Geokronologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 04.48 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 27 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q213891)

Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan, fosil, dan sedimen, dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam metode yang digunakan. Berbagai macam metode penentuan umur digunakan oleh ahli geologi untuk mencapai hal tersebut.

Geokronologi berbeda penggunaannya dengan biostratigrafi, yang merupakan ilmu untuk menempatkan batuan sedimen dalam suatu periode geoogi tertentu melalui pendeskripsian, pengkatalogan dan pembandingan kumpulan fosil flora dan fauna. Biostratigrafi tidak secara langsung memberikan suatu penentuan umur absolut dari batuan, hanya menempatkannya dalam suatu interval waktu dimana kumpulan fosil tersebut telah diketahui pernah hidup bersama.

Sebagai contoh, dengan referensi pada skala waktu Geologi, Permian Atas (Lopingian) berlangsung sejak 270,6 +/- 0,7 Ma sampai antara sekitar 250,1 +/- 0,4 Ma (Triassik tertua yang diketahui) dan 260,4 +/- 0,7 Ma (Lopingian termuda yang diketahui) – sebuah kekosongan dalam kumpulan fosil yang sudah ditentukan umurnya, diketahui hampir mencapai 10 Ma. Sementara umur biostratigrafi dari lapisan Permian Atas dapat menunjukkan Lopingian, penentuan umur sebenarnya dari lapisan tersebut dapat berada dimanapun antara 270 sampai 251 Ma.

Pada sisi lain, sebuah granite yang ditentukan berumur 259,5 +/- 0,5 Ma dapat secara beralasan disebut “Permian”, atau lebih tepatnya, telah mengintrusi pada waktu Permian.

Ilmu geokronologi merupakan alat utama yang digunakan dalam bidang kronostratigrafi, yang berusaha untuk mendapatkan umur absolut untuk semua kumpulan fosil dan menentukan sejarah geologi Bumi serta bagian luar permukaan bumi.

Referensi

  • Lowe, J.J., and Walker, M.J.C. (1997), Reconstructing Quaternary Environments (2nd edition). Longman publishing ISBN 0-582-10166-2
  • Smart, P.L., and Frances, P.D. (1991), Quaternary dating methods - a user's guide. Quaternary Research Association Technical Guide No.4 ISBN 0-907780-08-3
  • Faure, G. (1986). Principles of isotope geology. Cambridge, Cambridge University Press. ISBN 0-471-86412-9
  • Dickin, A. P. (1995). Radiogenic Isotope Geology. Cambridge, Cambridge University Press. ISBN 0-521-59891-5
  • Faure, G., and Mensing, D., (2005), "Isotopes - Principles and applications". Third Edition. J. Wiley & Sons. ISBN 0-471-38437-2
  • Ludwig, K.R., and Renne, P.R., (2000) "Geochronology on the Paleoanthropological Time Scale", Evolutionary Anthropology 2000,v. 9,Issue 2, p. 101-110.
  • Renne, P.R., Ludwig, K.R., and Karner,D.B. (1998), "Progress and challenges in geochronology", Science Progress, v. 83 No. 1, p.107-121.
  • Dalrymple G.B., Grove M., Lovera O.M., Harrison, T.M., Hulen, J.B., and Lanphere, M.A. (1999),"Age and thermal history of the Geysers plutonic complex (felsite unit), Geysers geothermal field, California: a 40Ar/39Ar and U–Pb study", Earth Planet. Sci. Lett. v. 173 p. 285–298.
  • Renne, P.R., Sharp, W.D., Deino. A.L., Orsi, G., and Civetta, L. )1997) "40Ar/39 Ar Dating into the Historical Realm: Calibration Against Pliny the Younger". Science, v. 277, p. 1279-1280.