George H. W. Bush

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 April 2013 00.33 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti CIA_Director_George_H.W._Bush_listens_at_a_meeting_following_the_assassinations_in_Beirut,_1976.jpg dengan CIA_Director_George_H.W._Bush_listens_at_a_meeting_following_the_assassinations_in_Beirut,_1976_-_NARA_-_7064954...)
George Herbert Walker Bush
Presiden Amerika Serikat 41
Masa jabatan
20 Januari 1989 – 20 Januari 1993
Wakil PresidenJ. Danforth Quayle
(1989-1993)
Sebelum
Pendahulu
Ronald Reagan
Pengganti
Bill Clinton
Sebelum
Wakil Presiden Amerika Serikat 43
Masa jabatan
20 Januari 1981 – 20 Januari 1989
PresidenRonald Reagan
Sebelum
Pengganti
Dan Quayle
Sebelum
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB
Masa jabatan
1971 – 1973
PresidenRichard Nixon
Direktur of Sentral Intelejens
Masa jabatan
30 Januari 1976 – 20 Januari 1977
PresidenGerald Ford
Kepala Kantor Penghubung ke Republik Rakyat Cina
Masa jabatan
26 September 1974 – 7 Desember 1975
PresidenGerald Ford
Sebelum
Pendahulu
David Bruce
Pengganti
Thomas Gates
Sebelum
Ketua Komite Nasional Partai Republik
Masa jabatan
19 Januari 1973 – 16 September 1974
Sebelum
Pendahulu
Bob Dole
Pengganti
Mary Smith
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat A.S.
dari dapil ke-7 Texas
Masa jabatan
3 Januari 1967 – 3 Januari 1971
Sebelum
Pendahulu
John Dowdy
Informasi pribadi
Lahir12 Juni 1924 (umur 99)
Milton, Massachusetts, Amerika Serikat
Partai politikRepublik
Suami/istriBarbara Bush
AnakGeorge Walker Bush
Pauline Robinson Bush
John Ellis Bush
Neil Mallon Bush
Marvin Pierce Bush
Dorothy Bush Koch
Alma materYale University
PekerjaanPengusaha (Minyak)
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

George Herbert Walker Bush (lahir 12 Juni 1924), atau sering pula dipanggil oleh media sebagai Bush Senior untuk membedakannya dengan anaknya yang juga menjadi presiden Amerika Serikat, adalah Presiden Amerika Serikat ke-41 untuk masa jabatan 19891993. Sebelum menjabat presiden, Bush menjabat wakil presiden ke-43 dalam pemerintahan Presiden Ronald Reagan.

George Bush Sr. adalah anak dari senator Prescott Sheldon Bush dan Dorothy Walker Bush. Ia lahir di Milton, Massachusetts dan menetap di Greenwich, Connecticut.

Sebelum menjabat sebagai presiden, Bush tampil ke-43 sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat mendampingi Presiden Ronald Reagan. Ia adalah salah seorang anggota Kongres dari Texas (1967–1971), Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB (1971–1973), Ketua Pimpinan Nasional Partai Republik (1973–1974), Kepala Kantor Penghubung Amerika Serikat untuk Republik Rakyat Cina (1974–1976), dan Direktur CIA (1976–1977).

Bush adalah ayah presiden Amerika Serikat ke-43, George Walker Bush dan Gubernur Florida, Jeb Bush.

