Kanon Muratori

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Fragmen Muratori)
Halaman terakhir Kanon Muratori, yang diterbitkan oleh Tregelles, tahun 1868

Fragmen Muratori (Inggris: Muratorian fragment), secara tidak tepat disebut kanon Muratori, adalah sebuah naskah kuno yang memuat daftar tertua yang pernah ditemukan mengenai kitab-kitab yang termasuk Perjanjian Baru. Fragmen ini merupakan naskah bahasa Latin dari abad ke-7 terjilid dalam sebuah codex bertarikh abad ke-7 atau ke-8 yang berasal dari perpustakaan di biara Columban di Bobbio. Dalam tulisannya terkandung petunjuk internal bahwa naskah itu merupakan terjemahan dari manuskrip bahasa Yunani yang ditulis sekitar tahun 170. Kondisi naskah yang buruk dan buruknya bahasa Latin yang digunakan membuatnya sukar diterjemahkan. Permulaan tulisan ini hilang dan berakhirnya pun secara terputus mendadak.[1]

Penemuan[sunting | sunting sumber]

Ludovico Antonio Muratori

Fragmen ini hanya berisi bagian dari tulisan yang mendaftarkan kitab-kitab yang diterima sebagai kitab-kitab suci oleh gereja-gereja yang dikenal oleh pengarang asli yang tidak diketahui namanya. Ditemukan di Biblioteca Ambrosiana di Milan oleh Romo Ludovico Antonio Muratori (1672–1750), sejarawan Italia paling terkenal pada zamannya, dan diterbitkan pada tahun 1740.[1] Nama kanon ini diberikan berdasarkan penemunya tersebut.[2] Pada umumnya Kanon Muratori dikatakan berasal dari abad ke-2, karena memberi tanggapan terhadap Marcion, Hermas, Basilides, dan Montanus.[3] Kanon ini ditulis dalam bahasa Latin yang belum sempurna serta banyak kesalahan tata bahasanya.[3] Banyak ahli menduga bahwa Kanon ini aslinya ditulis dalam bahasa Yunani dan diduga oleh Hippolitus.[3]

Waktu penulisan[sunting | sunting sumber]

Tulisan aslinya secara tradisional diyakini dibuat sekitar tahun 170 karena pengarangnya menyebutkan bahwa pada zamannya Pius I menjabat sebagai uskup di kota Roma (142—157):

Namun, Hermas menulis Kitab "Gembala" (The Shepherd of Hermas), baru saja, pada zaman kita, di kota Roma, ketika uskup Pius, saudara laki-lakinya, menjabat di kursi gereja kota Roma. Dan karenanya memang patut dibaca, tetapi tidak dapat dibacakan secara publik kepada jemaat gereja baik di antara para nabi, yang jumlahnya telah lengkap, maupun di antara para rasul, karena setelah lewatnya zaman mereka.[4]

Isi[sunting | sunting sumber]

Teks yang dapat terbaca tersebut terdiri dari 85 baris.[2] Ada empat Injil yang diakui, meskipun hanya nama Lukas, dan Yohanes yang ada, sedangkan dua yang pertama Matius dan Markus, namanya tidak tercantum karena termasuk bagian permulaan yang hilang.[2] Di dalam penyebutan injil Lukas terdapat penjelasan bahwa ada tulisan lain yang dikenal sebagai "Surat Yohanes".[2] Semua Kitab dalam Perjanjian Baru disebutkan kecuali Surat Ibrani, Surat Yakobus, Surat 1 dan 2 Petrus.[2]

Kanon Muratori juga secara tersirat menyebut adanya surat-surat yang menggunakan nama Paulus sebagai penulis dan dinyatakan sebagai tulisan sesat; terutama dua yaitu "Surat Paulus kepada Jemaat di Laodikia" dan "kepada Jemaat di Aleksandria".[2] Kemudian secara berturut-turut disebutkan: Surat Yudas, Surat Yohanes (secara eksplisit disebutkan bahwa ada dua Surat Yohanes), Kebijaksanaan Salomo, Wahyu kepada Yohanes, Wahyu Petrus, dan Gembala Hermas.[2]

Kanon ini juga secara eksplisit menyebut beberapa tulisan para pemimpin yang dinyatakan sesat, yaitu oleh Arsinous, Valentinus, Miltiades, Marcion (dalam bentuk kitab mazmur), Basilides, serta Montanus dan para pengikutnya.[2] Selain itu, di dalam Kanon Muratori terdapat beberapa tulisan yang tidak disertai dengan penulis daftar tulisan tersebut, yaitu Surat Petrus 1 dan 2, Surat Yakobus, dan Surat Ibrani.[2]

Terjemahan[sunting | sunting sumber]

Terjemahan berikut umumnya mengikuti terjemahan bahasa Inggris berdasarkan teks bahasa Latin yang telah disunting oleh Hans Lietzmann, "Das Muratorische Fragment und die Monarchianischen Prologue zu den Evangelien" (Kleine Texte, i; Bonn, 1902; 2nd ed., Berlin, 1933). Karena keadaan buruk teks aslinya, kadang kala sulit untuk mengetahui maksud pengarangnya; akibatnya beberapa frasa memiliki pemahaman alternatif (di antara tanda kurung lengkung). Pengembangan terjemahan diletakkan di antara tanda kurung siku. Angka-angka menunjukkan nomor baris teks aslinya.[5]

(1) . . . di mana ia bagaimanapun juga turut hadir, dan karenanya ia menempatkannya [dalam tulisannya].
(2) Kitab Injil ketiga adalah menurut Lukas.
(3) Lukas, tabib terkenal itu, setelah Kenaikan Kristus,
(4-5) ketika Paulus membawanya bersama dia sebagai seorang yang mempelajari tentang hukum [Romawi], (6) menyusunnya atas namanya sendiri, menurut anggapan [umum]. Namun, ia sendiri tidak pernah (7) melihat Tuhan dalam daging; dan karenanya, sesuai peristiwa yang dapat dipastikannya, (8) demikianlah sesungguhnya ia memulai menceritakan kisah dari kelahiran Yohanes [Pembaptis].
(9) Yang keempat dari kitab-kitab Injil adalah dari Yohanes, [seorang] dari murid-murid. (10) Kepada murid-murid dan uskup-uskup sejawatnya, yang menghimbaunya [untuk menulis], (11) ia berkata, 'Berpuasalah bersamaku dari hari ini selama tiga hari, dan apa (12) yang akan dinyatakan kepada setiap orang (13) marilah kita mengatakannya satu dengan yang lain.' Pada malam yang sama itu dinyatakan (14) kepada Andreas, [salah satu] dari rasul-rasul, (15-16) bahwa Yohanes harus menuliskan semua hal atas namanya sementara yang lain harus memeriksanya. Dan demikianlah, meskipun berbagai (17) elemen sudah diajarkan dalam masing-masing kitab Injil [yang lain], (18) bagaimanapun juga hal ini tidak menyebabkan perubahan dalam iman (19) orang-orang percaya, karena oleh satu Roh yang berkuasa segala hal (20) telah dinyatakan dalam semua [kitab-kitab Injil]: mengenai (21) kelahiran, mengenai kesengsaraan, mengenai kebangkitan, (22) mengenai hidup bersama para murid-Nya, (23) dan mengenai dua kali kedatangan-Nya; (24) yang pertama dalam kemiskinan ketika Ia dihina, yang sudah terjadi, (25) yang kedua dalam kemuliaan kekuasaan kerajaan, (26) yang masih akan terjadi kelak. Apa (27) yang menakjubkan sehingga, jika Yohanes begitu konsisten (28) menyebutkan poin-poin khusus ini juga dalam surat-suratnya, (29) mengatakan tentang dirinya sendiri, 'Apa yang telah kami lihat dengan mata kami, (30) yang telah kami dengar dengan telinga kami dan dengan tangan kami (31) yang telah kami raba --itulah yang kami tuliskan kepada kamu'? [1 Yohanes 1:1] (32) Karena dengan cara ini Ia mengaku [dirinya] bukan hanya sebagai saksi mata dan pendengar, (33) melainkan juga penulis dari semua perbuatan ajaib Tuhan, sesuai urutannya.
(34) Lebih lagi, kisah perbuatan para rasul (35) ditulis dalam satu kitab. Ditujukan kepada 'Teofilus yang mulia' [Kisah Para Rasul 1:1; Lukas 1:1] Lukas menyusun (36) satu persatu peristiwa yang terjadi saat kehadirannya — (37) yang jelas ditunjukkannya dengan menghilangkan mati syahidnya Petrus (38) maupun keberangkatan Paulus dari kota [yaitu Roma; absennya nama kota menunjukkan pengarang adalah penduduk Roma] (39) ketika ia mengadakan perjalanan ke Spanyol. Mengenai surat-surat (40-41) Paulus, mereka membuat jelas bagi orang-orang yang ingin memahami, yang mana, dari tempat mana, dan dengan tujuan apa dikirim. (42) Yang pertama, kepada [jemaat kota] Korintus, melarang perpecahan heretik mereka; (43) kemudian, kepada [jemaat] Galatia, melawan ajaran sunat; (44-46) kemudian kepada [jemaat] Roma ia menulis panjang lebar, menjelaskan aturan (atau, rancangan) dari Kitab-kitab Suci, dan juga bahwa Kristus adalah prinsip (atau, tema pokok, dari bahasa Latin principium) mereka. Adalah perlu (47) bagi kita untuk membahasnya satu persatu, karena (48) rasul Paulus yang diberkati sendiri, mengikuti teladan pendahulunya (49-50) Yohanes, menulis dengan nama hanya kepada tujuh gereja dengan urutan sebagai berikut: Kepada Korintus (51) yang pertama, kepada Efesus, yang kedua, kepada Filipi yang ketiga, (52) kepada Kolose keempat, kepada Galatia kelima, (53) kepada Tesalonika keenam, kepada Roma (54-55) ketujuh. Sebenarnya ia menulis lebih dari sekali kepada Korintus dan Tesalonika dengan maksud peneguran, (56-57) tetapi jelas dikenali bahwa satu Gereja tersebar ke seluruh dunia. karena Yohanes juga dalam (58) Kitab Wahyu, meskipun menulis kepada tujuh gereja, (59-60) bagaimanapun juga berbicara kepada semua [gereja]. [Paulus juga menulis] dengan penuh perasaan dan kasih satu surat kepada Filemon, satu kepada Titus, dan dua kepada Timotius; dan semua ini dianggap kudus (62-63) dalam pandangan Gereja am untuk pengaturan disiplin gerejawi. Saat ini ada juga [sebuah surat] kepada (64) Laodikea, [dan] yang lain kepada Aleksandria, [keduanya] dipalsukan dalam nama Paulus (65) untuk [menyebarkan] penyesatan Marcion, dan beberapa lainnya (66) yang tidak dapat diterima ke dalam Gereja am (67)— karena tidak cocok mencampurkan empedu dengan madu. (68) Lebih lagi, surat Yudas dan dua dari yang disebut sebelumnya (atau, memuat nama) Yohanes dihitung (atau, digunakan) dalam [Gereja] am; dan [kitab] Kebijaksanaan, (70) yang ditulis oleh sahabat-sahabat Salomo untuk menghormatinya. (71) Kami hanya menerima kitab pernyataan wahyu dari Yohanes dan Petrus, (72) meskipun beberapa dari kami tidak mau yang terakhir ini dibacakan di gereja. (73) Namun Hermas menulis Kitab "Gembala" [The Shepherd of Hermas], (74) belum lama berselang, pada zaman kita, di kota Roma, (75) ketika uskup Pius, saudara laki-lakinya, menjabat di kursi [episkopal] (76) gereja kota Roma. (77) Dan karenanya memang patut dibaca, tetapi (78) tidak dapat dibacakan secara publik kepada jemaat gereja baik di antara (79) para nabi, yang jumlahnya telah lengkap, maupun di antara (80) para rasul, karena setelah lewatnya zaman [mereka]. (81) Tetapi kami tidak mau menerima apapun dari [tulisan] Arsinous atau Valentinus atau Miltiades, (82) yang juga menyusun (83) sebuah kitab Mazmur baru untuk Marcion, (84-85) bersama dengan Basilides, pendiri golongan Cataphrygian dari Asia [Kecil] . . .

