Eufonium

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 01.04 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 27 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q495529)
Eufonium
Klasifikasi
Rentangan permainan
Alat musik terkait

Eufonium merupakan instrumen musik tiup keluarga tiup logam yang menghasilkan nada dalam rentang titi nada tenor. Nama dari instrumen ini merupakan turunan bahasa yunani dari kata auphonos yang artinya suara yang indah/baik (eu artinya "baik", dan phonium, foni artinya "suara"). Eufonium merupakan instrumen musik tiup logam dengan sistem katup; hampir semua model yang terdapat saat ini menggunakan sistem katup piston, meski demikian terdapat pula model yang menggunakan sistem katup putar (rotary valved).

Orang yang memainkan eufonium kadang-kadang disebut sebagai euphophonist, euphoniumist, atau euphonist, atau eufonis, sementara di Inggris disebut sebagai euphist seperti halnya instrumen itu sendiri kadang-kadang disebut pula secara singkat sebagai eupho atau euph.

Konstruksi dan karakteristik umum

Eufonium menggunakan nada dasar B, yang artinya saat tidak ada satupun katup yang digunakan instrumen tersebut akan menghasilkan nada B saat ditiup. Di amerika utara, musik yang dimainkan dengan instrumen ini biasanya ditulis dengan menggunakan bass clef, meski demikian penggunaan treble clef yang membutuhkan transposisi banyak digunakan dalam penulisan musik concert band.

Model edisi profesional menggunakan sistem katup top-action (top-action valves) yang dimainkan dengan tiga jari dengan tangan kanan, ditambah katup ke empat yang dimainkan dengan jari dari tangan kiri, biasanya katup ini terdapat pada bagian tengah sebelah bawah pada sisi kanan dari instrumen tersebut. Sementara model edisi pemula umumnya hanya menggunakan sistem katup top-action, model edisi menengah ditambah dengan katup keempat yang dimainkan dengan jari ke empat dari tangan kanan. Biaya pembuatan sistem katup tambahan cukup mahal, dan hal tersebut membuat perbedaan harga jual antara model-model edisi pemula, menengah, dan profesional.

Sebuah eufonium (kiri) dan Tuba (kanan)

Jangkauan nada yang bisa dimainkan oleh eufonium cukup luas, jauh dibawah dari bass clef hingga F baris ke enam, bahkan dapat lebih tinggi lagi di tangan seorang pemain profesional, umumnya nada dasar B hingga empat baris ke atas adalah rata-rata pencapaian pemain tingkat menengah.

Seperti halnya karakteristik instrumen musik tiup logam: semakin besar diameter corong dan serta panjang pipa udara, nada-nada yang dihasilkan menjadi lebih lembut, dan tebal dibandingkan instrumen dengan corong dan pipa udara yang lebih kecil dan pendek seperti trumpet. Meskipun karakter suara eufonium agak sulit untuk didefinisikan secara akurat, umumnya para pemain sepakat bahwa suara ideal adalah tebal, berbobot, halus, dan lembut. Di sisi lain kebutuhan bentuk suara biasanya berbeda-beda antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain di lihat dari sisi geografinya. Para pemain eropa, terutama dari Inggris umumnya menggunakan model suara dengan vibrasi yang lebih cepat dan konstan, sementara para pemain Amerika cenderung lebih memilih karakter suara yang lebih jelas, dengan vibrasi yang lebih lambah. Demikian pula halnya perbedaan pilihan antara amerika dan inggris juga berlaku pada model-model instrumen musik tiup lainnya.[1]

Meskipun pada dasarnya teknik memainkan eufonium dengan jari tangan tidak berbeda dengan trumpet ataupun tuba, para pemula umumnya akan menghadapi kesulitan yang cukup berarti dalam membunyikannya, terutama dalam hal intonasi, respon, dan jangkauan nada dibandingkan dengan memainkan instrumen musik tiup logam lainnya (contoh : trumpet). Dan juga, cukup sulit untuk para pelajar, meskipun pada usia pendidikan sekolah menengah, untuk dapat memainkan eufonium dengan suara sesuai dengan karakteristiknya sebagian disebabkan karena model-model eufonium yang digunakan di sekolah (edisi pemula) dan juga kurangnya perhatian atas model suara eufonium yang baik.