Kehidupan Awal

Bush pada tahun 1925

George Herbert Walker Bush dilahirkan di Milton, Massachusetts pada tanggal 12 Juni 1924. Orangtuanya adalah Prescott Sheldon Bush dan ibunya bernama Dorothy Walker. Tak lama setelah kelahirannya, Bush dan keluarganya pindah ke kota Greenwich di negara bagian Connecticut. Bush bersekolah di Greenwich Country Day School di kota Greenwich. Pada tahun 1936, Bush pindah sekolah ke Phillips Academy di Massachusetts, di mana ia memegang sejumlah posisi kepemimpinan senior di lingkungan kepengerusan kesiswaan hingga menjadi ketua dewan olah raga siswa di sekolah itu. Setelah Serangan Pearl Harbor pada tahun 1941, Bush memutuskan untuk bergabung ke Angkatan Laut Amerika Serikat dan langsung menjadi penerbang di AL setelah lulus dari Phillips di tahun 1942. Saat itu ia baru berusia 18 tahun. Ia bertugas untuk menjaga di area pasifik. Bush menikah dengan Barbara Pierce pada tanggal 6 Januari 1945, hanya beberapa minggu setelah ia kembali dari pasifik. Pasangan itu tinggal di apartemen sewaan kecil di Trenton, Michigan tempat Bush bertugas di kantor Angkatan Laut AS. Pernikahan ini memiliki enam orang anak yaitu : George Walker Bush (lahir 1946), Pauline Robinson Bush (1949-1953, meninggal karena leukimia), Jeb Bush (lahir 1954), Neil Bush (lahir 1955), Marvin Bush (lahir 1956) dan Dorothy Bush Koch (lahir 1959). Putra sulungnya, George W. Bush telah menjadi Presiden Amerika Serikat ke 43 yang menjabat pada tahun 2001-2009 sedangkan putra keduanya, Jeb telah menjadi Gubernur Florida pada tahun 1999-2007.

Karier Bisnis

Berkas:Babe Ruth George Bush.jpg
Bush bertemu Pemain Baseball, Babe Ruth.

Setelah lulus dari Yale, Bush dan keluarganya pindah ke Texas untuk memulai karier bisnisnya. Koneksi ayahnya terbukti sangat berguna bagi dirinya di mana ia mendapatkan pekerjaan sebagai petugas penjualan di Dresser Industries , sebuah anak perusahaan dari Brown Brothers Harriman. Ayahnya bekerja sebagai dewan direksi di sana selama 22 tahun. Bush memulai perusahaan Bush-Overby Oil Development pada tahun 1951 dan co-fouded Zapata Petroleum Corporation dua tahun kemudian. Ia menjadi Presiden perusahaan di tahun 1954 di mana perusahaan berfokus pada pengecoran minyak di lepas pantai. Di tahun 1958, perusahaan itu merdeka dari perusahaan indukunya dan Bush tetap memimpin perusahaan hingga 1964 di mana saat itu ambisinya telah berubah menjadi bisnis ke politik. Ia menetap di Houston, Texas selama karier politiknya.

Karier Politik (1964-1980)

Periode di Kongres AS (1967-1971)

Bush bertemu Presiden Eisenhower.

Bush menjabat sebagai Ketua Partai Republik di Harris County, Texas pada tahun 1964 namun ingin lebih terlibat dalam politik dan membuat banyak taruhan yang besar untuk masuk ke jabatan terpilih. Ia mencalonkan diri untuk kursi Senat AS untuk menjadi Senator di Washington DC mewakili Texas. Setelah memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik untu kursi senat, Bush melawan Senator incumbent saat itu, Ralph W. Yarborough dari Partai Demokrat. Yarborough mengkritik Bush sebagai ekstrimis sayap kanan dan Bush akhirnya dikalahkan dalam pemilihan itu.

Bush mencalonkan diri lagi dan terpilih ke DPR AS mewakili Partai Republik di tahun 1966. Ia dilantik pada tanggal 3 Januari 1967. Dalam pemilihan, Bush berhasil mengalahkan Frank Briscoe dari Partai Demokrat dengan perolehan suara mencapai 57%, membuat ia menjadi anggota DPR Republikan pertama yang mewakili Houston (sebelumnya Texas didominasi oleh Partai Demokrat).Bush memilih untuk menyetujui UU Hak-hak Sipil tahun 1968 yang diajukan oleh pemerintah saat itu meskipun undang-undang itu tidak populer di daerahnya. Bush adalah pendukung pemerintahan Richard Nixon dan kebijakan-kebijakan Nixon atas Perang Vietnam. Bush kembali terpilih sebagai Anggota Kongres untuk kedua kalinya di tahun 1968.

