Daftar di bawah ini adalah peribahasa, pepatah, kiasan dan ungkapan dalam bahasa Latin. Kata-kata atau kalimat-kalimat di bawah ini sering digunakan dan sebagian besar merupakan motto sebuah negara atau daerah.
Sejak berdirinya kota (Roma), yang menurut sejarah dimulai pada tanggal 21 April tahun 753 SM. Sering disingkat sebagai AUC untuk menandai Tarikh Romawi. Sejarawan RomawiTitus Livius, menggunakannya sebagai judul buku.
Apa yang terjadi adalah sebuah kisah. Ini adalah kata-kata terakhir Kaisar Agustus. Bisa pula berarti Permainan/sandiwara (the play) telah berakhir. (Ing: The play is over)
Tambahkan, sedikit demi sedikit maka nanti akan menjadi tumpukan. Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini diterjemahkan sebagai: Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.
Tertuju pada pribadi atau karakter seseorang. Contoh penggunaannya "Argumen anggota dewan lebih bersifat ad hominem ketimbang membahas akar permasalahan".
Orang lain berperang, tetapi engkau Austria yang beruntung, engkau menikah. Kalimat ini merujuk kepada siasat Austria yang pandai, dan mengkawini semua kerajaan-kerajaan di Eropa lainnya.
Penalaran tak berlaku dari sebuah kemungkinan menjadi sebuah kenyataan / keberadaan. Artinya seseorang tak dapat memastikan keberadaan suatu hal berdasarkan kemungkinannya.
Diperlukan sebuah keahlian/seni (yang tinggi) untuk menyembunyikan sebuah keahlian/seni sesungguhnya. Maksudnya karya seni yang sejati tidak memperlihatkan teknik yang digunakan/dimiliki oleh seniman penciptanya.
Seni itu panjang, sedangkan hidup itu pendek. Ini adalah kalimat terjemahan Horatius dari Hippokrates yang sering dipakai di luar konteks. Yang dimaksud dengan seni di sini ialah ilmu kedokteran di mana seseorang membutuhkan waktu seumur hidup untuk mempelajarinya.
Orang-orang Spanyol yang beruntung, bagi mereka hidup adalah minum-minum. Ejekan untuk aksen orang Spanyol yang mengeja huruf v sebagai b, sehingga kata Latin vivere (hidup) terdengar bibere (minum).
Adalah tugas seorang gembala yang baik mencukur dombanya, bukan mengulitinya. Kutipan dari karya Suetonius, De Vita Caesarum – Vita Tiberi:32. Dalam buku ini diceritakan bahwa Kaisar Tiberius menasihati para bawahannya agar jangan menarik pajak berlebihan dari rakyat mereka.
Petiklah hari (ini). Kalimat lengkapnya adalah: carpe diem, quam minimum credula postero yang artinya ialah: "petiklah hari, dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok.". Kutipan dari karya HoratiusCarminum I:9:8.
Maksudnya ialah orang dianjurkan untuk hidup dari hari ke hari.
Kartago harus dihancurkan. Kalimat yang diucapkan oleh Senator Marcus Cato ini menegaskan bahwa bila Republik Romawi ingin mengukuhkan kekuasaannya di laut Tengah, maka Kartago, ibu kota Funisia, harus dihancurkan. Rencana ini akhirnya terwujud di tahun 149 SM dalam Perang Ketiga Punik.
dengan hal-hal lainnya tetap sama. Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.
Aku berpikir maka aku ada. Ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis. Maksudnya kalimat ini keberadaan (eksistensi) bisa dibuktikan dengan fakta bahwa seseorang berpikir dan menjadi dasar pemikiran aliran Rasionalisme
Saya telah kehilangan satu hari. Kalimat ini diucapkan oleh Kaisar Titus kala ia menyadari bahwa satu hari terlewatkan tanpa kesempatan untuk melakukan hal-hal yang baik/berguna.
Pecah-belah dan kuasai! Kalimat ini konon dipakai Julius Caesar. Di Indonesia kalimat ini juga digunakan sebagai kalimat yang mengungkapkan politik kaum kolonialis penjajah Belanda.
