Gurat peregangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stretch marks
Informasi umum
Nama lainstria, striae distensae
SpesialisasiDermatologi

Gurat peregangan (Inggris: stretchmark) adalah penampakan gurat-gurat putih pada permukaan kulit. Gurat peregangan kerap terjadi terutama pada perempuan yang sedang hamil, sehingga gurat peregangan kemudian sering dianggap sebagai gurat kehamilan. Padahal, sebenarnya gurat peregangan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan bisa terjadi juga pada pria.[1]

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Gurat peregangan muncul ketika kulit mengalami pelebaran atau penyusutan dalam waktu yang cepat. Perubahan mendadak ini menyebabkan kolagen dan elastin yang berfungsi menopang kulit pecah. Saat kulit memulihkan diri, gurat peregangan akan mulai muncul pada permukaan kulit.[2]

Perubahan mendadak pada kulit bisa dikarenakan hal-hal berikut ini:

  • Pertumbuhan tubuh yang pesat saat pubertas
  • Kehamilan
  • Perubahan berat badan
  • Pertumbuhan otot secara cepat

Oleh karena itu, pada area-area seperti betis, perut, paha, bokong, dan lengan atas, yang biasa mengalami pemekaran ketika terjadi perubahan berat badan atau ukuran, menjadi sangat akrab dihinggapi gurat peregangan.

Bentuk gurat peregangan[sunting | sunting sumber]

Gurat peregangan memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung pada faktor penyebab dan lokasi di mana ia muncul. Guratan ini biasanya terlihat sebagai garis atau garis-garis yang lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit di sekitarnya.

Berikut adalah beberapa bentuk gurat peregangan yang umum terjadi [3]:

  1. Garis vertikal: sering terlihat pada perut, di bawah pusar, terutama pada wanita yang sedang hamil atau mengalami penambahan berat badan yang cepat.
  2. Garis horizontal: terlihat pada payudara dan paha, terutama pada wanita yang mengalami perubahan hormon selama masa pubertas atau kehamilan.
  3. Garis zig-zag: garis zig-zag atau berkelok-kelok sering terlihat pada lengan dan bahu, terutama pada orang yang melakukan olahraga yang melibatkan gerakan tangan dan bahu yang berulang.
  4. Gurat peregangan merah muda: terjadi ketika jaringan kulit sedang meregang dan masih dalam tahap peradangan. Ini biasanya terjadi pada awalnya dan akan memudar seiring waktu.
  5. Guratan putih atau keperakan: gurat putih atau keperakan terjadi ketika jaringan kulit telah memulihkan diri setelah meregang dan peradangan. Guratan dengan bentuk seperti ini biasanya lebih sulit dihilangkan.

Gurat peregangan kehamilan[sunting | sunting sumber]

Proses terbentuknya gurat putih ini sebetulnya diawali dengan adanya timbunan lemak di bawah kulit. Seperti diketahui, sebagian besar tubuh perempuan dibentuk oleh lemak yang terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu. Ketika berat badan mengalami perubahan drastis, lapisan dermis yang berada di atas lapisan lemak jadi teregang secara radikal.

Akibat terlalu dipaksakan melar, lapisan kulit yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel kulit muda ini lalu menjadi pecah. Sehingga, akan memunculkan gurat-gurat berwarna keunguan yang diiringi rasa gatal. Warna ungu ini muncul sebagai akibat dari adanya aktivitas pigmen kulit melalui melanosit yang disebabkan robekan pada bagian dermis kulit.

Lama kelamaan robekan ini akan berubah warna menjadi putih, sebagai pertanda telah terbentuknya jaringan baru, yang memiliki warna berbeda dengan warna kulit aslinya. Selain masalah perubahan berat badan, kurangnya elastisitas kulit juga memengaruhi kemungkinan terjadinya gurat peregangan. Sehingga, pada kondisi perempuan yang kurang asupan penunjang kolagen kulit dan dehidrasi, bisa semakin memperbesar kemungkinan dirinya mengalami gurat peregangan.

Gurat peregangan pada pria[sunting | sunting sumber]

Meskipun gurat peregangan biasanya dikaitkan dengan wanita dan kehamilan, namun sebenarnya pria juga dapat mengalami hal ini. Gurat peregangan pada pria biasanya terjadi akibat perubahan berat badan yang drastis atau pertumbuhan yang cepat saat masa pubertas, termasuk jika melakukan body training.

Daerah tubuh pria yang paling sering terkena guratan putih ini adalah perut, paha, bahu, dan lengan. Gurat peregangan pada pria seringkali tidak terlihat sejelas pada wanita karena rambut tubuh pria yang lebih tebal.

Efek gurat peregangan[sunting | sunting sumber]

Meskipun gurat peregangan ini tidak berbahaya bagi kesehatan, ia dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan diri terutama menyangkut estetika. Terlebih ketika dialami pada area tubuh yang luas dan terlihat seperti paha, lengan, dan payudara, sehingga soal gurat peregangan termasuk pada permasalahan dermatologis.

Ketidaknyamanan pada kulit pun dapat muncul dalam bentuk gatal, sakit atau kesemutan pada area yang terkena gurat peregangan.

Bedanya gurat peregangan dan selulit[sunting | sunting sumber]

Meski sering dianggap sama, antara gurat peregangan dengan selulit adalah dua hal yang berbeda. Perbedaannya terletak pada lesung kulit, kondisi kulit, dan faktor pemicunya.

Apabila gurat peregangan muncul di atas permukaan kulit berupa garis tipis berwarna putih yang muncul berkelompok di bagian tubuh tertentu, maka selulit terlihat seperti kulit berlesung atau bergelombang. Secara tekstur, selulit digambarkan seperti kulit jeruk.[4]

Penanganan[sunting | sunting sumber]

Gurat peregangan biasanya hilang seiring waktu tapi tidak mudah untuk sepenuhnya dihilangkan. Beberapa krim dan lotion memiliki klaim dapat mencegah, menghilangkan, atau mengurangi gurat peregangan tetapi dampaknya masih belum banyak terbukti efektif.[5]

Ada beberapa upaya tindakan untuk membantu mengurangi gurat peregangan, tapi tidak benar-benar menghilangkannya secara sempurna, antara lain:

  1. Terapi laser dan krim retinol topikal merupakan pilihan untuk perawatan gurat peregangan. Tretinoin, bahan aktif dalam retinoid, dapat mengurangi tampilan gurat peregangan hingga 20 persen.
  2. TCA peeling (trichloroacetic acid) yang dapat menembus jauh ke dalam kulit untuk merangsang pertumbuhan kolagen dan elastin.[4]
  3. Terapi laser
  4. Mikrodermabrasi Diarsipkan 2023-06-10 di Wayback Machine., yang menghilangkan lapisan tipis pada kulit

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Halodoc, Redaksi. "Pria Juga Bisa Terkena Stretch Mark, Ini Penyebabnya". halodoc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-25. Diakses tanggal 2023-03-25. 
  2. ^ "Stretch marks: Why they appear and how to get rid of them". www.aad.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-10. Diakses tanggal 2023-03-25. 
  3. ^ "Stretch marks - Symptoms and causes". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-08. Diakses tanggal 2023-03-25. 
  4. ^ a b Koesno, Dewi Adhitya S. "Perbedaan Selulit dan Stretch Mark yang Muncul di Kulit". tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-25. Diakses tanggal 2023-03-25. 
  5. ^ "Stretch marks". nhs.uk (dalam bahasa Inggris). 2017-10-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-07. Diakses tanggal 2023-03-25. 

Sumber[sunting | sunting sumber]