Pada tahun 1970, Nixon meyakinkan Bush untuk tidak mencalonkan diri kembali sebagai Anggota Kongres pada tahun 1970 namun mencalonkan diri kembali ke Senat AS untuk menggalahkan Senator Ralph w. Yarborough, seorang kritikus sengit Nixon. Bush setuju dengan usulan Nixon dan mulai berkampanye. Nixon membantu kampanye Bush dengan datang di Texas dan berkampanye di Longview untuk mendukung Bush. Yarborough dikalahkan dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk kursi Senat oleh Lloyd Bentsen, seorang yang lebih moderat dan asli kelahiran Texas. Kampanye Bentsen didukung oleh Yarborough dan akhirnya mengalahkan Bush untuk Pemilihan Umum Senat AS di Texas tahun 1970.

Duta Besar AS untuk PBB (1971-1973)

George Bush sebagai Perwakilan PBB, 1971

Bush dikalahkan oleh Bentsen dalam pemilihan di Senat saat itu. Karena ia tidak mencalonkan diri lagi di DPR AS, Bush akhirnya harus meninggalkan jabatannya sebagai anggota Kongres. Nixon melihat dan menghargai pengorbanan Bush dan memutuskan untuk membantu Bush mendapatkan pekerjaan kembali. Setelah kekalahannya di 1970, Nixon menominasikan Bush sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dikonfirmasi oleh Senat. Bush menjabat di posisi ini selama dua tahun yang dimulai dari tahun 1971.

Ketua Komite Nasional Partai Republik

Di tengah-tengah berkobarnya Skandal Watergate, Nixon meminta Bush untuk menjadi Ketua Komite Nasional Partai Republik. Bush menerima posisi ini dan menjabat di tahun 1973. Bush membela Nixon awalnya. Hingga keterlibatan Nixon semakin jelas, popularitas Partai Republik dan Nixon sendiri anjlok. Karena keterlibatan Nixon sudah sangat jelas, Bush kemudian berfokus untuk memimpin partai yang sedang terpuruk namun mempertahankan loyalitas kepada Nixon. Bush juga membujuk Nixon untuk mengundurkan diri setelah Kongres AS secara jelas akan memakzulkan Nixon dalam waktu dekat. Ia memegang posisi ini hingga 1974.

Dubes AS ke Republik Rakyat Cina (1974-1976)

Bush di Kuil Mao Zedong, 1974 - 1975.

Presiden Gerald Ford mengangkat Bush sebagai Ketua Kantor Penghubung ke Republik Rakyat Cina di Beijing pada tahun 1974. Saat itu, Amerika Serikat masih berhubungan dengan Republik Cina di Taiwan dan bukan kepada Republik Rakyat Cina sehingga membuat Bush tidak mengemban pangkat resmi sebagai "Duta Besar". Selama masa jabatannya di RRC, Bush telah dinilai sebagai orang yang berperan penting dalam peningkatan hubungan AS-RRC.

Pada tahun yang sama, Presiden Ford mencari nama-nama yang memungkinkan untuk menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat yang saat itu sedang kosong karena aksesi Ford ke posisi Presiden setelah Nixon mengundurkan diri pada 8 Agustus 1974 dan efektif di 9 Agustus 1974. Ford akhirnya mempersempit nama-nama calon yaitu mantan Gubernur New York, Nelson Rockefeller dan Bush. Bagaimanapun, Kepala Staf Gedung Putih saat itu, Donald Rumsfeld lebih menyukai Rockefeller ketimbang Bush dan akhirnya Rockefeller menjadi Wakil Presiden berikutnya. Bush juga kehilangan kesempatan sekali lagi selama Konvensi Nasional Partai Republik di mana Ford yang awalnya ingin memilih Bush sebagai pasangan berjalannya akhirnya memilih Senator Bob Dole meskipun pada akhirnya Ford-Dole dikalahkan pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1976 oleh kandidat Demokrat yaitu Jimmy Carter dan Walter Mondale.