Dan sekarang kalian para Raja, yang menjadi hakim di bumi, pahamlah dan terimalah pengajaran... . Kutipan dari Kitab Suci Perjanjian Lama, Mazmur II:10.
atau lengkapnya Ex astris, Scientia venit, berarti dari bintang-bintang, datang pengetahuan . Varian dari moto ini digunakan oleh Apollo 13Ex luna, scientia yang menggambarkan betapa banyaknya pengetahuan yang diperoleh dari penjelajahan manusia ke luar angkasa.
Setiap orang adalah penata/perancang nasibnya sendiri Kalimat ini diucapkan oleh Appius Claudius Caecus (340-273 SM), Sensor, Konsul dan Diktator pada era Republik Romawi.
begitu mudahnya turun ke dalam Averno . Averno adalah nama sebuah danau belerang di sebelah selatan Itali, dekat laut Tirenia. Karena pekatnya uap belerang yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik, tidak ada unggas yang dapat bertahan hidup di daerah tersebut. Legenda Romawi Kuno menganggap tempat ini sebagai gerbang neraka.
Hendaklah keadilan ditegakkan, walaupun dunia harus binasa. Kalimat ini diucapkan oleh Ferdinand I (1503–1564), Raja Hungaria dan Bohemia dari 1558 sampai dengan 1564, yang diadoptasi dari kalimat yang hampir mirip artinya Fiat justitia ruat coelum dibawah.
Karena itu bersukacitalah sewaktu kita masih muda. Kalimat ini merupakan baris pertama dari lagu De Brevitate Vitae Gaudeamus, yang biasanya dinyanyikan pada saat para Guru Besar memasuki ruangan. Menurut sejarahnya, lagu yang diciptakan pada abad pertengahan ini sering dinyanyikan para mahasiswa pada saat minum-minum, yang dicerminkan dari liriknya yang menggambarkan kehidupan mahasiswa yang bebas dan nyaris tanpa beban.
Tertulis dalam bahasa Yunani, tidak bisa dibaca. Kalimat ini sering digunakan oleh kaum terdidik Romawi untuk menunjukkan keunggulannya, penguasaan bahasa Yunani.
Hanibal (ada) di depan gerbang (kota Roma). Kalimat ini menggambarkan situasi genting yang dihadapi oleh Republik Romawi akibat invasi yang dipimpin Hanibal selama Perang Kedua Punik.
Inilah Rhodes (pulau di sebelah tenggara laut Aegean, Yunani), di sinilah kamu melompat. Kutipan dari karya Erasmus, Adagia 3:3:28 yang menyadur dari cerita fabel Aesop (Inggris). Dalam kisah tersebut seorang pembual mengatakan bahwa ia pernah membuat lompatan yang luar biasa di Rhodes dan ada beberapa saksi yang hadir saat itu. Salah satu seorang pendengarnya mengomentari dengan mengatakan kalimat di atas.
Aku adalah seorang manusia, dan aku simpulkan tak ada satupun yang menyangkut manusia asing bagiku. Asing dalam kalimat ini bisa diartikan tidak relevan. Kalimat ini dikutip dari drama karya Terentius, Heautontimoroumenos.
Ketidaktahuan akan hukum mencelakakan. Peribahasa ini dipakai dalam dunia hukum yang menyatakan bahwa ketidaktahuan seseorang akan hukum dan peraturan, tidak dapat dijadikan alasan di pengadilan.
Kau akan menang dengan lambang ini. Menurut hikayat, Semboyan ini diadaptasi oleh Kaisar Konstantin setelah ia melihat penampakan salib di langit sebelum pertempuran melawan Maxentius, tahun 312 M.
di tengah perihal. Dalam terminologi kesastraan, ungkapan ini merujuk kepada adalah kisah/penulisan cerita yang bermula langsung di tengah cerita, biasanya langsung ke bagian yang penting dari sebuah cerita
In Medias Res adalah nama sebuah kelompok musik metal progresif dari Convington, Louisiana, Amerika Serikat serta nama album keduanya
Dalam kegentingan bersatu, dalam keraguan merdeka, dalam segala hal cinta atau Bersatu (unitas) dalam hal-hal penting/utama, bebas (libertas) dalam hal-hal yang tidak utama, dan cinta (caritas) dalam semua hal. Kutipan dari Rupertus Meldenius, seorang teolog Lutheran abad ke-17 dari Jerman, walaupun ada sejumlah sumber yang mengatakan bahwa kalimat ini berasal oleh Santo Augustinus dari Hippo. Kalimat ini seringkali digunakan untuk menekankan kebebasan beragama dan penafsiran teologi.
