Epifenomenalisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Epifenomenalisme adalah teori filsafat budi yang menyatakan bahwa fenomena budi dihasilkan oleh proses fisik yang berlangsung di otak atau bahwa keduanya merupakan hasil dari suatu sebab bersama. Akibatnya, kesan bahwa budi dan perasaan menyebabkan efek fisik dapat dianggap sebagai ilusi. Teori ini bertentangan dengan gagasan bahwa fenomena budi mendorong proses fisik di otak. Misalnya, menurut teori ini, rasa takut tidak meningkatkan detak jantung, karena keduanya merupakan akibat dari sebab fisiologis bersama, yaitu tanggapan terhadap ancaman luar.[1]

Dalam bukunya yang berjudul Consciousness Explained, Daniel Dennett membagi epifenomenalisme menjadi epifenomenalisme dalam makna metafisis, yang meyakini epifenomena tidak menyebabkan apa-apa, dan epifenomenalisme "peluit uap" Huxley, yang menyatakan bahwa epifenomenalisme menyebabkan sesuatu tetapi tidak relevan secara fungsional[2] (dianalogikan dengan peluit uap karena peluit uap tidak memengaruhi kerja lokomotif kereta).[3]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Internet Encyclopedia of Philosophy. "Epiphenomenalism". Diakses tanggal 2012, Feb, 5. 
  2. ^ Dennett, D. C. (1991b) Consciousness Explained, Boston: Little, Brown.
  3. ^ Huxley, T. H. (1874) “On the Hypothesis that Animals are Automata, and its History”, The Fortnightly Review 16 (New Series): 555–580.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]