Bruno Senna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 04.10 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 35 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q82864)
Bruno Senna
Senna dalamn ajang 24 Hours of Le Mans 2009
Lahir15 Oktober 1983 (umur 40)
Brasil Sao Paulo, Brasil
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
Kebangsaan Brasil
Jumlah lomba26
Juara dunia0
Menang0
Podium0
Total poin2
Posisi pole0
Lap tercepat0
Lomba pertamaGrand Prix F1 Bahrain 2010
Lomba terakhirGrand Prix Australia 2024
Klasemen 2011Posisi 18 (2 poin)

Bruno Senna Lalli (lahir 15 Oktober 1983) adalah seorang pembalap Formula 1 asal Brazil. Ia merupakan keponakan legenda Formula 1 yang tewas di Imola 1994, yang juga merupakan mantan juara dunia F1 tiga kali, Ayrton Senna. Ibunya, yang juga menjadi manajer karier Bruno, adalah adik Ayrton, yaitu Viviane. Ayah Bruno, Flavio Lalli (alm), tewas dalam sebuah kecelakaan sepeda motor jalan raya di 1995. Manajer bisnis Senna saat ini adalah mantan rekan setim Ayrton semasa masih di tim McLaren-Honda, Gerhard Berger.

Senna memulai debut F1-nya di GP Bahrain 2010 bersama tim Hispania Racing. Selama satu musim penuh, Senna gagal meraih angka dan lebih banyak berkutat di barisan belakang. Untuk musim 2011 ia beralih menjadi pembalap tes di tim Renault. Senna kemudian dipanggil turun membalap sejak GP Belgia sampai akhir musim. Untuk musim 2012, Senna akan membalap untuk tim Williams menggantikan Rubens Barrichello.

Profil

Bruno Senna Lalli lahir dari keluarga yang sarat dengan gen otomotif, dimana pamannya, Ayrton Senna merupakan pembalap F1 Brazil tersukses di era 1980-an sampai pertengahan 1990-an. Ayah Bruno sendiri, Flavio, sangat menggemari olahraga berbahaya ini, dimana ia sering mengikuti ajang balap motor amatir di Sao Paulo.

Ketika Ayrton Senna keluar dari tim McLaren di akhir 1993, ia selalu berkata kepada wartawan:

Sejak Bruno memasuki usia tujuh tahun, Ayrton sering mendidiknya agar mampu menguasai mobil balap, dengan cara melatihnya mengendarai go-kart di tanah keluarga Senna di Sao Paulo. Saat itu, ibu Bruno, Viviane, sebenarnya tidak setuju atas rencana kakaknya tersebut, tetapi setelah melihat semangat dan komitmen Bruno untuk terus mengasah kemampuannya di dunia balap, akhirnya Viviane meluluhkan hatinya, dan memperbolehkan Bruno untuk menjadi seorang pembalap.

Viviane lantas sempat khawatir bahwa anaknya juga akan mengalami nasib yang sama seperti Ayrton yang tewas di Imola 1994, dan kemudian sang ayah yang tewas dalam kecelakaan jalan raya di 1995. Dalam sebuah wawancara dengan majalah F1 Racing, Viviane sempat menyebutkan bahwa jantungnya selalu berdetak kencang setiap kali melihat Bruno memasuki kokpit mobil balap. Bahkan Viviane selalu turut serta mengikuti kemanapun Bruno membalap sampai saat ini.

Pra-Formula 1

Bruno Senna membalap di ajang Formula 3 tahun 2006.

Pada musim 2004, setelah lulus dari ajang karting, Bruno sempat turun di ajang Formula BMW Inggris dengan bergabung bersama tim Carlin Motorsports, untuk enam balapan. Hasilnya cukup baik karena di setiap seri yang ia ikuti, Bruno selalu finish dengan satu angka.

