Hans-Georg Gadamer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 09.14 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 41 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q76356)

Hans-Georg Gadamer
EraFilsafat abad ke-20
KawasanFilsuf Barat
AliranFilsafat kontinental, Hermeneutika
Minat utama
Metafisika, Epistemologi, Bahasa, Ontologi, Estetika
Gagasan penting
hermeneutika filosofis, 'filsafat praktis', semua produk dari tradisi yang berada dalam tradisi tersebut, bahasa sebagai kesatuan dari antara yang tak terhingga dengan yang terhingga

Hans-Georg Gadamer (11 Februari 1900 – 13 Maret 2002) adalah seorang filsuf Jerman yang paling terkenal untuk adi karyanya pada 1960, Kebenaran dan Metode (Wahrheit und Methode).

Kehidupan

Gadamer dilahirkan di Marburg, Jerman, sebagai anak seorang kimiawan farmasi yang belakangan juga menjadi rektor universitas di sana. Gadamer melawan desakan ayahnya agar mempelajari ilmu-ilmu alam dan makin lama makin tertarik akan humaniora. Ia bertumbuh dan belajar di Breslau di bawah Hönigswald, namun tak lama kemudian kembali ke Marburg untuk belajar dengan para filsuf Neo-Kantian Paul Natorp dan Nicolai Hartmann. Ia mempertahankan disertasinya pada 1922.

Tak lama kemudian, Gadamer mengunjungi Freiburg dan mulai belajar dengan Martin Heidegger, yang saat itu merupakan seorang sarjana muda yang menjanjikan namun belum memperoleh gelar profesor. Ia kemudian menjadi salah satu dari kelompok mahasiswa seperti Leo Strauss, Karl Löwith, dan Hannah Arendt. Ia dan Heidegger menjadi akrab, dan ketika Heidegger mendapatkan posisi di Marburg, Gadamer mengikutinya di sana. Pengaruh Heideggerlah yang memberikan Gadamer pikiran bentuknya yang khas dan menjauhkannya dari pengaruh-pengaruh neo-Kantian sebelumnya dari Natorp dan Hartmann.

Gadamer menyusun habilitasinya pada 1929 dan menghabiskan masa-masa awal 1930-an untuk memberikan kuliah di Marburg. Berbeda dengan Heidegger, Gadamer sangat anti-Nazi, meskipun ia tidak aktif secara politik pada masa Reich Ketiga. Ia tidak memperoleh jabatan yang dibayar pada masa Nazi dan tidak pernah bergabung dengan partai itu. Hanya menjelang akhir Perang Dunia ia menerima pengangkatan di Leipzig. Pada 1946, ia terbukti tidak tercemari oleh Naziisme oleh pasukan pendudukan Amerika dan diangkat menjadi rektor universitas. Jerman Timur yang komunis pun tidak disukai Gadamer, dibandingkan dengan Reich Ketiga, dan karena itu ia pindah ke Jerman Barat, pertama-tama menerima posisi di Frankfurt am Main dan kemudian menggantikan Karl Jaspers di Heidelberg pada 1949. Ia tetap dalam posisi ini, sebagai emeritus, hingga kematiannya pada 2002.

Pada saat itulah ia menyelesaikan adi karyanya Truth and Method ("Kebenaran dan Metode") (1960) dan terlibat dalam perdebatannya yang terkenal dengan Jürgen Habermas megnenai kemungkinan dalam mentransendensikan sejarah dan kebudayaan guna menemukan posisi yang benar-benar obyektif yang daripadanya orang dapat mengkritik masyarakat. Perdebatan ini tidak menemukan kesimpulannya, tetapi merupakan awal dari hubungan yang hangat antara kedua orang ini. Gadamerlah yang pertama-tama membuka jalan bagi Habermas untuk mendapatkan gelar profesornya di Heidelberg. Upaya yang lain untuk melibatkan Jacques Derrida ternyata kurang memberikan hasil karena kedua pemikir tidak banyak memiliki kesamaan. Setelah kematian Gadamer, Derrida menyebut kegagalan mereka untuk menemukan titik temu sebagai salah satu kegagalan terburuk dalam hidupnya dan mengungkapkan, dalam obituari utama untuk Gadamer, rasa hormatnya yang besar baik secara pribadi maupun filosofis.

