Daud

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 09.12 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 71 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q41370)

Daud (bahasa Ibrani: דָּוִד; bahasa Inggris Davíd; bahasa Tiberia Dāwíð; bahasa Arab: داوود atau داود Dā'ūd; bahasa Tigrinya: Dāwīt) merupakan seorang nabi dalam agama Islam, Kristen dan Yahudi dan merupakan raja kedua dan yang paling populer dalam kerajaan Israel. Dalam agama Islam Nabi Daud menerima kitab Zabur, sementara dalam agama Kristen Daud menuliskan banyak Mazmur yang dikumpulkan ke dalam kitab Mazmur. Daud adalah moyang dari Yesus atau Isa al-masih.

Daud menurut pandangan Yahudi dan Kristen

Daud dilahirkan di Betlehem, Efrata, di daerah yang bernama Yudea (1 Samuel 16). Ayahnya bernama Isai, putra bungsu dari 8 bersaudara. Masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala (1 Samuel 17). Suatu kali, ketika sedang menggembalakan dombanya, Daud diperintahkan ayahnya mengantarkan bekal makanan kepada kakak-kakaknya yang sedang berhadap-hadapan dengan tentara-tentara Filistin.

Membunuh Goliat

Tiba di medan pertempuran, Daud bangkit amarahnya ketika mendengar Tuhannya dihujat oleh tentara Filistin. Mereka menantang siapapun juga untuk maju berperang melawan Goliat, salah seorang anggota pasukan Filistin yang terkenal sangat besar tubuhnya. Daud semakin menjadi-jadi amarahnya ketika tahu bahwa tak seorangpun di antara tentara Israel yang berani maju menjawab tantangan Goliat. Akhirnya Daud merelakan diri mau bertempur dengan hanya menggunakan umban dan beberapa butir batu. Goliat mati terkena lemparan umban dan Daud menjadi pahlawan Israel.[1]

Menjadi raja Israel

Kemenangan Daud membuat ia dipuja-puja sebagai pahlawan. Hal ini membangkitkan rasa iri dan dengki pada diri Saul, raja Israel yang pertama. Akhirnya Allah tidak lagi berkenan atas Saul dan Daud pun menggantikannya menjadi raja Israel yang kedua.

Meskipun demikian, hubungan Daud dengan Saul boleh dikatakan istimewa. Daud seringkali diundang untuk bermain kecapi di istana Saul. Setelah kemenangannya atas Goliat, Daud menikahi Mikhal, anak perempuan Saul. Dan Yonatan, anak laki-laki Saul, adalah sahabat karib Daud.[2]

Dosa Daud

Kitab Suci Ibrani dan Kristen tidak melihat Daud sebagai tokoh yang serba sempurna, karena ternyata ia pun pernah terjatuh ke dalam dosa. Suatu hari Daud sedang berjalan-jalan di atap istananya. Dari atas ia melihat Batsyeba yang cantik jelita. Sayang sekali ternyata Batsyeba adalah istri Uria orang Het, seorang perwira Daud sendiri. Dengan berbagai tipu muslihat Daud akhirnya berhasil menyingkirkan Uria, dan ia pun memperistri Batsyeba. Namun Allah mengetahui kebusukan Daud, dan melalui nabi Natan, Allah menegur Daud. Daud menyesali dosa-dosanya (2 Samuel 12:1–25).

Keluarga Daud

Daftar anak-anak

(Sumber: Kitab 1 Tawarikh 3:1-9; 2 Samuel 3:2-5; 2 Samuel 5:14-16; 1 Tawarikh 14:4–7)

  • Lahir di Hebron (di mana Daud memerintah 7 tahun 6 bulan lamanya): 6 orang
  1. Amnon (anak sulung), dari Ahinoam, perempuan Yizreel
  2. Kileab[3] atau Daniel[4], dari Abigail, perempuan Karmel, bekas istri Nabal[5]
  3. Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur
  4. Adonia, anak Hagit
  5. Sefaca, dari Abital
  6. Yitream, dari Egla, isterinya itu.
  • Lahir di Yerusalem (di mana Daud memerintah 33 tahun lamanya)
Empat orang dari Batsyua binti Amiel
  1. Syamua[6] atau Simea[7]
  2. Sobab
  3. Natan
  4. Salomo
Sembilan orang
  1. Yibhar
  2. Elisua[8] atau Elisama[9]
  3. Elifelet[10] atau Elpelet [11] (tidak tercantum dalam 2 Samuel 5)
  4. Nogah (tidak tercantum dalam 2 Samuel 5, tetapi tercatat dalam 1 Tawarikh 3:7 dan 14:6)
  5. Nefeg
  6. Yafia
  7. Elisama
  8. Elyada[12] atau Beelyada [13]
  9. Elifelet

Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik.

Anak-anak yang mempunyai sejarah khusus

Dari Batsyeba Daud mendapatkan seorang anak yang dinamainya Salomo yang kelak menggantikannya sebagai raja Israel yang ketiga. Daud mempunyai sejumlah anak lainnya. Antara lain adalah Absalom, seorang pemuda yang sangat tampan, yang sangat disayangi oleh Daud. Suatu kali Amnon, anak sulung Daud, memperkosa Tamar, adik perempuan Absalom. Absalom sangat marah. Dua tahun kemudian ia membalas dendam dengan menyuruh anak buahnya membunuh Amnon. Daud marah karena Amnon dibunuh, namun kemudian ia mengampuni Absalom (2 Samuel 13:23–29; 14:1–33).

Belakangan Absalom mengadakan pemberontakan terhadap Daud. Dalam pemberontakan ini Absalom mati dibunuh oleh Yoab, panglima Daud (2 Samuel 18:1–18).

Di hari tuanya, Adonia, putranya yang keempat mengangkat diri menjadi raja tanpa sepengetahuan Daud. Saat diberitahu, Daud segera memerintahkan untuk mengurapi Salomo sebagai raja. Setelah Daud wafat, Salomo menghukum mati Adonia.[14]

Mazmur Daud

Menurut tradisi Kitab Mazmur (Zabur dalam Islam) disebut sebagai karangan Daud. Kitab ini berisi berjenis-jenis puisi berupa doa, nyanyian pujian, ratapan, doa penyesalan, dll.

Anak Daud

Anak Daud adalah salah satu gelar Yesus, karena Ia berasal dari keturunan Raja Daud.[15]

Daud dalam Islam

Daud ( داود Dāwūd) ialah nabi sekaligus raja Bani Israil. Semenjak masih muda telah menyertai tentera Bani Israil di bawah pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestin yang dipimpin Jalut . Daudlah yang berhasil membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang. Setelah Raja Thalut meninggal, Daud menggantikannya sebagai raja. Allah mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Kepadanyalah diturunkan kitab Zabur. Ia memiliki sejumlah mukjizat, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi hanya dengan menggunakan tangan kosong dan Daud juga memiliki suara yang paling merdu dari semua suara umat manusia, sama seperti Yusuf yang diberikan wajah yang paling tampan.

Daud yang mulai pembangunan Bait Suci yaitu Baitul Muqaddis yang telah diselesaikan oleh anaknya Sulaiman, yang kemudian sekarang menjadi tempat Masjid Al-Aqsa. Daud meninggal dalam usia 100 tahun dan dikebumikan di Baitul Muqaddis.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar



Templat:Link GA