Danau Sidenreng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Danau Sidenreng merupakan sebuah danau yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Sidenreng Rappang. Danau ini juga merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawes Selatan.[1] Selain menjadi tempat pariwisata, Danau Sindereng ini juga menjadi sumber air untuk irigasi bagi lahan pertanian masyarakat setempat dan juga bagi kebutuhan air untuk ternak masyarakat.[2][3]

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Peta
Danau Sidenreng

Danau Sidenreng belokasi di Desa Mojong, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidereng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan. Jarak danau ini sekitar 15 Km dari kota pusat kabupaten. Secara geografis Danau Sidenreng berada di sebelah timur dari wilayah adminitrasi Kabupaten Sidereng Rappang. Lokasinya tepat berada dekat perbatasan dengan Kabupaten Wajo, dan berada tidak jauh dari jalan lingkar Makasar menuju Palopo dan jalan lingkar Sidereng menuju Soppeng. Lokasi danau yang cukup strategis membuat danau tersebut menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Sidereng Rappang.[4]

Keadaan[sunting | sunting sumber]

Danau Sindereng merupakan danau tektonik yang terbentuk oleh pergeseran lempeng bumi. Patahan tersebut membentuk cekungan yang kemudian terisi oleh air dan membuatnya menjadi sebuah danau.[5] Danau ini memiliki warna air yang kecoklatan. Danau Sidenreng ini dikelingi oleh pegunungan-pegunungan yang ada di Sulawesi Selatan. Danau Sidenreng ini memiliki kondisi alam yang sama dengan Danau Tempe yang berada di Kabupaten Wajo. Hal tersebut terjadi karena letak kedua danau tersebut tidak lah berjauhan. Kedua danau ini memiliki karakteristik yang sama yakni akan meluap di musim hujan dan mengering pada musim kemarau. Danau Sidenreng ini memiliki kedalaman 10 hingga 15 meter. Air Danau ini akan berkurang jika pada musim kemarau sekitar 5 meter Pada tahun 1889, terjadi penurunan luas dan kedalaman sekitar 30 mil persegi. Pada tahun 2019 pemerintah melalui kementerian Pekerjaan Umum melakukan prose pengangkatan sendimen yang ada di danau tersebut. Sebelumnya, akibat banyaknya sendimen di dasar danau membuat permukaan air danau meluap dan membanjiri puluhan hektar lahan pertanian warga yang akan siap panen.[6]

Flora dan Fauna[sunting | sunting sumber]

Danau Sidenreng merupakan danau air tawar yang menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk hidup bagi binatang terutama ikan air tawar. Masyarakat setempat juga memanfaatkan danau menjadi tempat pengembangbiakan dan budidaya perikanan air tawar.[7] Selain itu, di kawasan Danau Sidenreng tersebut terdapat kehidupan berjenis unggas atau burung-burung air tawar yang setiap tahun terlihat berkembang-biak di antara tanaman-tanaman air[8] di pesisir dan permukaan danau. Setiap tahun masyarakat dapat menyaksikan adanya pergerakan kawanan burung datang dan meninggalkan wilayah danau entah terbang ke arah mana.[9]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Danau Sidenreng

Danau ini menjadi salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang. Saat ini danai tersebut di kelola oleh pemerintah setempat untuk di lebih di kembangkan menjadi tempat wisata.[4] Keindahan alam yang ditawarkan oleh Danau Sindereng menjadi daya tari tersendiri bagi para wisatawan. Di sekitaran danau masyarakat setempat juga menyewakan perahu untuk pengunjung yang berguna untuk menyusuri tepian danau dan menikmati keindahan danau yang dikelilingi perbukitan.[10][11] Selain menjadi tempat pariwisata, Danau Sindereng tersebut juga dapat berpotensi di manfaatkan sebagai tempat agrowisata. Danau tersebut juga dapat dijadikan tempat budi daya ikan air tawar. Potensi ikan endemik yang memiliki habitat di danau tersebut menjadi peluang bagi masyarakat setempat untuk membudidayakan ikan tersebut. Hal tersebut juga akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pandapatan dari pemerintah setempat. Potensi alam dan agrowsiata tersebut dapat di kemas menjadi produk wisata oleh Pemerintah Kabupaten Sindereng Rappang.[12]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Kabupaten Wajo : Danau Sidenreng (Danau Waduk)". psdasulsel.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  2. ^ "Data Danau Sidenreng". sda.pu.go.id. Diakses tanggal 2020-06-20. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ admin. "Daerah Irigasi Pusat". DINAS SDA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN (dalam bahasa Polski). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  4. ^ a b "GUBERNUR SULSEL : DANAU SIDENRENG BISA JADI DESTINASI WISATA". sidrapkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-21. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  5. ^ "Jenis-jenis Danau Berdasarkan Proses Terbentuknya". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  6. ^ News, Rakyatku (2017-07-13). "Ratusan Miliar Dikeluarkan untuk Keruk Danau Sidenreng". Rakyatku News (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-06-20. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Sidenreng Rappang || Website Resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang". sidrapkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  8. ^ "6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekosistem Danau Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen biotik dan ab" (PDF). webcache.googleusercontent.com. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-06-25. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  9. ^ "Oleh Reza Ahmad Hidayat E12113315". webcache.googleusercontent.com. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  10. ^ Anwar, Alfiansyah (2019-02-19). "Gubernur Sulsel : Danau Sidenreng Bisa Menjadi Destinasi Wisata Andalan". Pijar News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-20. 
  11. ^ Redaksi. "DANAU SIDENRENG SALAH SATU TEMPAT WISATA YANG SANGAT MEMBUTUHKAN BANTUAN ANGGARAN PARAWISATA | Media Purna Polri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-20. 
  12. ^ Febianty, Andi (2010). "Strategi pengembangan agrowisata di danau sidenreng kabupaten sidenreng rappang provinsi sulawesi selatan" (dalam bahasa Inggris). Institut Pertanian Bogor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-25. Diakses tanggal 2020-06-20.