Tahun 2005, Bruno pindah ke ajang F3 Inggris dengan bergabung bersama tim Raikkonen Robertson Racing. Hasilnya adalah tiga podium finish di 7 balapan terakhir jelang akhir musim, dan ia berada di P10 klasemen akhir pembalap. Pada 2006 ia masih bertahan di tim tersebut bersama dua rekan setimnya, Mike Conway dan Oliver Jarvis. Bruno berhasil memenangi lima balapan. Yaitu dua kali menang di Oulton Park, satu kali di Donington, dan satu lagi di Mugello (Italia). Dari lima kemenangannya tersebut, tiga diantaranya ia raih dalam kondisi basah, yang semakin membuat orang yakin bahwa Bruno mirip dengan sang paman yang juga piawai di lintasan basah. Selain di F3 Inggris, Bruno juga sempat turun di ajang F3 Australia yang digelar untuk mendukung ajang F1 GP Australia 2006, dimana saat itu ia berhasil memenangi tiga dari empat lomba. Ia juga turun di ajang Porsche Supercup di Monaco di tahun yang sama, sayangnya ia gagal finish akibat kerusakan kopling.

Musim 2007 Bruno turun di ajang GP2 Series dengan bergabung di tim Arden International. Hasilnya cukup baik dimana ia mampu menang sekali di Spanyol saat sprint race, dan dua kali raihan podium masing-masing di Magny-Cours, Perancis, dan Autodromo Monza, Italia. Dalam klasemen akhir, Bruno berada di P8 dengan 34 poin. Di 2008 ia pindah ke tim iSport International, dimana ia turun di ajang GP2 dan GP2 Asia Series. Hasilnya di GP2 adalah dua kali menang yaitu di Monaco dan Silverstone, dan menghasilkan runner-up di akhir musim dengan 64pts. Sementara di GP2 Asia, ia mampu dua kali finish podium yaitu saat di Dubai dan di Indonesia, dengan hasil klasemen berada di P5 dengan 23pts.

Formula 1

Bruno Senna membalap untuk tim Hispania Racing di musim F1 tahun 2010.
Bruno Senna dengan helm kuning polos di Belgia 2010.

Masa-masa tes

Bruno Senna pertama kali masuk radar F1 pada saat ia di ajak tes bersama Honda pada November 2008. Saat itu tersiar kabar bahwa ia akan menemani Jenson Button untuk berlaga di F1 pada musim 2009. Sayangnya pada bulan Desember, Honda mengumumkan bahwa mereka akan menarik diri dari F1 musim 2009. Ross Brawn yang kemudian mengambil alih tim Honda dan mengubahnya menjadi Brawn GP lantas memutuskan bahwa ia akan tetap mempertahankan duet Button dan Barrichello untuk musim 2009.

Setelah peluang membalap bersama Honda/Brawn hilang, Bruno lantas ditawari kontrak DTM oleh tim Mercedes-Benz dengan peluang mengisi kursi tim McLaren di masa mendatang. Bruno lantas menolak tawaran tersebut, karena ia tidak mau dibilang mencontek langkah karier pamannya yang juga pernah membalap di McLaren.[2] Bruno lantas dihubung-hubungkan dengan peluang kursi di empat tim F1 baru: Team US F1, Campos Meta (kemudian berganti nama menjadi Hispania Racing), Manor GP, dan Lotus. Bruno juga sempat diisukan akan membalap bersama tim Scuderia Toro Rosso (yang dipimpin juga oleh Gerhard Berger) sebagai pengganti Sebastien Bourdais di pertengahan musim 2009 sebelum akhirnya yang muncul adalah Jaime Alguersuari.

2010: Hispania Racing

Tanggal 30 Oktober 2009 diumumkan bahwa tim Campos Meta pimpinan Adrian Campos akan menggunakan jasa Bruno Senna untuk membalap[3] di tim debutan tersebut mulai musim 2010. Campos Meta kemudian berganti nama menjadi Hispania Racing setelah pergantian kepemilikan. Posisi Senna sebagai pembalap bertahan sampai 9 lomba pertama musim 2010. Ia kemudian digantikan oleh Sakon Yamamoto untuk Inggris sebelum akhirnya kembali di GP Jerman. Sampai akhir musim 2010, Senna gagal mencetak poin satu biji pun. Posisinya di HRT pun akhirnya tergusur oleh kehadiran Narain Karthikeyan dan Vitantonio Liuzzi.

2011: Lotus Renault GP

Bruno Senna mencetak poin F1 perdananya di Italia 2011.

