Butet Kartaredjasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Butet Kertarajasa)

Butet Kartaredjasa
LahirBambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa
21 November 1961 (umur 62)
Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia
Pekerjaan
Tahun aktif1977—sekarang
Suami/istri
Rulyani Isfihana
(m. 1981)
Anak3
Orang tuaBagong Kussudiardjo (ayah)
Soetiana (ibu)
KerabatDjaduk Ferianto (adik)

Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa (lahir 21 November 1961) adalah seorang aktor dan pembawa acara Indonesia. Ia merupakan kakak dari aktor dan pemusik Indonesia, Djaduk Ferianto sekaligus putra dari koreografer dan pelukis Indonesia, Bagong Kussudiardjo.

Karier[sunting | sunting sumber]

Teater[sunting | sunting sumber]

Butet pernah bergabung di Teater Kita-Kita (1977), Teater SSRI (1978–1981), Sanggar Bambu (1978–1981), Teater Dinasti (1982–1985), Teater Gandrik (1985—sekarang), Komunitas Pak Kanjeng (1993–1994), Teater Paku (1994), Komunitas Seni Kua Etnika (1995—sekarang). Selain itu, Butet merupakan aktor yang biasa memerankan pentas secara Monolog. Aksinya yang sangat terkenal adalah dengan menirukan suara mantan presiden RI, Soeharto dalam setiap pementasannya.

Televisi[sunting | sunting sumber]

Ia pernah memerankan tokoh SBY (Si Butet Yogja) dalam Republik Mimpi di Metro TV dan pindah tayang di TV One yang merupakan pameo dari presiden RI, SBY. Selain itu ia juga memerankan beberapa film layar lebar seperti Maskot dan Banyu Biru. Selain itu ia juga tampil dalam beberapa iklan televisi, dan sinetron. Sejak 2010 bersama aktor Slamet Rahardjo dan komedian Cak Lontong, Butet bermain dalam program mingguan Sentilan-Sentilun di MetroTV.

Karier lainnya[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1996, Butet mendirikan Galang Communication, sebuah institusi periklanan dan studio grafis, yang kemudian diikuti dengan mendirikan Yayasan Galang yang bergerak dalam pelayanan kampanye publik untuk masalah-masalah kesehatan reproduksi berperspektif gender. Secara rutin, setiap hari Sabtu malam, Butet tampil bersama Slamet Rahardjo dalam program komedi satire Republik Sentilan Sentilun (dahulu bernama Sentilan Sentilun) di stasiun Metro TV. Program ini diangkat dari monolog Butet dengan judul yang sama, berdasarkan naskah yang ditulis oleh Agus Noor.

Tahun 2011 bersama Agus Noor dan Djaduk Ferianto, Butet menggagas program INDONESIA KITA, sebuah forum pergelaran seni untuk meyakini kembali proses keindonesiaan melalui jalan kesenian dan kebudayaan. Sekarang Butet tercatat sebagai Ketua Yayasan Bagong Kussudiardja.

Filmografi[sunting | sunting sumber]

Film[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul Peran Catatan
2000 Petualangan Sherina Pak Raden
2005 Banyu Biru Drs. Kelana
2006 Maskot Misran
Koper Mister Gatot
2007 Anak-Anak Borobudur Doni
2008 3 Doa 3 Cinta Toha
2009 Jagad X Code Uda di rumah makan Padang
Capres (Calo Presiden) Pak Prakoso
2010 SKJ (Seleb Kota Jogja) Musafir Sendok
2012 Soegija Toegimin
2013 Finding Srimulat Hilman
2015 Nada untuk Asa Om David
2017 Jailangkung Eyang Prawiro
Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir Pak Bagas Sebagai pengisi suara
2019 Calon Bini Kepala desa
Say I Love You Pak Didik
2020 Abracadabra Kepala Polisi
2022 Satria Dewa: Gatotkaca Semar

Film pendek[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul Peran Catatan
2008 Drupadi Patih Sengkuni Juga ko-produser

Serial web[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul Peran Catatan
TBA Cidro Asmoro Musim 2
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA : To be announced

Acara televisi[sunting | sunting sumber]

Aktivitas[sunting | sunting sumber]

Pentas Monolog[sunting | sunting sumber]

  • Racun Tembakau (1986)
  • Lidah Pingsan (1997)
  • Lidah (Masih) Pingsan (1998)
  • Benggol Maling (1998)
  • Raja Rimba Jadi Pawang (1999)
  • Iblis Nganggur (1999)
  • Guru Ngambeg (2000)
  • Mayat Terhormat (2003)
  • Matinya Toekang Kritik (2006)
  • Sarimin (2007)
  • Presiden Guyonan (2008)
  • Kucing (2010)

Program Indonesia Kita[sunting | sunting sumber]

Program Indonesia Kita adalah pertunjukan berseri pada 2011 yang digagas oleh Butet Kertaradjasa. Ia mengaku program ini dirancang untuk menjadi sebuah forum di mana isu-isu kreatif seperti status Yogya dan pluralisme Indonesia dapat diperdebatkan melalui karya seni.[1]

Berikut adalah daftar judul pertunjukan dalam serial Indonesia Kita:[2]

  • Laskar Dagelan (Maret 2011)
  • Beta Maluku (Mei 2011)
  • Kartolo Mbalelo (Juli 2011)
  • Mak Jogi (Juli 2011)
  • Kutukan Kudungga (Oktober 2011)

Karya tulis[sunting | sunting sumber]

Buku[sunting | sunting sumber]

  • Presiden Guyonan (2008)

Penghargaan dan nominasi[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2005 MTV Indonesia Movie Awards Most Favourite Supporting Actor Banyu Biru Nominasi
2006 Festival Film Jakarta Pemeran Pembantu Pria Terbaik Maskot Nominasi
2012 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Pria Terbaik Soegija Nominasi
Piala Maya Aktor Pendukung Terpilih Nominasi
2013 Indonesian Movie Actors Awards Pemeran Pendukung Pria Terbaik Nominasi
2020 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Pria Terbaik Abracadabra Nominasi
2021 Piala Maya Aktor Pendukung Terpilih Nominasi

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]