Daerah aliran sungai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 12.30 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 50 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q166620)
Contoh daerah aliran sungai.

Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah istilah geografi mengenai sebatang sungai, anak sungai dan area tanah yang dipengaruhinya. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalui sungai.[1]

Daerah aliran sungai dapat menjadi sangat besar, contohnya daerah aliran sungai Mississippi meliputi lebih dari setengah Amerika Serikat. Ini berarti lebih dari setengah wilayah AS dialiri Mississippi dan anak-anak sungainya.

Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Masalah

Masalah-masalah DAS di Indonesia

  1. Banjir
  2. Produktivitas tanah menurun
  3. Pengendapan lumpur pada waduk
  4. Saluran irigasi
  5. Proyek tenaga air
  6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)

Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS

  1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari 5000 km²
  2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000-5000 km²

Daerah-daerah DAS

  1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
  2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktivitas penduduk.
  3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.

Macam-macam DAS

DAS dibedakan menjadi dua, yakni:

  • DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu.[1]
  • DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang yang tidak terlalu hebat.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Susanti, Dini; Rohman, Yusuf Ali (2011). M. Arief, ed. Pelajaran IPS-Geografi Bilingual (Mencakup Geografi dan Sosiolaogi) untuk SMP/MTs. Kelas VII. Bandung: Penerbit Yrama Widya. ISBN 978-979-543-712-3.