Untuk musim 2011, Bruno Senna bergabung ke tim Lotus Renault GP sebagai pembalap tes. Pada 9 Februari 2011, diumumkan bahwa Senna akan berbagi tempat bersama Nick Heidfeld untuk mengetes mobil Renault pada sesi latihan bebas Jumat. Senna juga sempat masuk nominasi tim Renault untuk menggantikan Robert Kubica yang cedera, tetapi ia kalah oleh Heidfeld.

Beberapa hari menjelang balapan di Grand Prix Belgia akhirnya diumumkan bahwa Senna akan masuk ke tim untuk menggantikan posisi Heidfeld.[4] Beberapa rumor menyebutkan, Senna bisa mendapatkan kursi balapan karena ada konsorsium asal Brasil yang membeli sebagian saham Genii Capital seharga 10 miliar dollar AS. Pada balapan debutnya di Belgia, Senna sukses menempati posisi 7 di kualifikasi dan saat balapan ia hanya mampu finish P13 gara-gara terlibat insiden dengan Jaime Alguersuari. Balapan selanjutnya di Grand Prix Italia, Senna berhasil finish P9 dan mencetak poin perdananya di ajang F1. Selanjutnya sampai musim 2011 berakhir, Senna gagal meraih angka lagi. Ia mengaku kesulitan dengan pengendalian dan grip yang ada di mobilnya.

2012: Williams F1

Tanggal 17 Januari 2011, Senna secara resmi diumumkan sebagai pembalap baru tim Williams F1 menggantikan Rubens Barrichello.[5] Dengan hubungan emosional karena pamannya dulu sempat membalap dan tewas saat sedang berlomba bersama Williams, Senna mengaku dirinya sempat berkonsultasi lama dengan keluarga besarnya di Brasil sebelum akhirnya menandatangani kontrak Williams.[6] Senna dikabarkan membawa dana sponsor sebesar 14 juta dollar AS ke tim Williams.[7]

Balapan lain

Le Mans Series

Senna sempat turun balapan dengan tim Oreca untuk ajang Le Mans 24 Hours 2009. Ia juga turun di ajang Le Mans Series, dimana dalam balapan debutnya di Catalunya 1000km, ia berhasil finish ketiga bersama rekan semobilnya, Stéphane Ortelli.

Statistik

Musim ke musim

  • 2004: Formula BMW Inggris – Carlin Motorsports (6 poin)
  • 2005: F3 Inggris – Double R Racing (posisi 10 klasemen)
  • 2006: F3 Inggris – Double R Racing (lima kemenangan, posisi 3 klasemen)
  • 2007: GP2 Series – Arden International (34 poin, posisi 8 klasemen)
  • 2008: GP2 Series dan GP2 Asia Series – iSport International (64 poin, runner-up)
  • 2009: Le Mans Series – Team Oreca
  • 2010: Formula 1 – Hispania Racing (0 poin, posisi 23 klasemen)
  • 2011: Formula 1 - Lotus Renault GP (2 poin, posisi 18 klasemen)

Hasil balapan Le Mans

Tahun Kelas No Ban Mobil Tim Rekan Lap Pos. Pos.
Kelas
2009 LMP1 10 M Oreca 01
AIM YS5.5 5.5L V10
Prancis Team Oreca Matmut AIM Monako Stéphane Ortelli
Portugal Tiago Monteiro
219 DNF DNF

Catatan kaki

  1. ^ "Formula 1 – The Official F1 Website". Formula1.com. 2009-11-12. Diakses tanggal 2010-07-10. 
  2. ^ Senna Jr. tolak tawaran Mercy, autosport.com
  3. ^ Senna Jr. turun balapan dengan tim debutan Campos, autosport.com, akses data: 3 November 2009.
  4. ^ http://www.lotusrenaultgp.com/6308-Bruno-Senna-to-race-for-Lotus.html
  5. ^ Elizalde, Pablo (17 January 2012). "Williams confirms Bruno Senna will race for the team in F1 in 2012". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 17 January 2012. 
  6. ^ Noble, Jonathan (17 January 2012). "Bruno Senna says he has family support to drive for Williams F1 team". Autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 17 January 2012. 
  7. ^ Heublein, Stephan (17 January 2012). "Senna signs deal to complete Williams lineup". Autoblog. Diakses tanggal 17 January 2012. 

Pranala luar