Direktur CIA

Bush sebagai Direktur CIA

Pada tahun 1976, Ford membawa Bush kembali ke Washington dan menjabat sebagai Direktur Central Intelligence Agency atau DCI. Selama masa jabatannya sebagai DCI di tahun 1976-1977, Bush telah menghadapi berbagai isu tentang kegiatan ilegal CIA yang diselidiki oleh Senat AS melalui Komite Church. Di posisinya sebagai DCI, Bush membantu komite untuk melakukan pembersihan pada badan-badan CIA. Bush juga melakukan briefing pada calon Presiden dan juga Presiden terpilih, Jimmy Carter tentang situasi di CIA.

Jabatan Lain

Setelah pemerintahan Demokrat mengambil alih pemerintahan, Bush bekerja sebagai Ketua di Executive Committee of the First International Bank di Houston. Bush juga mengajar paruh waktu di Rice University untuk sekolah bisnis pada tahun 1978. Selama tahun 1977-1979, ia adalah salah satu Direkur di Kantor Dewan Hubungan Luar Negeri.

Wakil Presiden (1981-1989)

Presiden Reagan dan Wakil Presiden Bush

Pada tahun 1980, Bush mencalonkan diri sebagai kandidat Partai Republik untuk posisi sebagai Presiden AS. Bush berhadapan dengan calon-calon Republikan lainnya untuk memenangkan nominasi Partai Republik. Bagaimanapun, Bush kurang populer dibandingkan dengan kandidat terdepan saat itu, mantan aktor dan mantan Gubernur California, Ronald Reagan dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari pemilihan-pemilihan selanjutnya. Reagan memenangkan Pemilihan Pendahuluan (Primary) dan memilih Bush sebagai pasangannya dalam pemilihan umum. Keduanya akhirnya memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1980 mengalahkan Jimmy Carter.

Bush dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat ke 43 pada tanggal 20 Januari 1981 bersama dengan pelantikan Reagan sebagai Presiden. Wakil Presiden Bush menjaga otoritasnya sebagai wapres dengan menghindari mengkritik Reagan dengan cara apapun. Bush dan istrinya pindah ke kediaman resmi Wakil Presiden, Number One Observatory Circle dan menghadiri acara-acara seremonialnya seperti pemakaman kenegaraan, bertemu pemimpin asing mewakili Presiden, dan menjabat sebagai Presiden Senat. Sebagai Wakil Presiden yang juga merangkap sebagai Presiden Senat, Bush menjalankan tugasnya di Kongres dengan memimpin debat di Senat AS dan secara rutin memberikan informasi kepada Presiden tentang kejadian di Capitol Hill. Saat Reagan tertembak di tahun 1981, Bush saat itu sedang berada di Texas. Bush langsung sampai di Washington dan mengambil alih sementara tugas Presiden hingga Reagan sembuh. Para stafnya menyarankan agar Bush segera terbang dengan helikopter Kepresidenan untuk langsung ke Gedung Putih. Bush menolak ide itu dengan berkata "Hanya Presiden yang berhak mendarat di South Lawn". Hal ini kecil namun sangat berarti bagi Reagan. Keduanya akrab sejak saat itu dan akhirnya menikmati pertemanan mereka terutama dengan makan siang bersama tiap hari. Selama kunjungan Bush ke El Salvador pada bulan Desember 1983 untuk memperingati para pemimpin militer untuk menghentikan pasukan maut, para pembantu Bush khawatir akan keselamatan Wakil Presiden setelah menemukan noda darah di Istana Presiden El Salvador. Bush terpilih kembali sebagai Wakil Presiden pada tahun 1984 dan dilantik pada Januari 1985 serta menjabat hingga masa jabatannya sebagai Wakil Presiden berakhir di 1989.

