Rajawali

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Burung rajawali)
Rajawali
Rajawali totol
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Buteoninae
Famili:
Accipitridae
Subfamili:
Aquilinae

Rajawali[1] merupakan sebutan dari kelompok burung Elang yang termasuk kedalam upafamilia Aquilinae.

Spesies[sunting | sunting sumber]

Daftar spesies[sunting | sunting sumber]

Rajawali Totol[sunting | sunting sumber]

Rajawali totol - Burung rajawali totol merupakan salah satu spesies burung pemangsa dari keluarga Accipitridae dan genus Clanga. disebut dengan sebutan elang bintik ini memiliki nama ilmiah yang disebut dengan clanga clanga atau Greader Spotted Eagle.Termasuk salah satu jenis burung yang dapat dijumpai di Indonesia tapi bukan penetap melainkan burung migrasi. Vali menyebutkan bahwa rajawali ini termasuk delapan jenis elang hibrida dengan Lesser Spotted Eagles. Memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat tapi secara genetik berbeda yang dikumpulkan mulai dari tahun 1997-2001 di Estonia.

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]

Rajawali totol tergolong jenis elang berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 59 sampai 71 cm. Berat tubuh rajawali totol jantan sekitar 1500 sampai 1900 gram dan betina sekitar 1800 sampai 2500 gram.

Rentang sayap sekitar 155 sampai 180 cm. Burung rajawali totol dewasa berwarna coklat gelap, pada sayap terbang warna lebih pucat. Secara umum penutup sayap berwarna lebih gelap dibanding sayap terbang. Burung muda bertotol putih kekuningan pada penutup sayap atas, dan punggung.

Suara Rajawali Totol[sunting | sunting sumber]

Menyalak keras “kyaak” saat musim berbiak.

Penyebaran[sunting | sunting sumber]

Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, sampai Asia Tenggara.

Penyebaran lokal[sunting | sunting sumber]

Pengunjung musim dingin di Sumatra. Menyukai hutan tergenang air dan lahan basah di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m.

Habitat dan Kebiasaan[sunting | sunting sumber]

Rajawali totol menghuni hutan gugur dan hutan basah berbatasan dengan padang rumput lembab, rawa, rawa-rawa, dan lahan basah lainnya dengan ketinggian mencapai sekitar 1.000 m. Di Asia, dapat ditemukan di hutan taiga, hutan-stepa dengan lahan basah, dan lahan pertanian.

Burung rajawali totol mulai bermigrasi saat musim dingin terkadang lebih sering menjadi habitat yang lebih terbuka dan sering kering. Bertengger di tiang listrik dan tiang pagar. Pada rentang musim dingin di Malaysia.

Burung ini dapat hidup berkelompok kecil dan individu saat mencari makan. Beberapa kemungkinan menunggu dan berdiam diri di sekitar persawahan yang sedang dikerjakan. Berburu mangsa dari tempat bertengger, terbang berkeliling (ketinggian 100 m) kemudian menukik tajam menyambar mangsa di permukaan tanah, atau dengan berjalan di permukaan tanah.

Makanan Rajawali Totol

Sangat bervariasi, tergantung ketersediaan makanan. Biasanya memangsa: mamalia kecil, katak, kadal, ular, ikan, bangkai hewan, dan tikus air. Memburu mangsa dalam penerbangan atau dari bertengger di pohon (Flint 1984). Burung-burung musim dingin di Malaysia memakan bangkai, terutama tikus mati, yang diracuni di daerah pertanian.

Musim Kawin Rajawali Totol[sunting | sunting sumber]

Musim berbiak April-Agustus, dengan luas teretori 15-30 km2. Sarang berada di dalam hutan beberapa ratus meter dari tepi hutan, terletak pada pohon besar dengan ketinggian sarang 5–20 m. Telur 1-3 (biasanya 2) butir, dierami sekitar 42 hari. Anakan rajawali totol mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 63-67 hari.

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentanga Rajawali Totol, Greater Spotted Eagle (Clanga Clanga).

Fakta Tentang Burung Rajawali [2][sunting | sunting sumber]

1. Memiliki Penglihatan yang tajam

Burung ini memiliki Penglihatan yang sangat tajam di banding manusia ,fotoreseptor di retina rajawali lebih dari 1.000.000 per mm persegi untuk Buteo,

sedangkan manusia hanya memiliki 200.000 saja. oleh karena itu sangat membantu dalam mengejar mangsa dari ketinggian . Burung rajawali adalah salah satu burung karnivora yang terkenal begitu kuat dan tangguh karena bisa terbang menembus badai.

Burung rajawali ini memiliki sayap yang sangat kuat membentang dua kali ukuran tubuhnya.

Kemampuan terbang rajawali berupa terbang melayang dengan memanfaatkan arus udara di ketinggian tanpa mengepakkan sayap sehingga burung ini tidak mudah merasa lelah.

Burung ini punya pengelihatannya cukup tajam dibandingkan dengan manusia, ketajaman indra penglihatan rajawali dimanfaatkan untuk mengejar mangsa buruannya, seperti kelinci, burung gagak, hingga ayam pegar.

Burung rajawali dewasa punya tinggi mencapai 90 cm dan sayapnya bisa membentang hingga 2

Rajawali juga membangun sarangnya di bagian pohon yang tinggi dan terletak di puncak bukit yang terjal.

Sarangnya sangat besar bahkan bisa ditempati manusia dengan ukurannya yang bisa mencapai 700 kg, dari sarang inilah rajawali bisa memantau letak mangsa buruannya.[3]

Selanjutnya burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun. Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Dan pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian. Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan memakan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi. Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih setengah tahun. Burung rajawali ini ibarat kita sebagai manusia. Ketika sebuah masalah datang dalam suatu kehidupan kita, dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan 30 tahun lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan, suatu kesembuhan, suatu sukacita ....., suatu yang saudara impikan selama ini.[4]

Lihat pula[5][sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ensiklopedi mini hewan, ISBN 978-979-688-989-1
  2. ^ "Grid Kids". kids.grid.id. Diakses tanggal 2022-12-28. 
  3. ^ "Tangguh di Angkasa, Seperti Apa Proses Transformasi Burung Rajawali? - Semua Halaman - Kids". kids.grid.id. Diakses tanggal 2022-12-28. 
  4. ^ "Burung Rajawali". sumbarprov.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-28. 
  5. ^ "rajawali totol Archives". Agrozine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-30. 

[1][2]


  1. ^ "Greater Spotted Eagle bird photo call and song/ Clanga clanga (Aquila clanga)". dibird.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-30. 
  2. ^ Team, Rinnos. "NAMA - NAMA BURUNG: BURUNG RAJAWALI TOTOL". NAMA - NAMA BURUNG. Diakses tanggal 2022-11-30.