Boja, Kendal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Boja
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKendal
Pemerintahan
 • CamatSunaryo, S.Sos
Populasi
 • Total70,993 jiwa (BPS 2.016) jiwa
Kode Kemendagri33.24.07
Kode BPS3324070
Luas64,09 km²
Desa/kelurahan18

Boja (Jawa: ꦧꦺꦴꦗ, translit. Boja) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 27 Km dari ibu kota kabupaten Kendal ke arah tenggara. Pusat pemerintahannya berada di Desa Boja. Di Boja terdapat patung yang bernama Patung Kawedanan Boja.

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kota Semarang
Timur Kabupaten Semarang dan Kota Semarang
Selatan Kecamatan Limbangan
Barat Kecamatan Singorojo

Geografis[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Boja terletak pada 7°02’58” - 7°08’53” Lintang Selatan dan 109°15’08” - 110°21’85” Bujur Timur dengan ketinggian tanah dari ± 350 m sampai dengan 500 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kecamatan Boja mencapai 64,10 km2, yang sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian (tanah sawah dan tanah tegalan, hutan, perkebunan) yaitu mencapai 64,65% dan sisanya 35,35% digunakan untuk hutan negara dan bangunan (lahan untuk bangunan dan halaman sekitar) dan lain-lain. Rata-rata curah hujan di wilayah Kecamatan Boja tahun 2015 sekitar 210 mm dengan rata-rata hari hujan adalah 15 hari.[1]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Boja terdiri dari 18 desa dengan jumlah Rukun Warga sebanyak 112 RW dan jumlah Rukun Tetangga sebanyak 464 RT. Jumlah RW terbanyak berada di Desa Boja dan Desa Pasigitan sebanyak 10 RW sedangkan jumlah RT terbanyak juga berada di Desa Boja yaitu sejumlah 60 RT.[1]

Desa/kelurahan[sunting | sunting sumber]

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk Kecamatan Boja tahun 2015 sebanyak 69.219 jiwa, terdiri dari 34.894 jiwa (50,41 persen) laki-laki dan 34.325 jiwa (49,59 persen) perempuan. Jumlah penduduk terbesar berada di Desa boja sebanyak 10.815 jiwa (15,62 persen) dari total jumlah penduduk Kecamatan Boja. Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Desa Medono dengan jumlah penduduk 906 jiwa (1,31 persen) dari total jumlah penduduk Kecamatan Boja. Kepadatan penduduk Kecamatan Boja tahun 2015 mencapai 1.080 orang/km2 . Desa terpadat adalah Desa Boja dengan kepadatan penduduk sebesar 2.947 orang/km2, sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah Desa Medono dengan kepadatannya 408 orang/km2.[1]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pendidikan merupakan sarana penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, untuk itu diperlukan prasarana pendidikan yang bagus dan representatif guna mendukung wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Pada tahun 2015 ini jumlah sekolah Pra sekolah di Kecamatan Boja sebanyak 36 sekolah, SDN sebanyak 40 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 4 sekolah, SMPN sebanyak 4 sekolah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama swasta sebanyak 4 sekolah dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 2 sekolah. SMAN ada 1 sekolah dan Madrasah Aliyah ada 1 sekolah, sedangkan SMA swasta/sederajat berjumlah 8 sekolah.[1]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Boja tahun 2015 antara lain: 2 puskesmas, 2 puskesmas pembantu dan 3 rumah bersalin. Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Boja didukung oleh keberadaan tenaga kesehatan, diantaranya 15 orang dokter umum, 19 mantri kesehatan, 31 bidan, 21 perawat dan 34 dukun bayi.[1]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Jenis utama tanaman yang diusahakan di Kecamatan Boja adalah padi sawah. Pada tahun 2015 luas areal tanaman padi sawah mencapai 4.397Ha dengan produksi mencapai 28.959,97 ton. Selain itu, Kecamatan Boja juga merupakan daerah potensi tanaman nangka yang pada tahun 2015 produksinya mencapai 15.379 ton. Luas panen terbesar ada di Desa Ngabean dengan luas 426 Ha yang menghasilkan produksi padi sawah sebesar 2.805,76 ton. Sedangkan untuk tanaman jagung, luas panen pada tahun 2015 sebesar 436 Ha dengan produksi sebesar 2.923,30 ton.[1]

Keuangan[sunting | sunting sumber]

Kondisi perekonomian di Kecamatan Boja tahun 2015 tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya (masih tetap seperti tahun 2014). Bank Umum di Kecamatan Boja berjumlah 5 unit. Jumlah Bank Syariah di Kecamatan Boja sebanyak 2 unit dan BPR sebanyak 9 unit. Sedangkan lembaga keuangan yang bukan bank masing-masing juga tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Sarana lain yang menunjang perputaran uang yang ada di Kecamatan Boja adalah minimarket sebanyak 8 unit, pasar umum sebanyak 1 lokasi yaitu di Desa Boja dan pasar hewan sebanyak 1 lokasi yang berada di Desa Bebengan.[1]

Patung Kawedanan Boja[sunting | sunting sumber]

Festival Seni Boja diselenggarakan setiap tahun pada bulan Maret.

Di Boja terdapat patung yang bernama patung kawedanan boja. Patung kawedanan boja terletak tepat di depan pasar Boja. Patung ini menjadi saksi bisu berkembanganya pasar boja dari masa ke masa. Patung tersebut, mencerminkan seorang pahlawan yang mempunyai semangat perjuangan yang gigih. Hal itu bisa dilihat dari tangan kiri patung memegang bendera merah putih dan tangan kanan membawa senjata api.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g https://kendalkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kecamatan-Boja-Dalam-Angka-2016.pdf[pranala nonaktif permanen]