Kampanye Presiden 1988

Wakil Presiden Bush kampanye di St Louis, Missouri dengan John Ashcroft, 1988

Bush telah merencanakan sedini mungkin untuk menjadi Presiden AS. Pada akhir 1985, sebuah komite telah dibentuk untuk mendukung Bush untuk berkampanye untuk kursi Kepresidenan dalam Pemilihan Presiden 1988. Bush menyatakan akan mencalonkan diri untuk Pemilihan Pendahuluan Partai Republik pada bulan Oktober 1987. Lawannya dalam Pemilihan Pendahuluan adalah Senator Bob Dole, Anggota Kongres Jack Kemp, mantan Gubernur Delaware, Pete DuPont dan penulis konservatif, Pat Robertson. Bush dengan mudah memenangkan pemilihan pendahuluan ini dan menjadi calon presiden mewakili Republik untuk Pemilihan Presiden. Ia didampingi oleh Senator Dan Quayle yang menjadi kandidat Wakil Presiden. Bush melawan kandidat Demokrat, Gubernur Massachusetts, Michael Dukakis. Bush jelas lebih unggul dari Dukakis. Bush mengkritik Dukakis sebagai orang yang lemah dalam hukum terutama karena Dukakis selalu menentang hukuman mati selama menjadi gubernur yang menggambarkan Dukakis lemah sementara Bush menjadi orang yang tegas akan hukum dan ketertiban. Bush juga mengkritik Dukakis yang dianggap lemah pada kebijakan pertahanan nasional. Dukakis berusaha membuang citra ini dan berfoto sedang mengenakan pakaian militer dan berdiri di atas tank. Foto seperti ini telah digunakan oleh Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher selama kampanye Thatcher untuk pemilu di Inggris tahun 1987 dan sukses membawakan hasil memuaskan. Tetapi hal ini tidak terjadi pada Dukakis karena ia saat itu dianggap hanya bermain-main dan Bush dengan mudah menyerang Dukakis membuat popularitas Bush meningkat. Kampanye Bush yang paling populer adalah ketika ia mengatakan "Read My Lips, No New Taxes" (Baca bibir saya, tidak ada pajak baru!) membuat Bush akhirnya terpilih mengalahkan Dukakis.

pemilihan presiden menilainya oleh negara pada tahun 1988

Kepresidenan (1989-1993)

Ekonomi

Hakim Ketua William Rehnquist mengelola sumpah jabatan ke Bush selama upacara Pelantikan di Amerika Serikat Kapitol, 20 Januari 1989.

Pada awal masa jabatannya, Bush menghadapi persoalan ekonomi di mana negara itu sedang mengalami defisit hingga mencapai US$ 220 Miliar di awal 1990an, lebih besar dari tahun 1980 meningkat tiga kali lebih besar. Hal ini disebabkan karena pemupukan militer yang dilakukan oleh pemerintahan Reagan. Bush percaya bahwa satu-satunya cara untuk menurunkan defisit adalah dengan memotong pengeluaran pemerintah sedangkan oposisi Demokrat di Kongres yakin bahwa cara lain adalah dengan menaikan pajak. Bush mengalami dilema saat itu karena ia yakin bahwa dengan defisit yang besar, AS akan kehilangan kepemimpinannya di mata dunia. Di tengah perjuangan dengan oposisi mayoritas di Kongres, Bush berhadapan dengan tuntutan untuk meningkatkan pajak pendapatan di mana sebelumnya selama kampanye ia berjanji tidak akan ada pajak baru. Di tengah tuntutan keras, Bush akhirnya menyerah pada masalah ini dan pajak ditingkatkan. Hal ini membawa kekecewaan bagi anggota Partai Republik dan masyarakat AS yang merasa dikhianati oleh Bush selama janji kampanyenya yang menyebabkan penurunan popularitas. Ekonomi mengalami resesi ringan selama enam saat memasuki tahun 1991. Pada tahun akhirnya di kantor, Bush telah diberi tahu oleh para penasehat ekonominya untuk menghentikan upaya ekonomi karena upaya-upaya sebelumnya sudah cukup untuk mengamankan pemilihannya kembali di 1992. Pada tahun 1992, tingkat bunga dan inflasi berada di tingkat terendah selama beberapa tahun namun penangguran meningkat menjadi 7,8% , tertinggi sejak tahun 1984. Biro Sensus melaporkan bahwa pada bulan September 1992, 14% orang Amerika hidup dalam kemiskinan. Pada konfrensi pers tahun 1990, Bush mengatakan pada pers bahwa ia telah menemukan kebijakan luar negeri lebih menyenangkan.