Model eufonium populer

Secara umum, edisi eufonium profesional yang paling baik di Inggris adalah Besson Prestige serta Besson Sovereign, sementara di Amerika Serikat adalah Willson 2900 serta Wilson 2950. Keduanya merupakan model eufonium yang populer, banyak digunakan, dan mendapat respek positif baik dari para pemain profesional, atau pun pengajar; di Inggris raya oleh Steve Mead, dan di Amerika oleh Dr. Brian Bowman. Dewasa ini, Yamaha 842 Custom meraih atensi dan popularitas penggunaannya karena aktivitas yang dilakukan Adam Frey. Bahkan baru-baru ini, Demondrae Thurman menggunakannya bersama dengan Miraphone untuk membuat Ambassador 5050.

Belakangan ini, pabrikan Besson mengalami krisis keuangan dan beragam masalah lainnya dalam bisnis yang menyebabka nama Besson diakuisi oleh Buffet Crampon dari Prancis, sementara aset lainnya diakuisisi oleh Schreiber-Keilwerth dari Jerman yang kemudian membuat dan memasarkan instrumen tandingan dengan merek dagang: York.

Model lain yang di pandang termasuk dalam kategori edisi profesional adalah Yamaha 642, York 4052, Hirsbrunner: Standard dan Exclusive, Stealth: Sterling Virtuoso, serta Meinl-Weston 451, dan 551.

Model edisi menengah yang paling populer digunakan di sekolah menengah pertama dan menengah atas di Amerika Serikat adalah Yamaha 321, yang dilengkapi dengan sistem empat katup. Model serupa lainnya adalah model-model yang dibuat oleh Holton, Bach, dan King. Besson membuat eufonium empat-katup non-compesating dengan katup ke empat di sisi samping. Tipe ini baik digunakan sebagai transisi bagi para siswa yang akan memainkan eufonium model compensating di tingkat sekolah tinggi.

Kesalahpahaman dan penamaan

Eufonium mungkin merupakan instrumen yang sangat tidak populer di bandingkan instrumen musik barat lainnya, hal ini kemungkinan disebabkan karena jarangnya instrumen ini digunakan dalam pertunjukan. Umumnya publik di Amerika Serikat tidak mengenal nama "eufonium" sehingga tidak jarang alat ini disebut sebagai tuba-kecil atau setara sebagai baritone horn.

Terlepas dari kerancuan (utamanya di Amerika Serikat), eufonium dan bariton merupakan dua jenis instrumen musik yang berbeda. Meski demikian, keduanya dapat saling menggantikan tanpa menimbulkan masalah berarti dalam komposisi musik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena bariton memiliki karakteristik suara yang hampir mirip dengan eufonium, hanya saja suara yang dihasilkannya cenderung lebih jelas. Beberapa kalangan menyimpulkan bahwa instrumen sejenis dengan sistem empat katup disebut sebagai eufonium, dan instrumen dengan sistem tiga katup disebut sebagai baritone horn, namun penamaan seperti ini sebenarnya kurang tepat.[2] Dimensi instrumen baritone horn umumnya lebih kecil dibandingkan dengan eufonium.[3]

Bariton Amerika, yang dilengkapi dengan sistem tiga katup di depan instrumen, pipa udara melingkar ke depan, serta corong menghadap ke depan sangat umum digunakan dalam pertunjukan sekolah utamanya sejak abad ke dua puluh, hal ini mungkin karena ukuran, berat, dan bentuk yang sesuai digunakan sambil berjalan, seperti dalam pertunjukan musik marching band. Meskipun instrumen jenis ini memiliki ciri-ciri yang sama, namun tidak dapat dikategorikan sebagai bariton ataupun eufonium yang sesungguhnya, penamaan tersebut semata-mata karena baik komposer, ataupun pelatih memberi nama sebagai "bariton".

Sejarah dan pengembangan

Serpent, nenek moyang tertua dari semua instrumen musik tiup bernada rendah

Saat suara tenor/bariton mulai muncul pada instrumen musik tiup logam, nenek moyang eufonium ditelusuri hingga pada instrumen ophicleide dan akhirnya berujung pada serpent. Penelusuran atas silsilah instrumen musik tiup yang mampu memenuhi semua karakteristik suara di atas memerlukan waktu; sementara serpet telah digunakan selama dua abad sejak akhir zaman renaissance, instrumen tersebut sangat sulit dimainkan terkait dengan intonasi dan kualitas nada yang dihasilkan karena lubang-lubang kunci yang digunakan untuk memainkannya berukuran kecil dan terbuka. Ophicleide, yang pernah digunakan pada berbagai pertunjukan selama beberapa dekade dari awal hingga pertengahan abad ke sembilan belas, menggunakan suatu mekanisme sistem kunci yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem kunci yang digunakan pada serpent, namun demikian kualitas suara yang dihasilkan masih belum memuaskan, khususnya pada nada-nada tinggi.

