Sikatan emas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ficedula zanthopygia)
Sikatan emas
Jantan dewasa (Korea)
Betina dewasa (Mongolia)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
F. zanthopygia
Nama binomial
Ficedula zanthopygia
(Hay, 1845)[2]
Area penyebaran (biru)
Sinonim

Xanthopygia tricolor (Hartlaub, 1845)
Muscicapa zanthopygia Hay, 1845

Sikatan emas (bahasa Latin: Ficedula zanthopygia) adalah spesies burung dari famili Muscicapidae, dan dari genus Ficedula. Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga dan memiliki habitat di semak dan pepohonan. Sikatan emas tersebar hingga di ketinggian 900 mdpl.

Banyak yang belum mengenal burung berbulu indah dengan suara merdunya ini dikarenakan burung ini sering berpindah tempat dan berimigrasi pada musim dingin. Di Indonesia, khususnya bagi para penghobi burung, belum banyak yang mengetahui tentang burung ini. Beberapa penghobi burung yang sudah mendengar suara asli dari burung ini justru memburunya untuk dipelihara, bahkan membelinya dengan harga yang cukup fantastis.

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]

Sikatan emas memiliki tubuh berukuran kecil (13 cm).

Burung jantan: tunggir, tenggorokan, dada, dan perut atas kuning. Perut bawah dan penutup ekor bawah putih. Bagian lain hitam, kecuali alis dan garis sayap putih.

Burung betina: Tubuh bagian atas coklat buram. Tubuh bagian bawah lebih pucat. Tunggir kuning buram. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam. Bersembunyi di dalam tajuk pohon.Di Negara Asia Timur sering disebut peri hutan,dikarenakan lebih sering terdengar daripada terlihat.

Penyebaran[sunting | sunting sumber]

  • Berbiak: Asia timur laut.
  • Migran: Cina selatan, Asia tenggara, Sunda Besar.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ BirdLife International (2012). "Ficedula zanthopygia". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 16 Juli 2012. 
  2. ^ Hay, Arthur (1845). "[untitled]". Madras Journal of Literature & Science. 13 (2): 162.