Kebijakan Luar Negeri

Panama

Persetujuan Bush peringkat (merah) dibandingkan dengan peringkat ketidaksetujuan (biru) selama empat tahun kepresidenannya.

Pada tahun 1980an, pemimpin Panama, Manuel Noriega , pemimpin yang didukung oleh AS yang kemudian dituduh telah melakukan mata-mata kepada AS untuk Fidel Castro dalam rangka melakukan lalu lintas obat. Rencana untuk menyingkirkan Noriega telah ada selama pemerintahan Reagan. Reagan mengirimkan 2 ribu tentara AS ke Panama dan memberlakukan sanksi ekonomi. Sanksi ini cukup berat karena melarang perusahaan AS untuk bekerja sama dengan Panama dan membekukan dana negara itu sebesar US$ 56 Juta namun Noriega belum juga turun dari kekuasaan. Tidak seperti Reagan, Bush berhasil melengserkan Noriega dari kekuasaan namun tidak berhasil membentuk rencana pasca invasi untuk membuat pemerintahan demokratis. Pada bulan Mei 1989, Panama mengadakan pemilu demokratis pertama di mana Guillermo Endara terpilih sebagai Presiden namun hasil pemilu dibatalkan oleh Noriega. Sebagai tanggapan, Bush mengirim 2 ribu pasukan tambahan dan mencabut Duta Besar di sana. Bush juga mengirim 24 ribu pasukan lagi untuk berjaga-jaga dalam menghadapi inflasi. Bagaimanapun, posisi lemah Noriega di negaranya sendiri membuat ia akhirnya diturunkan. Pada tahun 1992, Bush dan Ibu Negara Barbara Bush berkunjung ke Panama untuk mendukung pemerintahan demokratis pertama di sana.

Uni Soviet

Pada tahun 1989, tepat setelah runtuhnya Tembok Berlin, Bush bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, Mikhail Gorbachev. Bush mengadakan pembicaraan intensif dengan Gorbachev saat itu. Pembicaraan pada saat itu tidak menghasilkan kesepakatan namun keduanya setuju untuk membangun relasi antara kedua negara. Pada tahun 1991, Bush dan Gorbachev menandatangani perjanjian START I (Strategic Arms Reduction Treaty). Perjanjian berisi pengurangan senjata nuklir AS dan Soviet sebanyak 35% dalam tujuh tahun dan Uni Soviet akan mengurangi rudal sebanyak 50%. Bush mengatakan bahwa START adalah gerbang dan awal untuk mengakhiri ketidakpercayaan antara kedua negara. Ketika Uni Soviet runtuh, Bush menyatakan kemitraan strategis antara AS dan Federasi Russia.

Perang Teluk

Tanggal 1 Agustus 1990, pasukan Irak di bawah Saddam Hussein memulai invasi ke negara tetangganya yang kaya akan minyak, Kuwait. Bush mengutuk serangan itu dan akhirnya mengirim Menteri Pertahanan Dick Cheney untuk bertemu dengan Raja Fahd. Fahd meminta bantuan militer AS karena khawatir akan terjadi invasi di seluruh negaranya. Bush setuju dan mengirimkan bantuan berupa angkatan darat dan udara. Pemerintah Irak telah berupaya melakukan negoisasi seperti membuat perjanjian di mana Irak hanya akan menguasai setengah dari Kuwait saja namun Bush menolak usulan ini dan memerintahkan agar pasukan Irak segera keluar dari Kuwait. Bush didukung oleh koalisi militer Barat dan Eropa. Dengan mandat Dewan Keamanan PBB, Kongres AS memberikan kekuasaan pada Bush untuk menjaga agar Kuwait tetap dikontrol oleh pemerintah Kuwait dan menjaga kepentingan AS di luar negeri. Pada pagi hari tanggal 17 Januari 1991, pasukan darat melancarkan serangan darat dengan 4 ribu bom hingga tanggal 24 Febuari di mana invasi darat dimulai. Pasukan koalisi berhasil menembus ke perbatasan Irak dan mencegat pasukan Irak mundur. 100 jam kemudian, Bush memerintahkan untuk menghentikan serangan dan meninggalkan Saddam Hussein tetap berkuasa. Keputusan ini telah menjadi kontroversial namun Bush mengatakan bahwa keputusannya tidak melanjutkan serangan adalah karena ia tidak ingin ada kerugian manusia dan politik yang tidak terhitung.

