Brek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Brek
Brek, Systomus rubripinnis.
Ikan sungai liar
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. rubripinnis
Nama binomial
Systomus rubripinnis
Sinonim
  • Systomus orphoides (Valenciennes, 1842)
  • Barbus orphoides (Valenciennes, 1842)[2]
  • Barbodes sarana orphoides (Valenciennes, 1842)
  • Puntius orphoides (Valenciennes, 1842)
  • Puntius sarana orphoides (Valenciennes, 1842)
  • Systomus rubripinna (Valenciennes, 1842)
  • Barbus rubripinna (Valenciennes, 1842)
  • Barbodes rubripinna (Valenciennes, 1842)
  • Puntius rubripinna (Valenciennes, 1842)
  • Barbus sarananella (Bleeker, 1849)
  • Barbus caudimarginatus (Blyth, 1860)
  • Barbus sarana caudimarginatus (Blyth, 1860)
  • Barbus oatesii (Boulenger, 1893)
  • Hypsibarbus oatesii (Boulenger, 1893)
  • Barbus sewelli (Prashad & Mukerji, 1929)
  • Puntius simus (H.M. Smith, 1945)

Brek atau mata merah (Systomus rubripinnis) adalah adalah jenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan ini menyebar luas di wilayah Indochina dan Kepulauan Sunda.[3] Ikan tersebut dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Javean barb. Nama-nama lain dari ikan ini di berbagai wilayah Indonesia, yaitu puyau (Bjn.); maroca, marococa, dan wadonan (Btw.); brek, pekiseh, lunjar, dan wader abang atau derbang (Jw); serta sisik milik, ampa, dan beureum panon (Sd.).[4]

Identifikasi[sunting | sunting sumber]

Ikan yang bertubuh sedang, panjang total hingga 250 mm. Gurat sisi antara 31-34 buah. 5-5½ sisik di antara awal sirip dorsal dengan gurat sisi. Batang ekor dikelilingi 16 sisik. Jari-jari keras (duri) yang terakhir pada sirip dorsal bergerigi 30, halus. Sirip ekor dengan tepi atas dan bawah berwarna hitam; bintik hitam pada batang ekor. Ikan muda dengan beberapa deret bintik gelap sepanjang barisan sisiknya.[3]

Tinggi tubuh 2½ hingga hampir 3 kali berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor). Panjang kepala 3,2 – 4 kali berbanding panjang standar. Mata 4-6 kali lebih pendek daripada panjang kepala. Rumus sirip dorsal IV (jari-jari keras).8 (jari-jari lunak); sirip dubur III.5; sirip dada I.14-16; dan sirip perut I.8. Sirip perut lebih pendek daripada sirip dada, tidak mencapai anus.[4]

Kebiasaan[sunting | sunting sumber]

Brek dikenal sebagai ikan karnivora yang memangsa serangga, siput, cacing, dan sebagainya.[5] Secara alami, ikan ini ditemukan di sungai, waduk, dan danau. Selain menjadi konsumsi, belakangan ikan tersebut juga sering diperdagangkan sebagai ikan hias.

Jenis yang serupa[sunting | sunting sumber]

Hampal atau kebarau (Hampala macrolepidota) memiliki pola pewarnaan yang mirip. Namun, kebarau memiliki tubuh yang lebih memanjang, moncong yang lebih meruncing, sisik-sisik yang relatif lebih besar, serta mempunyai bercak atau belang hitam di sisi perutnya (brek memiliki bercak hitam di batang ekor).

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ FishBase: Puntius orphoides (Valenciennes, 1842)
  2. ^ Cuvier, G. and A. Valenciennes. 1842. Histoire Naturelle des Poissons, to. XVI: 193. Paris :Chez F. G. Levrault.
  3. ^ a b Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 59.
  4. ^ a b Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago III: 194-5. E.J. Brill. Leiden.
  5. ^ Umar, C., S. Makmur, & DWH. Tjahjo. 2007. Kebiasaan Makan Beberapa Jenis Ikan dan Relung Ekologi di Danau Sentani, Papua[pranala nonaktif permanen]. Torani 17 (2): 93-99, Juni 2007

Pranala luar[sunting | sunting sumber]