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Muratori, Antiquitates Italicae Medii Aevii (Milan 1740), vol. III, pp 809-80. Located within Dissertatio XLIII (cols. 807-80), entitled 'De Literarum Statu., neglectu, & cultura in Italia post Barbaros in eam invectos usque ad Anum Christii Millesimum Centesimum', at cols. 851-56.
  2. ^ a b c d e f g h i Deshi Ramadhani. Menguak Injil-Injil Rahasia. Yogjakarta: Kanisius, 2009.
  3. ^ a b c F.D.Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2009.
  4. ^ Kanon Muratori dalam bahasa Latin dan Inggris. Baris ke-73 sampai ke-76.
  5. ^ Kanon Muratori - teks bahasa Latin dan terjemahan bahasa Inggris

Pustaka tambahan[sunting | sunting sumber]

  • Metzger, Bruce M., 1987. The Canon of the New Testament: Its Origin, Development, and Significance. (Clarendon Press. Oxford) ISBN 0-19-826954-4
  • Jonathan J. Armstrong, "Victorinus of Pettau as the Author of the Canon Muratori," Vigiliae Christianae, 62,1 (2008), pp 1–34.
  • Anchor Bible Dictionary
  • Bruce, F.F. The Canon of Scripture. Downers Grove: InterVarsity Press, 1988.
  • Verheyden, J., "The Canon Muratori: A Matter of dispute," Bibliotheca Ephemeridum Theologicarum Lovaniensium (2003), The Biblical Canons, ed. by J.-M. Auwers & H. J. De Jonge, p. 487-556.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]