Donorojo, Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Donorojo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenJepara
Pemerintahan
 • CamatWidiyantoro, SE, MM
Populasi
 • Total55,388 jiwa (2.015)[1] jiwa
Kode Kemendagri33.20.16
Kode BPS3320111
Luas109,0 km²
Desa/kelurahan8 desa

Donorojo (Jawa: ꦢꦺꦴꦤꦺꦴꦫꦺꦴꦗꦺꦴ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Keling sesuai peraturan daerah kabupaten Jepara Nomor 17 tahun 2007 tentang Pembentukan kecamatan Pakis Aji dan Kecamatan Donorojo serta penataan Kecamatan Mlonggo dan Kecamatan Keling. Kecamatan Donorojo terdiri dari delapan desa yaitu: Bandungharjo, Banyumanis, Blingoh, Clering, Jugo, Sumberejo, Tulakan, dan Ujungwatu.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Donorojo memiliki dua versi asal usul nama dan artinya, yaitu:

  • Versi pertama:

Nama Donorojo berasal dari nama sebuah gunung di wilayah Kecamatan Donorojo, gunung tersebut memiliki keunikan karena gunung tersebut berdiri sendiri, tidak berderet/berjejer membentuk barisan pegunungan.

  • Versi Kedua:

Kata Donorojo sendiri bermakna Dono (pemberian), Rojo (raja atau ratu). Karena daerah tersebut pada masa pemerintahan Ratu Wilhemina, Ratu Belanda untuk membangun Rumah Sakit Kusta dan Gereja tempat perawatan serta peribadatan penderita kusta seluruh Hindia Belanda. Untuk membangun gereja dengan ciri arstitektur Belanda, kaca warna-warni yang menghiasi bangunan gereja ini pun didatangkan langsung dari Negeri Belanda. Desain pengaturan ruang di dalam gereja ini pun khusus. Ada pemisahan antara penderita kusta dan para karyawan serta penduduk sekitar.

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Agama[sunting | sunting sumber]

Warga Donorojo beragama Islam, Kristen, dan Buddha. Warga yang beragama Kristen Protestan adalah hasil pelayanan Zending Belanda (Doopgezind Zending Vereneeging (DZV)yang sekarang tergabung dalam Klasis Utara Sinode GITJ di samping denominasi yang lain, yaitu: JKI, Gereja Pantekosta, Advent, Gereja Bethel dan lain-lain.

Suku[sunting | sunting sumber]

Penduduk Donorojo 90% berasal dari Suku Jawa, 4% berasal dari etnis Tionghoa dan 6% keturunan Portugis .

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar masyarakat Donorojo menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Jeporonan.

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Potensi[sunting | sunting sumber]

Olahraga[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Donorojo belum ada klub sepak bola yang berkiprah di ajang bergengsi di Jepara yaitu Yazztea Jepara League, untuk mengharumkan nama Kecamatan Donorojo.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]