Dago Tea House

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Balai Pengelola Taman Budaya

Dago Tea House atau pada zaman kolonial Belanda dikenal sebagai Dago Thee Huis merupakan salah satu tempat yang memiliki panorama paling indah di kota Bandung di kawasan Bandung Utara. Di sini Anda dapat menikmati pemandangan lembah kota Bandung yang indah dan mempesona. Pada malam hari, Anda dapat melihat kerlap-kerlip lampu kota yang indah dari dataran tinggi Dago. Selain itu di Dago Tea House juga terdapat Taman Budaya Jawa Barat yang menampilkan berbagai pagelaran kesenian khas Jawa Barat.

Kawasan Dago[sunting | sunting sumber]

Dago merupakan salah satu kawasan yang paling digemari di kota Bandung di kawasan Bandung Utara. Kawasan yang terletak di bagian utara kota Bandung ini memiliki daya tarik tersendiri. Di kawasan ini terdapat berbagai tempat wisata dan pusat wisata kuliner menarik. Misalnya wisata air terjun Curug Dago maupun hutan lindung yang dinamakan Taman Hutan Raya. Tempat bersejarah juga ada di Dago seperti Goa Belanda dan Goa Jepang. Kemudian daerah perluasan Dago di paling utara kota Bandung yang dikenal sebagai Dago Pakar juga menyediakan berbagai resto yang menarik untuk dikunjungi sambil menikmati panorama kota Bandung yang mempesona.

Sejak zaman kolonial Belanda, daerah Dago telah menjadi tempat yang paling disukai oleh warga Belanda pada zaman itu. Di Dago dibangun berbagai villa dan rumah milik warga Belanda dengan ciri khas jalan yang di sisi jalannya ditanami pepohonan yang tinggi. Selain itu, berbagai fasilitas umum juga dibangun di tempat ini pada masa kolonial Belanda. Salah satu yang masih bertahan hingga saat ini misalnya ITB yang didirikan pada tahun 1920. ITB pada awalnya bernama de Technische Hoogeschool te Bandung (THB). Selain itu ada juga Kebun Binatang Bandung yang juga dikembangkan sejak lama. Kemudian ada juga Dago Tea House atau pada zaman Belanda disebut sebagai Dago Thee Huis yang artinya "Rumah Teh Dago". Tempat ini dibangun sebagai restoran tempat menikmati acara minum teh dan kuliner pada masa itu sambil menikmati keindahan alam bumi Parahyangan pada masa itu.

Dago Tea House[sunting | sunting sumber]

Dago Tea House terletak di kawasan Dago pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut. Udara yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai dan menikmati makanan dan minuman di sini. Anda dapat melewati Jalan Ir. H. Juanda untuk mencapai tempat ini hingga hampir ujung utara jalan ini.

Meski pada awalnya merupakan tempat untuk minum teh dan makan atau restoran, belakangan tempat ini diubah menjadi Taman Budaya Provinsi Jawa Barat. Di Taman Budaya Jawa Barat ini sering digelar berbagai pentas kesenian dan budaya Sunda. Belakangan namanya diubah menjadi Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemda Provinsi Jawa Barat.

Tujuan didirikan Taman Budaya ini adalah sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat atau cagar budaya. Di tempat ini sering diadakan pertunjukkan di tempat pertunjukkan dan teater terbuka. Lalu juga terdapat galeri seni yang menampilkan berbagai seni tradisional Jawa Barat. Terdapat juga ruang workshop untuk berbagai kegiatan seni dan budaya. Setiap minggu di tempat ini selalu ada pertunjukkan dan pagelaran seni serta budaya. Sedangkan setiap akhir tahun pada malam pergantian tahun, Taman Budaya menyelenggarkan pertunjukan Bajidoran.

Luas dari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat atau Dago Tea House sekitar 4 hektar. Selain lahan parkir yang luas, terdapat juga beberapa fasilitas lainnya, antara lain:

Arena Panggung Terbuka (Open Air Theater)[sunting | sunting sumber]

Arena Panggung Terbuka (Open Air Theater)
Arena Panggung Terbuka (Open Air Theater)

Gedung utama yang dahulu digunakan sebagai Restoran Dago Tea House. Memiliki panggung dengan kapasitas tempat duduk yang mampu menampung hingga 1200 penonton. Untuk tempat duduk penonton terdiri atas dua buah tribun, yaitu tribun atas dan tribun bawah. Yang menarik adalah teater ini adalah teater terbuka, sehingga penonton juga dapat menikmati pemandangan keindahan kota Bandung dan menikmati kesejukan udara pegunungan. Beberapa pertunjukkan yang rutin di sini adalah tarian khas Jawa Barat yang terkenal yaitu Jaipongan. Pertunjukkan lainnya yaitu Karawitan, Angklung, Pantun Bubun, sandiwara, Tembang Sunda, Kuda Lumping, Wayang Golek, dan lainnya.

Teater Taman[sunting | sunting sumber]

Selain teater utama, terdapat juga teater taman yang berukuran lebih kecil. Anda dapat menikmati pertunjukkan sembari menikmati keindahan taman di sini.

Galeri Pameran[sunting | sunting sumber]

Terdapat galeri di area teater yang sering digunakan sebagai tempat pameran seni rupa, lomba dan diskusi. Galeri terdiri atas dua buah ruangan yaitu di depan dan di belakang. Dahulu galeri ini dikenal dengan nama "Roemah Teh" yang sering dijadikan tempat minum teh seperti nama tempat utamanya yaitu Dago Tea House atau Rumah Teh Dago.

Sanggar Seni Tari[sunting | sunting sumber]

Karena berfungsi sebagai Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, maka di sini juga tersedia sanggar tari. Tempat ini digunakan sebagai pusat latihan tari Jawa Barat termasuk Jaipongan.

Perpustakaan[sunting | sunting sumber]

Pada bangunan utama juga terdapat perpustakaan untuk umum yang berisi koleksi buku-buku seni dan budaya.

Cindera Mata[sunting | sunting sumber]

Anda juga dapat membeli berbagai cindera mata khas Jawa Barat, baik kerajinan tangan, lukisan, wayang golek, dan juga cindera mata lainnya.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. Kegiatan Taman Budaya Diarsipkan 2014-09-26 di Wayback Machine. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat.
  2. Dago Tea House Kumpulan Info Tempat Wisata
  3. Disparbud Selamatkan Kesenian Tradisional Tooneel Purwakarta[pranala nonaktif permanen] Pikiran Rakyat online