Efes-Damim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Efes-Damim (Inggris: Ephes Dammim atau Pas Dammim (1 Tawarikh 11:13) adalah sebuah nama tempat yang disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, khususnya dalam Kitab 1 Samuel dan Kitab 1 Tawarikh. Nama Efes-Damim berarti perbatasan darah. Efes-Damim terletak di dalam wilayah yang termasuk milik pusaka suku Yehuda. Lokasinya digunakan sebagai tempat perkemahan orang Filistin ketika Daud berperang melawan Goliat (1 Samuel 17:1).

Nama[sunting | sunting sumber]

Arti nama "perbatasan darah" kemungkinan disebabkan tempat ini sering menjadi ajang pertumpahan darah antara orang Israel dan orang Filistin.[butuh rujukan]

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Orang Filistin mengumpulkan tentaranya untuk berperang; mereka berkumpul di Sokho yang di tanah Yehuda dan berkemah antara Sokho dan Azeka di Efes-Damim.[1]
Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, orang Ahohi itu; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud di Pas-Damim, ketika orang Filistin berkumpul di sana untuk berperang. Ada sebidang tanah ladang penuh jelai di sana; ketika tentara melarikan diri dari hadapan orang Filistin, maka berdirilah mereka di tengah-tengah ladang itu; mereka dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.[2]

Identifikasi[sunting | sunting sumber]

Telah diidentifikasi dengan tempat modern Beit Fased, artinya, "rumah pendarahan", dekat Sokho. Van de Velde menemukan tempat ini dalam bentuk reruntuhan Damm, sekitar sejam perjalanan kaki di sebelah selatan Beit Nettif (Van de Velde. Mem. p. 290), dan akibatnya membayangkan Azeka berada di desa Ahbek, yang berdiri di atas bukit satu setengah mil di sebelah utara Damm, dan sekitar empat atau lima mil timur laut utara dari Shuweikeh, yang dianggapnya sebagai "Afek".[3] Pernyataan dalam Onomasticon[4] mendukung pandangan ini.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ 1 Samuel 17:1
  2. ^ 1 Tawarikh 11:12–14
  3. ^ a b Carl Friedrich Keil; Franz Delitzsch. ’’Commentary on the Old Testament’’ (1857-1878). Joshua 10. Diakses 24 Juni 2018.
  4. ^ (s. v. Ἀζηκά), ἀνάμεσον Ἐλευθεροπολεως καὶ Αἰλίας

Pranala luar[sunting | sunting sumber]