Gondok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gondok (Bahasa Latin: struma) adalah pembengkakan di leher (di bawah jakun atau laring) karena kelenjar tiroid yang membesar.

Seseorang yang terkena penyakit gondok kelas III

Dalam bahasa kedokteran disebut penyakit kelenjar tiroid, di mana kelenjar ini akan memproduksi hormon tiroid yang berfungsi menstimulasi metabolisme dari sel-sel di tubuh. Umumnya kasus keganasan pada kelenjar tiroid, lebih tinggi terjadi pada laki-laki, dan jika tiroidnya sudah diangkat maka ia harus mengonsumsi obat seumur hidup karena tidak ada lagi yang bisa memproduksi hormon tiroid di dalam tubuh.

Jenis Penyakit Gondok:

  • Hipertiroid: Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan hormon sehingga jumlah yang beredar di dalam darah menjadi berlebih.
  • Hipotiroid: Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah sedikit atau rendah.

Penyebab dan gejala[sunting | sunting sumber]

Biasanya masyarakat tidak menyadari gejala penyakit gondok, baru ketika leher membesar anda mengetahui. Berikut adalah penyebab dan gejala penyakit gondok yang harus Anda ketahui:

Penyebabnya penyakit gondok jenis Hipotiroid bisa karena penyakit hipofisis, obat-obatan, penghancuran tiroid dan kekurangan yodium berat. Dan gejala yang muncul termasuk depresi, kelelahan, tidaktoleransi terhadap dingin, kulit dan rambut yang kering, tingkat kolesterol meningkat, denyut jantung menurun, konsentrasi menurun dan rasa sakit atau nyeri yang samar-samar.

Penyebabnya penyakit gondok jenis Hipertiroid bisa karena penyakit Graves, pengeluaran yang abnormal dari TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) dan konsumsi yodium berlebih. Dan gejala yang muncul termasuk keringat berlebihan, berat badan menurun, gemetaran, gelisah, tidaktoleran terhadap panas, mudah lelah, konsentrasi berkurang, mata melotot (seperti mau keluar) dan menstruasi yang tidak teratur atau sedikit.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]