Habiru

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Habiru atau Apiru atau Ibrani adalah nama yang diberikan oleh berbagai sumber Sumeria, Mesir, Akkadia, Het, Mitanni, dan Ugarit (dari masa sekitar sebelum 2000 SM hingga sekitar 1200 SM) kepada sekelompok orang yang hidup di daerah Mesopotamia Timur Laut dan Bulan Sabit Subur dari perbatasan Mesir di Kanaan hingga Iran.[1] Tergantung pada sumber dan zamannya, orang-orang Habiru ini digambarkan sebagai kelompok nomaden atau setengah nomaden, pemberontak, perampok, penyamun, tentara bayaran, hamba atau budak, tenaga buruh asing, dll.

Nama Habiru dan Apiru digunakan dalam teks-teks huruf paku bahasa Akkadia. Nama yang sepadan dengan tulisan Mesir yang hanya terdiri dari konsonan tampaknya adalah `PR.W, yang secara konvensional diucapkan Apiru (W dalam bahasa Mesir menunjukkan akhiran jamak); {Contoh tentang bagaimana melihat kata ini dalam bahasa Mesir adalah: prU = pr, pr, pr // Keduanya adalah contoh dari bentuk jamak. pr juga digambarkan dengan "kaki yang berjalan", dan dengan "pr" untuk rumah, dan kombinasi dengan "r"}. Dalam catatan-catatan Mesopotamia mereka juga diidentifikasikan oleh logogram Sumeria SA.GAZ, yang tidak diketahui bagaimana pengucapannya.


Ada pula teori-teori yang menghubungkan bangsa Habiru dengan tokoh-tokoh Alkitab Eber dan Abraham. Sementara kebanyakan pakar sepakat bahwa silsilah yang ditelusuri dari Abraham didasarkan pada keyakinan budaya dan tidak memiliki landasan historis, ada pula yang merasa bahwa mungkin Eber mewakili kaitan etimologis dengan bangsa Habiru.

Habiru dalam literatur sekarang dan dalam zaman ini[sunting | sunting sumber]

Lihat seri Kushiel's Dart oleh Jacqueline Carey untuk penafsiran menarik tentang bangsa Habiru. Habiru muncul paling banyak dalam buku ketiga, Kushiel's Avatar. Buku-buku oleh Jacqueline Carey dan juga oleh Winarto Tandiono Diarsipkan 2016-04-01 di Wayback Machine.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Browning, w (2015). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 127. 

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Forrest Reinhold, Hurrian Hebrews; Ea as Yahweh; The Origins Of The Hebrews & "The Lord Iowa, 2000.
  • Israel Finkelstein and Neil Asher Silberman, The Bible Unearthed: Archaeology's New Vision of Ancient Israel and the Origin of its Sacred Texts. 2003
  • Moshe Greenberg, The Hab/piru, American Oriental Society, New Haven, 1955.
  • Oxford History of the Biblical World, hlm. 72. ISBN 0-19-513937-2
  • Mirjo Salvini, The Habiru prism of King Tunip-Te??up of Tikunani. Istituti Editoriali e Poligrafici Internazionali, Rome (1996). ISBN 88-8147-093-4
  • Robert D. Biggs, (tinjauan atas tulisan di atas). Journal of Near Eastern Studies 58 (4), Oktober 1999, hlm. 294.
  • Mendenhall, George E. The Tenth Generation: The Origins of the Biblical Tradition, The Johns Hopkins University Press, 1973.
  • Mendenhall, George E. Ancient Israel's Faith and History: An Introduction to the Bible in Context, Westminster John Knox Press, 2001.
  • George Roux, Ancient Iraq, edisi ke-3 1992 ISBN 0-14-012523-X
  • Daniel C. Snell, Life in the Ancient Near East, Yale, 1997. ISBN 0-300-06615-5
  • Robert Drews, The End of the Bronze Age: Changes in Warfare and the Catastrophe CA. 1200 B.C., Princeton, 1993. ISBN 0-691-02591-6
  • Robert Drews, The Coming of the Greeks: Indo-European Conquests in the Aegean and the Near East, Princeton, 1988. ISBN 0-691-03592-X
  • Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament, James B. Pritchard, Ed. Second Edition. Princeton, 1955.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]