Dengan ditemukannya sitem katup piston pada tahun 1818, konstruksi instrumen musik tiup logam yang dapat menghasilkan suara dengan rentang yang cukup luas menjadi mungkin untuk dibuat. Eufonium diperkirakan ditemukan, sebagai sebuah "instrumen bercorong lebar, berkatup pada rentang nada bariton", oleh Ferdinand Sommer dari Weimar tahun 1843, meski demikian Carl Moritz tahun 1838 dan Adolphe Sax di tahun 1843 turut berjasa pula. Meski saxhorn dari keluarga sax ditemukan pada masa yang sama dan bentuk saxhorn bass serupa dengan eufonium, instrumen tersebut dikonstruksi dengan cara berbeda. Saxhorn menggunakan corong bersilinder dan tidak memungkinkan nada-nada fundamental untuk dimainkan; karenanya, hubungan bass saxhorn menjadi lebih dekat dengan bariton daripada eufonium.

Eufonium bercorong ganda

Eufonium bercorong ganda diciptakan di Amerika Serikat dengan membawa sebuah corong tambahan yang berdiameter lebih kecil sebagai tambahan atas corong utama. Tujuan penciptaan ini adalah untuk memungkinkan pemain berganti karakteristik suara hanya dengan menekan katup yang biasanya dioperasikan dengan menggunakan tangan kiri. Corong yang lebih kecil berfungsi untuk mensimulasikan suara trombone dan biasanya difungsikan pada pertunjukan sebagai alternatif pengganti. Harry Whittier dari Patrick S. Gilmore band mengenalkan instrumen ini pada tahun 1888, dan telah digunakan secara luas baik di sekolah ataupun grup band selama beberapa dekade. Harold Brasch menyertakan pula eufonium model inggris berkompensasi ke amerika serikat pada tahun 1939, namun penggunaan eufonium bercorong tetap memasyarakat hingga tahun 1950-1960-an. Saat ini, eufonium bercorong ganda sudah jarang ditemukan lagi (terakhir masih tercantum dalam katalog instrumen pada akhir tahun 1960). Banyak pemain muda sudah tidak lagi mengenalya.

Penggunaan dalam pertunjukan

marching eufonium dari King

Eufonium masih sangat luas digunakan dalam berbagai pertunjukan musik baik wind orchestra ataupun brass band secara eksklusif. Karenanya, eufonium disebut pula sebagai "king of band instruments", atau sebagai "cello of the band", karena keserupaan dalam tibra dan peranan pada ensembel instrumen musik dawai. Eufonium menjadi bagian yang sangat penting dalam pertunjukan musik parade, dan dalam pertunjukan brass band dalam tradisi Inggris.

Marching euphonium atau kadang-kadang beberapa kalangan mengenalnya sebagai magnum sering pula didapati dalam pertunjukan marching band meski keberadaannya seringkali diganti dengan marching baritone (memiliki corong dan konfigurasi katup yang sama dengan trumpet) yang berukuran lebih kecil dan mudah dibawa. Di Indonesia, salah satu grup marching band yang diketahui menggunakan marching euphonium dalam pertunjukan adalah Marching Band Bontang PKT. Bergantung pada produsennya, berat spesifik marching euphonium berbeda-beda, namun demikian umumnya para pemain marching euphonium membutuhkan tenaga ekstra untuk membawa dan memainkan instrumen ini baik dalam latihan ataupun pertunjukan.

Bentuk pertunjukan musik lainnya yang menggunakan eufonium adalah tuba-euphonium quartet atau ensembel besar tuba-euphonium; brass quintet, eufonium difungsikan sebagai suara tenor meski pada prakteknya trombone lebih sering digunakan dalam penampilannya; atau ensemble brass campuran. Namun demikian, meski bentuk penampilan yang ada cukup beragam umumnya tidak mempekerjakan para pemainnya secara profesional, dalam arti umumnya bersifat semi-profesional atau amatir, tanpa bayaran yang bersifat periodik seperti halnya gaji.

Rujukan

  1. ^ Apel, Willi (1969), Harvard Dictionary of Music, Cambridge:: Belknap Press of Harvard University Press, 1972., hlm. 105–110 
  2. ^ A baritone, including the American baritone, can likewise have four valves.
  3. ^ Werden, David. "Euphonium, Baritone, or ???". Diakses tanggal 2008-01-29. 

Pranala luar