Kau kan berjalan di tempat teraman, di jalan tengah. Artinya ketidakberpihakan adalah yang paling aman. Kutipan dari karya Ovidus, Metamorphoses II:137
Demi meter. Meter adalah irama yang tersusun secara sistematik berdasarkan panjang pendeknya suku-suku kata dalam sebuah puisi. Kadangkala seorang pujangga harus bekerja keras dengan mengubah susunan kata atau mencari padanan kata demi memenuhi kaidah ini.
Jangan usik lingkaran-lingkaranku! Kalimat yang diterjemahkan dari kalimat dalam bahasa Yunani Μη μου τους κύκλους τάραττε!! (me mou tous kyklous taratte), sering juga ditulis sebagai Noli tangere circulos meos.
Menurut hikayat kalimat ini diucapkan oleh Archimedes sebelum dibunuh oleh seorang serdadu Romawi pada saat penaklukan Sirakus.
Hukum perdata. Frasa ini menandakan bahwa tidak seorangpun dapat dua kali mencoba untuk melakukan pelanggaran yang sama, yaitu bahwa ketika suatu pihak dituduh telah sekali diadili oleh pengadilan di resor terakhir, dan baik dihukum atau dibebaskan, ia tidak akan lagi diadili. (Code 9, 2, 9 & 11. Merl. Repert. h.t. Vide art. Jeopardy)
Kenalilah dirimu sendiri. Kalimat ini adalah terjemahan Latin dari kalimat Yunani γνοθι σεαυτον (IPA:gnothi seauton) yang tertulis di gerbang pintu masuk Kuil Apolo, tempat peramal di Delphi, Yunani.
Semua kehidupan berasal dari telur. Kutipan dari pernyataan Francesco Redi, ahli biologi dari Italia yang menegaskan bahwa kehidupan berasal dari sesuatu yang hidup, bukan dari benda mati.
Orang yang tak disukai. Orang-orang yang dipersona non grata-kan biasanya tidak boleh hadir di suatu tempat atau negara. Apabila ia sudah berada di negara tersebut, maka ia harus diusir dan dideportasi.
Semenjak dahulu, kalimat ini seringkali dipergunakan. Salah satu contoh yang sangat terkenal ialah judul buku dalam bahasa Indonesia: Quo Vadis NU Setelah Kembali ke Khittah 1926, karangan Kacung Marijan (Jakarta:Erlangga) pada tahun 1992.
Seandainya kita harus menaklukan orang-orang Romawi dalam sebuah pertempuran semacam ini lagi, kita akan sama sekali binasa . Menurut Plutarch, kalimat ini diucapkan oleh Pyrrhus, Raja Epirus, setelah kemenangannya yang memakan banyak korban.
Jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang. Kalimat ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari kalimat aslinya yang berbunyi, Igitur qui desiderat pacem, praeparet bellum (Oleh karena itu barangsiapa yang menginginkan perdamaian, hendaklah ia bersiap-siap menghadapi perang). Kalimat ini dikutip dari karya seorang ahli strategi militer, Flavius Vegetius Renatus, Epitoma rei militaris buku ketiga.
Waktu berlalu. Penggalan dari kalimat aslinya yang berbunyi, Sed fugit interea, fugit inreparabile tempus (Sementara waktu yang tak tergantikan berlalu). Kutipan dari karya Vergilius, Georgicon III:284.
Kutakut akan orang-orang Yunani dan hadiah yang mereka bawa. Kalimat ini diucapkan oleh Laocoon, yang khawatir bahwa patung Kuda yang terbuat dari kayu hanyalah sebuah tipu muslihat orang Yunani dalam rangka menaklukan kota mereka, Troya. Dikutip dari karya Vergilius, Aeneid II:49
Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Contoh: Thailand menang atas Indonesia dalam pertandingan sepak bola di Jakarta kemarin sore. Di sini disebutkan Thailand dan Indonesia (keseluruhan negara Thailand dan Indonesia, namun yang dimaksudkan adalah tim kesebelasan negara Thailand dan Indonesia)
Satu-satunya harapan akan keselamatan untuk para pecundang, adalah dengan tidak menaruh harapan akan keselamatan. Kutipan dari karya Vergilius, Aeneid II:354