Cacingan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cacingan
Cacing Ascaris pada usus halus manusia (gambar sinar-x dengan barium sebagai zat kontras)
Informasi umum
Nama lainKecacingan, helmintiasis, infeksi cacing
SpesialisasiPenyakit infeksius
PenyebabCacing parasit
PengobatanObat cacing

Cacingan, kecacingan, atau helmintiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau infestasi cacing yang bersifat parasitik.dapat terjadi pada manusia dan hewan ketika mereka berperan sebagai inang bagi cacing parasit. Secara umum, cacing parasit diklasifikasikan menjadi cacing gilig dan cacing pipih (cacing isap dan cacing pita). Mereka sering hidup dalam saluran pencernaan inang, tetapi dapat pula hidup di organ lain, dan mengakibatkan gangguan fisiologis pada tubuh inang.

Cacingan yang ditularkan melalui tanah dan schistosomiasis merupakan helmintiasis yang paling penting dan digolongkan dalam penyakit tropis terabaikan.[1] Kelompok helmintiasis ini dijadikan target bersama oleh perusahaan farmasi terkemuka dunia dan lembaga swadaya masyarakat melalui proyek Deklarasi London tentang Penyakit Tropis yang Terabaikan pada tahun 2012, yang bertujuan untuk mengendalikan atau memberantas penyakit tropis terabaikan tertentu pada tahun 2020.[2]

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cacingan akan mengakibatkan buruknya hasil kelahiran, perkembangan kognitif, kinerja sekolah dan pekerjaan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemiskinan.[3][4] Penyakit kronis, kekurangan gizi, dan anemia adalah contoh efek sekunder cacingan.[5]

Cacingan yang ditularkan melalui tanah bertanggung jawab atas infeksi parasitik pada seperempat populasi manusia di seluruh dunia.[6] Salah satu contoh cacingan dalam kategori ini adalah askariasis.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Neglected Tropical Diseases". cdc.gov. 6 Juni 2011. Diakses tanggal 28 November 2014. 
  2. ^ London Declaration (30 Januari 2012). "London Declaration on Neglected Tropical Diseases" (PDF). Diakses tanggal 26 March 2013. 
  3. ^ Laporan Komite Ahli WHO (1987). Prevention and Control of Intestinal Parasitic Infections. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Seri Laporan Teknis 749.
  4. ^ Del Rosso, Joy Miller, dan Tonia Marek (1996). Class Action: Improving School Performance in the Developing World through Better Health and Nutrition. Bank Dunia, Arahan untuk Perkembangan.
  5. ^ WHO (2012). "Research priorities for helminth infections". World Health Organization Technical Report Series. 972 (972): 1–174. PMID 23420950. 
  6. ^ "Soil-transmitted helminth infections". Fact sheet No 366. Mei 2015. Diakses tanggal 30 Juni 2015. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi