Denis Diderot

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 11.01 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 73 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q448)
Denis Diderot

Denis Diderot (5 Oktober 1713 – 31 Juli 1784) berasal dari Perancis. Ia merupakan seorang penulis dan filsuf pada abad 18 dan dianggap sebagai salah satu pemimpin pencerahan di Perancis.[1][2] Sumbangan terbesarnya adalah dalam bidang Ensiklopedi, hingga dia diberikan juluki sebagai Bapak Ensiklopedi di Perancis.[3] Hal ini dilakukannya bersama beberapa penulis-penulis di sekitarnya untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran di bidang sosial, politik, ekonomi, filsafat, industri dalam bahasa yang sederhana dan jelas agar dapat dibaca oleh masyarakat luas dalam kemajemukan berpikir.[3][2]

Riwayat Hidup

Ia lahir di Langres, Champagne, Perancis pada tahun 1713.[1] Ayahnya adalah seorang pengrajin dan pedagang alat potong.[2] Diderot adalah seorang siswa yang cerdas di Kolese Jesuit.[2]Dia berangkat dari kota kelahirannya ke Paris dalam usia mudanya 19 tahun.[4] Kehidupannya sangat jauh dari mapan, menjadi penerjemah dari bahasa Inggris.[4] Pada tahun 1747 dia bertemu banyak pemikir dan menjadi editor Ensiklopedi.[4] Sejak saat itulah dia telah menunjukkan reputasinya dalam keberaniannya secara orisinil.[4] Apalagi setelah dia diijinkan untuk memiliki fasilitas dalam belajar, ambisinya bangkit untuk mencari pengetahuan.[2] Bidang pelajaran yang dia minati adalah matematika, ilmu-ilmu Yunani (filsafat), bahasa Itali, Bahasa Inggris.[2]

Diderot menikah secara diam-diam dan mendapatkan anak-anak yang semuanya meninggal, kecuali anak perempuannya, Angelique, yang hidup abadi dalam ingatannya dan menjadikannya sebagai ayah yang berbeda.[2]

Denis Diderot terutama dikenal akan karyanya yang terakhir ini yang merupakan prototipe ensiklopedia modern dan Philosophiques Pensees dalam tahun yang sama, 1746.[1] Di sinilah percakapannya dengan d,Alembert yang tekenal itu ditulis.[2] Kemudian dari sini pula Diderot mendapatkan pekerjaan sampai tahun 1772.[2]

1749, Pada waktu Ensiklopedinya siap dicetak, dia mempersiapkan sebuah tulisan Surat pada yang buta.[2] Dalam tulisan itu dia menanyakan eksistensi dari tujuan atau desain dalam universalitas.[2] Dikarenakan hal itu dia harus menikmati masa-masa tidak nyaman di penjara, apalagi setelah dia diketahui sebagai seorang ateis.[2] Dari sini juga Diderot dikenal sebagai pemikir aliran [[materialisme].[2]

Tahun 1751 dia menerbitkan tulisannya dalam Surat untuk yang bisu dan tuli, masih sama dengan sebelumnya, dia mengkritik tentang pelarian dari penderitaan.[2] Tahun 1754 tulisannya bertajuk Pensees sur l'interpretation de la nature terbit sebgai bukti dukungannya terhadap teori evolusi.[2]

Setelah Ensiklopedi yang dia terbitkan tahun 1759, dia banyak menghasilkan karya-karya dengan berbagai genre, termasuk dalam hal dialog (seperti skenario) ataupun catatan-catatan tentang wawancara dengannya.[2] Hingga pada tahun 1782 tentang sebuah eulogi tentang kebaikan Stoa.[2]

Diderot dikenal sebagai penulis cerpen yang berdaya cipta tinggi, dialog dan novelis, pioner dalam kritik seni, dekat dengan para siswanya dalam pemikiran, peneliti yang canggih, seorang yang rajin, editor yang tekun, dan handal dalam biologi serta metafisika.[4]

Ia meninggal di Paris dan dimakamkan di Gereja Saint-Roch.[2] Enam tahun setelah Rousseau dan Voltaire yang mempunyai hubungan erat dalam abad pencerahan.[2]