Pemilihan Presiden 1992

Bush menyatakan akan mencalonkan diri kembali untuk masa jabatan kedua sebagai Presiden. Bush dengan mudah memenangkan nominasi dari Partai Republik dan melawan kandidat Demokrat, Bill Clinton. Popularitas Bush selama Perang Teluk menjadi tiada duanya namun popularitasnya jatuh karena melanggar janjinya tentang peningkatan pajak. Bush akhirnya dikalahkan dalam pemilihan tahun itu oleh Clinton.

Pasca Kepresidenan

Bush pensiun sebagai politikus namun masih aktif menjadi pembicara-pembicara publik. Pada tahun 1994, ia menyaksikan putranya, George W. Bush terpilih sebagai Gubernur Texas dan akhirnya terpilih ke posisi sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 2000 dan dilantik pada tahun 2001, ini adalah pertama kalinya seorang ayah dan anak pernah menjadi Presiden AS sejak John Adams(menjabat tahun 1797-1901) dan putranya John Quincy Adams yang menjadi Presiden pada tahun 1825-1829.Ia juga melihat putranya, Jeb menjadi Gubernur Florida pada tahun 1998 terutama saat Jeb Bush meletakkan jabatan pada tahun 2007 , Bush memuji anaknya karena telah bekerja dengan baik sebagai gubernur. Sejak putranya , George W. Bush menjadi presiden, Bush telah sering dijuluki sebagai Bush Sr, Bush 41, dll untuk membedakan ayah dan anak. Pada tahun 2011, Bush dianugrahi penghargaan Presidential Medal of Freedom oleh Presiden Barack Obama.

Buku

Lihat pula

Didahului oleh:
Charles W. Yost
Dubes AS untuk PBB
19711973
Diteruskan oleh:
John A. Scali
Didahului oleh:
John V. Dowdy
Anggota Kongres Amerika Serikat Distrik 7 Texas
19671971
Diteruskan oleh:
Bill Archer
Didahului oleh:
Bob Dole
Ketua Komite Nasional Republik
19731974
Diteruskan oleh:
Mary Louise Smith
Didahului oleh:
William E. Colby
Direktur CIA
30 Januari 1976 - 20 Januari 1977
Diteruskan oleh:
Adm. Stansfield Turner
Didahului oleh:
Bob Dole
Nominator Wakil Presiden Partai Republik
1980 (menang), 1984 (menang)
Diteruskan oleh:
Dan Quayle
Didahului oleh:
Walter Mondale
Wakil Presiden Amerika Serikat
20 Januari 198120 Januari 1989
Presiden Amerika Serikat Sementara: 13 Juli 1985
Diteruskan oleh:
Dan Quayle
Didahului oleh:
Ronald Reagan
Nominator Presiden Partai Republik
1988 (menang), 1992 (kalah)
Diteruskan oleh:
Bob Dole
Didahului oleh:
Ronald Reagan
Presiden Amerika Serikat
20 Januari 198920 Januari 1993
Diteruskan oleh:
Bill Clinton
Didahului oleh:
François Mitterrand
Ketua G-8
1990
Diteruskan oleh:
John Major
Didahului oleh:
Mikhail Gorbachev
Tokoh tahunan versi majalah Time
1990
Diteruskan oleh:
Ted Turner

Lihat pula

Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link FA