Karya

Proyek filsafat Gadamer, seperti dijelaskan dalam Truth and Method, adalah menguraikan konsep "hermeneutika filosofis", yang dimulai oleh Heidegger namun tak pernah dibahasnya secara panjang lebar. Tujuan Gadamer adalah mengungkapkan hakikat pemahaman manusia. Dalam bukunya Gadamer berargumen bahwa "kebenaran" dan "metode" saling bertentangan. Ia bersikap kritis terhadap kedua pendekatan terhadap humaniora (Geisteswissenschaften). Di satu pihak, ia kritis terhadap pendekatan-pendekatan modern terhadap humaniora yang mengikuti model ilmu-ilmu alam (dan dengan demikian menggunakan metode-metode ilmiah yang ketat). Di pihak lain, ia mempersoalkan pendekatan tradisional dalam humaniora, yang muncul dari Wilhelm Dilthey, yang percaya bahwa penafsiran yang tepat tentang teks berarti mengungkapkan niat asli si pengarang yang menuliskannya.

Kutipan

  • Tak suatupun yang ada kecuali melalui bahasa.
  • Pada dasarnya saya hanya membaca buku-buku yang berusia lebih dari 2000 tahun.
  • Pada kenyataannya sejarah bukanlah milik kita; melainkan kita adalah milik sejarah. Lama sebelum kita mengerti diri kita melalui proses pemeriksaan diri, kita memahami diri kita dalam cara yang terbukti dengan sendirinya di dalam keluarga, masyarakat, dan negara tempat kita tinggal. Fokus dari subyektivitas adalah cermin yang mendistorsikan. Kesadaran diri dari individu hanyalah berkelip-kelip dalam sirkuit tertutup dari kehidupan historis. Itulah sebabnya prasangka [pra-penilaian (Vorurteil)] dari individu, jauh melebihi penilaiannya, merupakan realitas historis dari keberadaannya. (Gadamer 1989:276-7, tr.)

Bibliografi

Primer

  • Philosophical Apprenticeships. Oleh Hans-Georg Gadamer. MIT Press. 1985
  • Truth and Method. Oleh Hans-Georg Gadamer. Edisi revisi ke-2, terj. J. Weinsheimer and D.G.Marshall. New York: Crossroad, 1989.
  • The Relevance of the Beautiful and Other Essays. Oleh Hans-Georg Gadamer. terj. N. Walker. ed. R. Bernasconi, Cambridge: Cambridge University Press, 1986.
  • Gadamer on Celan: ‘Who Am I and Who Are You?’ and Other Essays. Oleh Hans-Georg Gadamer. terj. dan ed. Richard Heinemann dan Bruce Krajewski. Albany, NY: SUNY Press, 1997.
  • Praise of Theory. Oleh Hans-Georg Gadamer. terj. Chris Dawson. New Haven: Yale University Press, 1998.
  • Heidegger's Ways. Oleh Hans-Georg Gadamer. terj. John W. Stanley. New York, SUNY Press, 1994.
  • Literature and Philosophy in Dialogue: Essays in German Literary Theory. Oleh Hans-Georg Gadamer. terj. Robert H. Paslick. New York, SUNY Press, 1993.

Sekunder

  • Dostal, Robert L. ed. The Cambridge Companion to Gadamer. Cambridge: Cambridge University Press, 2002.
  • Dunning, Stephen. Paradoxes in Interpretation in Kierkegaard in Post/Modernity. Indianapolis: Indiana University Press, 1995.
  • Code, Lorraine. ed. Feminist Interpretations of Hans-Georg Gadamer. University Park: Penn State Press, 2003.
  • Coltman, Robert. The Language of Hermeneutics: Gadamer and Heidegger in Dialogue. Albany: State University Press, 1998
  • Grondin, Jean. The Philosophy of Gadamer. terj. Kathryn Plant. New York: McGill-Queens University Press, 2002.
  • Grondin, Jean. Hans-Georg Gadamer: A Biography terj. Joel Weinsheimer. New Haven: Yale University Press, 2004.
  • Malpas, Jeff, Ulrich Arnswald dan Jens Kertscher (ed.). Gadamer's Century: Essays in Honour of Hans-Georg Gadamer. Cambridge, Mass.: MIT Press, 2002.
  • Weinsheimer, Joel. Gadamer's Hermeneutics: A Reading of "Truth and Method". New Haven: Yale University Press, 1985.
  • Wright, Kathleen ed. Festivals of Interpretation: Essays on Hans-Georg Gadamer's Work. Albany, NY: SUNY Press, 1990.

Lihat pula

  • Tokoh
  • Topik

Pranala luar