Eksploitasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eksploitasi (Inggris: exploitation) yang berarti politik pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek eksploitasi hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta kompensasi kesejahteraan.[1] Tujuan dari eksploitasi ini adalah pemanfaatan untuk kepentingan diri sendiri yang dapat mendayagunakan orang lain di luar batas kepatutan.[2] Sasaran utama eksploitasi adalah penguasaan dan penggunaan untuk mengeruk dan memeras potensi sumber daya, baik sumber daya alam atau sumber daya manusia.

"Dunia ini penuh dengan manusia yang kelaparan yang tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, ini adalah sebuah paradok, di dunia negara miskin adalah dunia yang selalu lapar, mungkin terdapat cara memperluas produksi makanan yang dapat menjaga agar harga pangan menjadi tidak terlalu mahal agar mereka bisa membeli dan mendapatkan makanan. Ini adalah filosofi yang tidak berdasarkan kebijakan yang adil dan harus diberhentikan sebagai dasar aturan dalam hubungan antara bangsa-bangsa......"

Jenis[sunting | sunting sumber]

  • Eksploitasi sumber daya alam, eksploitasi ini didasari oleh tindakan atau upaya pemanfaatan sumber daya alam dalam jangka pendek tanpa melakukan konservasi untuk kepentingan jangka panjang. Pemanfaatan yang berlebihan ini akan berdampak pada menurunnya kualitas ekosistem, hancur dan musnahnya spesies dan keanekaragaman hayati, hilangnya habitat-habitat yang sulit untuk digantikan dan lambatnya pertumbuhan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia.[4]
  • Eksploitasi anak, eksploitasi pada anak-anak memperlihatkan sikap diskriminatif ataupun tindakan sewenang-wenang terhadap seorang anak yang dilakukan oleh para orang tua ataupun masyarakat yang memaksa seorang anak untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan ekonomi, sosial ataupun politik tanpa mempedulikan hak-hak anak untuk mendapatkan per lindungan sesuai dengan perkembangan fisik, psikis dan status sosialnya. Bentuk eksploitasi pada anak bisa berbentuk fisik, sosial dan seksual. Eksploitasi fisik adalah penyalahgunaan tenaga anak untuk dipekerjakan demi keuntungan orangtuanya atau orang lain seperti menyuruh anak bekerja dan menjuruskan anak pada pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya belum pantas untuk dijalaninya. Eksploitasi sosial adalah segala bentuk penyalahgunaan ketidakmampuan seorang anak yang dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan emosional anak. Eksploitasi seksual adalah melibatkan seorang anak dalam kegiatan seksual yang tidak dipahaminya. Eksploitasi seksual tersebut dalam bentuk perlakuan tidak senonoh dari orang lain yang menjurus pada sifat pornografi, perkataan-perkataan porno, sehingga membuat anak menjadi malu.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry on exploitation
  2. ^ Tim Penyusun KBBI. "Eksploitasi". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-11-29. 
  3. ^ "On Development" Speech delivered by Che Guevara at the plenary session of the United Nations Conference on Trade and Development in Geneva, Switzerland on March 25, 1964]
  4. ^ Kasmawati (Januari 2011). "Urgensi Sumber Daya Manusia dalam Eksploitas Sumber Daya Alam". Teknosains. 5 (1): 91–99. ISSN 2443-1311. 
  5. ^ Tumengkol, Meivy R. (Januari–Juni 2016). "Eksploitasi Anak pada Keluarga Miskin di Kelurahan Tona I Kecamatan Tahuna Timur kabupaten Kepulauan Sangihe" (PDF). Holistik. 9 (17): 4. ISSN 2527-9556. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]