama, dan gelar griya. Bentuk lain dari humas pemasaran ialah pengadaan program-program ajang khusus untuk meningkatkan citra perusahaan. Selain itu, humas pemasaran dapat dilakukan dengan mengadakan program yang bertujuan untuk memupuk rasa memliki pada konsumen terhadap perusahaan.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC. Second Edition. McGraw-Hill, Inc.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Manajemen" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ Duncan, Tom. 2004. IMC: Using Advertising & Promotion to Build Brand. First Edition. McGraw-Hill, Inc.
  4. ^ Prof. Drs. H.A.W. Widjaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
  5. ^ Ruslan, Rosady. 2005. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.