Gunungkuning, Sindang, Majalengka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunungkuning
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenMajalengka
KecamatanSindang
Kode Kemendagri32.10.25.2005
Luas2.374,29 km²
Jumlah penduduk2.159 jiwa
Kepadatan1,10 jiwa/km²

Gunungkuning adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Desa ini memiliki luas wilayah 237,429 hektar. Jarak dari kantor desa ke kecamatan adalah 1,5 km dan ke ibu kota kabupaten berkisar antara 15 km.

Letak Geografis[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah administrasi, Desa Gunungkuning Berbatasan dengan:

  • Sebelah Utara: Tanjungsari
  • Sebelah Selatan: Sindang
  • Sebelah Barat: Bayureja
  • Sebelah Timur: Indrakila/ Pajajar

Topografi Wilayah[sunting | sunting sumber]

Secara geografis, Desa Gunungkuning adalah merupakan wilayah pergunungan/dataran dengan ketinggian 300 mdpl yang terdiri dari persawahan, Penyemaian bibit buah buahan dan perkebunan serta dengan di suplai oleh 2 mata air yaitu mata air Situ Cipanten dan mata air Cibitung.

Sejarah Desa[sunting | sunting sumber]

Dahulu kala Gunungkuning merupakan wilayah yag terletak antara perbatasan sebelah timur Utara Kerajaan Galuh, Barat Kerajaan Sindang Kasih dan Selatan Kerajaan Talaga Manggung dan berbatasan langsung dengan Gunung Ciremay yang merupakan pusat Kekauatan Mistik wilayah pulau Jawa bagian tengah.

Pada masa kesultnan Cirebon yang pertama Sunan Gunungjati, rencana penyebaran Islam adalah ke Talaga Manggung, dengan keberangkatan pasukan Cirebon akan melalui rute: Ciwaringin-Palasah-Salagedang-Gunung Kuning-Pasirayu-Maja, Sehingga diutus dua (2) orang kepercayaan untuk membuka jalan dan sosialisasi terhadap masyarakat yang dilalui yaitu: Pangeran Haji Srog jaya asal Kesultanan Mataram dan Raden Mas Lumpi Mangun Jaya asal Kesultanan Banten.

Namun demikian, pertandingan politik saat itu dan bantuan dari Mataram datang melalui jalur Luragung Kuningan, maka rencana perjalanan ke Talaga Manggung diubah melalui jalur Luragung Kuningan. Yang dua (2) orang utusan itu akhirnya menetap di Gunungkuning sampai akhir wafatnya.

Asal mulanya nama Gunungkuning konon berasal dari nama Bukit yang banyak ditumbuhi pohon Kunir (bahasa sunda Koneng) ada pula yang menyebutkan karena sering munculnya warna kuning di sebuah bukit akibat pamor sebuah Pusaka yang disebut (Wesi Kuning), juga ada yang menceritakan Sinar Emas dari sebuah keraton di bukit Situ Cipanten yang namanya Istana Kafiyatul Hasanah.

Daftar Kepala Desa[sunting | sunting sumber]

Sejak berdiri Desa Gunungkuning telah dipimpin oleh Dua belas (12) Kuwu/Kepala Desa, diantaranya:

  1. Bapak Aneng
  2. Bapak Narsa
  3. Bapak Saleh
  4. Bapak Jatim
  5. Bapak H. Marwat Gozali
  6. Bapak Oning Sujai
  7. Bapak Ateng Sodikin (dari tahun 1990-1998)
  8. Bapak Sudarja (dari tanggal 24 Desember 1998-2008)
  9. Bapak Lili Suhaeli (dari tanggal 24 Desember 2008-2014)
  10. Bapak Dedi Juhaedi, S.IP (Plt Kades 2014 - 2015)
  11. Bapak H. Yahya Iskandar (2015-2021)
  12. Bapak Rudi Yudistira Gozali, S.Pd (2021-2027)

Jumlah Penduduk[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk Desa Gunungkuning sampai dengan akhir tahun 2009 sebesar 2091 jiwa dengan kepadatan rata-rata 61 jiwa/Kilometer persegi. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk 0,04%. Hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan.

Jumlah penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan kepadatan penduduk di Desa Gunungkuning 2008 – 2010 dapat dilihat pada tabel berikut.

JUMLAH PENDUDUK, DESA GUNUNGKUNING TAHUN 2008 – 2010

PENDUDUK 2008 2009 2010 *)
Jumlah (Jiwa) 2166 2158 2159
Laki-laki (Jiwa) 1069 1062 1067
Perempuan (Jiwa) 1097 1096 1092

Sedangkan penduduk berdasarkan umur adalah sebagai berikut:

PENDUDUK DESA GUNUNGKUNING MENURUT UMUR TAHUN 2008-2010

UMUR PENDUDUK MENURUT UMUR
2008 2009 2010
0-5 Tahun 166 184 200
2006-12 Tahun 292 282 288
13-25 Tahun 399 390 390
26-35 Tahun 441 440 441
36-50 Tahun 466 466 466
Lebih 50 Tahun 402 386 374
Jumlah 2166 2158 2159

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Kesehatan adalah merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang handal, dimana kesehatan bukan hanya kesehatan jasmani saja akan tetapi harus didukung pula oleh kesehatan lingkungan.

Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh di antaranya kesadaran dan akses atau pasilitas yang tersedia. Untuk memenuhi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, terdapat 2 Posyandu, 1 Pustu/Poskesdes dengan tenaga kesehatan 1 Orang bidan desa. Untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang sakit, yaitu tersedia Puskesmas yang berlokasi di Kota Kecamatan dengan jarak tempuh 1 km, dan bagi yang memerlukan perawatan di Rumah sakit, yaitu tersedia rumah sakit daerah dengan jarak tempuh 25 km dari desa.

Bedasarakan data tahun 2009, jumlah balita yang diperiksakan kesehatnnya di Posyandu sebanyak 123 anak balita dari 161 balita yang ada atau 76 persen dan terdapat peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2008, dimana balita yang diperiksakan hanya 110 dari jumlah 153 atau 72 persen.

Untuk menjaga kesehatan lingkungan, masyarakat setiap jum’at selalu melaksankaan gerakan kebersihan dengan dilengkapi bak sampah dan dorongan sampah yang pengelolaannya dilaksanakan oleh RT/Karang Taruna.

Bagi memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal mandi, cuci dan buang air besar tersedia 25 MCK umum dengan fasilitas air Saluran Situ Cipanten sedangkan bagi sebahagian besar masyarakat mereka memiliki MCK di rumah masing masing dengan menggunakan air bersih dari Air Bersih Desa Situ Cipanten.

Keadaan Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Kondisi perekonomian masyarakat secara umum mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek di antaranya dari aspek pertanian, hasil panen padi dari sawah dengan luas lahan 70.177 ha meningkat dari tahun ke tahun. Hasil pananen palawija pun mengalami peningkatan. Demikian pula dalam pengelolaan lahan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan, dimana sejak tahun 2008, mayoritas petani pengelolaannya sudah menggunakan traktor yang jumlahnya semakin meningkat.

Peningkatan perekonomian masyarakat dapat pula dilihat dari pola hidup dan sarana penunjang kehidupan sehari-hari, dimana untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari hari di Desa Gunungkuning terdapat peningkatan yang cukup signifikan pemilik kendaraan baik kendaran roda dua maupu kendaraan roda empat.

Sebagai upaya untuk mengantisipasi masa kekeringan yang dihawatirkan berdaampak terhadap ketersediangan pangan, maka telah dikembangkan kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Desa yaitu Kelompok dengan jumlah kelompok 30 orang serta jumlah modal yang dikelola berupa hasil panen padi.

Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, berbagai upaya telah dilakukan, baik melalui pemenuhan sarana infrastrukturnya seperti, irigasi maupun dalam pengembangan usaha lain seperti budidaya ikan Mas, Nila. Pada saat ini melalui binaan Dinas pertanian, sedang dikembangkan budidaya ikan Mas, Nila baik dalam bentuk pendederan bibit maupun dalam bentuk dalam bentuk pembesaran dengan jumlah kolam-kolam pembesaran dan kolam pendederan /pembibitan dengan kapasitas produksi 10 ton sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dalam bidang peternakan, pada saat ini di desa Gunungkuning terdapat peternakan sapi, domba, dan ayam pedaging. Saat ini sedang dikembangkan budidaya entog dan kambing atau domba.

Disamping pemanfatan potensi yang sudah diolah, masih banyak potensi-potensi desa yang diharapkan manakala diolah dengan baik akan dapat mendorong percepatan peninghkatan perekonomian masyarakat seperti di antaranya pendayagunaan rawa dengan luas 19 ha debagai Pangagonan, dan yang kesemuanya dikeloloa dengan baik oleh masyarakat dengan dukungan pemerintah desa

Pemasaran hasil perekonomian masyarakat, pada saat ini hasil produksi padi dijual di desa melalui para tengkulak, produksi sayur mayur di jual ke pasar Rajagaluh yang berjarak 11 km, dan untuk penjualan produksi perikanan dan peternakan melalui bandar yang datang langsung kepada para peternak.

Sebagai penunjang perekonomian dan sosial budaya masyarakat tersedia jalan desa 4 km menuju wilayah pertanian 1.5 km serta jalan penghubung antar blok/dusun sepanjang 2 km.

Kode Pos[sunting | sunting sumber]

Kode Pos yang digunakan di Gunungkuning adalah 45471.