Pemikiran

Pertama kali dia adalah pembela teisme, namun kemudian dia berubah aliran kepada panteisme.[1] Hal ini disebabkan karena pengalamannya dalam menganalisa atom-atom dan bahkan benda-benda non organik yang sangat sarat dengan perasaaan.[1] Selain itu, juga mengembangkan organisme.[1] Bagi dia, teleologi harus memberikan jalan untuk mendeskprisikan sains.[1]

  • Perasaan Moral[5]

Dari mana datangnya perasaan moral? Diderot memulai dari diri masing-masing orang, di mana dia berefleksi dalam dirinya sendiri, sebuah [proses]] alamiah untuk menyetujui sikap-sikap tertentu, konsekuensi atasnya namun tidak melihat qualitas dari sisi alasan dan perasaan lain dari dirinya.[5] Inilah yang disebut insting.[5]Insting ini tidak berhubungan dengan organ tubuh.[5] Ini adalah ranah "ke[jiwa]]an" itu sendiri sebagaimana kekuatan kita dalam menghakimi dan beralasan.[5] Alasan hanya sebuah bentuk kekuatan dari akhir pertimbangan dari persepsi atau kehendak.[5] Dengan perasaan manusia menikmati kebahagiaan, cinta itu sendiri tanpa alasan.[5] Alasan hanya salah satu petunjuk kepada beberapa arti; atau membandingkan dua akhir sebelumnya yang dipengaruhi oleh kekuatan lain yang muncul dengan spontan.[5]


Ensiklopedia

Kata Ensiklopedi berarti kesinambungan dari semua ilmu pengetahuan; tersusun dari bahasa Yunani dari εν yang artinya "di dalam" dan κύκλος anrtinya lingkaran serta "παιδεια" yang artinya instruksi, ilmu atau pengetahuan.[4] Jari Ensiklopedia adalah lingkaran atau kumpulan ilmu pengetahuan di dalamnya atau kumpulan yang di dalamnya berisi pengetahuan.[4] Tugas penyusun Ensiklopedi adalah mengumpulkan garis-garis besar ilmu pengetahuan yang ada di muka bumi secara umum, dan mewariskannya pada orang-orang yang hidup setelahnya sebagai peninggalan.[4] Tujuan utama adalah memberikan informasi pendidikan, memberbaiki generasi selanjutnya dengan warisan pikiran, atau mengabadikan sesuatu agar sesutu yang pernah dipikirkan tidak hilang dalam etnis manusia.[4] Contoh yang paling nyata adalah pemberian nama-nama pada setiap spesies hewan maupun tumbuhan yang ada atau pernah ada di muka bumi.[4] Manusia juga memberikan nama marga agar dikenal oleh generasi selanjutnya.[4] Diderot dianggap sabagai perangkum pemikiran orang-orang pada abad pencerahan dan sebelumnya.[4]

Menyusun Ensiklopedi bukan hal mudah, menyita lebih banyak konsentrasi dibanding menemukan sesuatu dalam kondisi yang kecut.[4] Dalam penyusunannya membutuhkan pengujian, debat, investigasi tanpa kecuali dan tanpa melibatkan perasaan seseorang.[4] Menuyusun Ensiklopedia membutuhkan data di lapangan sehingga dapat memberikan isi (informasi) yang umum, yang tidak terkontaminasi oleh keperluan terselubung.[4] Dengan Ensiklopedi, Diderot mengharapkan masyarakat sadar akan kondisi bangsanya yang sedang kehilangan tujuannya.[4] Akhirnya, Ensiklopeia dapat menjadi sumber pemikiran yang bisa dipertanggungjawabkan isinya dari segi oyektivitas.[4]

Lihat pula


referensi

  1. ^ a b c d e f g (Inggris) Albert E. Avey., Handbook in The History of Philosophy, New York: Barnes & Noble, Inc. 1954
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s (Inggris) Paul Edwards., The Encyclopedia of Philosophy - Volume one, USA:Macmilan, Inc, 1967
  3. ^ a b (Inggris) Sam Stark., Diderot: french philosopher and father of the encyclopedia, New York: Rosen Publishing Group Inc. 2006
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q (Inggris)Peter Gay., The Enlightenment - a Comprehensive Anthology, New York: Simon & Schuster, Inc, 1973A
  5. ^ a b c d e f g h (Inggris)Issac Kramnick., The Portable Enlightenment Reader, USA: Penguin Books, 1995

Templat:Link FA