Bidadari-Bidadari Surga (seri televisi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bidadari-Bidadari Surga
Genre
BerdasarkanBidadari-Bidadari Surga
oleh Tere Liye
SutradaraSony Gaokasak
Pemeran
Penggubah lagu tema
Lagu pembuka"Opera Tuhan" — Cakra Khan
Lagu penutup
  • "Lumpuhkan Ingatanku" — Geisha
  • "Kau Anggap Apa" — Ungu
  • "Terlalu Sayang" — Denda Band
  • "Sampai Nanti" — Email Band
Penata musik
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode71 (daftar episode)
Produksi
ProduserChand Parwez Servia
Pengaturan kameraArief Budiman
Durasi60—80 menit
Rumah produksiStarvision
DistributorSurya Citra Media
Rilis asli
JaringanSCTV
Rilis7 Mei (2013-05-07) –
29 Desember 2013 (2013-12-29)
Acara terkait
Bidadari-Bidadari Surga

Bidadari-Bidadari Surga adalah sinetron Indonesia produksi Starvision yang ditayangkan perdana 7 Mei 2013 pukul 20.30 WIB di SCTV berdasarkan novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye. Sinetron ini disutradarai oleh Sony Gaokasak serta dibintangi oleh Tika Bravani, Meriam Bellina, dan Cok Simbara.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Bidadari-Bidadari Surga berkisah tentang perempuan yang kelak akan jadi bidadari-bidadari surga. Perempuan yang tidak mendapat jodoh di dunia, tetapi menjalani hidup dengan kebaikan hati, seperti Laisa yang menjalani hidup untuk membesarkan adik-adiknya, hingga kehidupan pribadinya terbengkalai.

Di sebuah lembah yang damai, hiduplah Mamak Lainuri beserta putra-putrinya. Si sulung adalah Laisa, berkulit gelap serta berambut keriting. Empat adik Laisa yang memiliki wajah cantik dan rupawan adalah Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta.

Setiap hari Mamak Lainuri dan Laisa harus bekerja keras di ladang lantaran kehidupoan mereka yang sangat pas-pasan. Kehidupan tanpa sosok laki-laki dalam keluarga pasti cukup sulit. Beruntung ada Wak Burhan, saudara laki-laki Mamak Lainuri, yang sosoknya cukup menggantikan peran ayah bagi anak-anak itu.

Laisa memutuskan untuk tidak sekolah, dan selalu membantu Mamak Lainuri menyiapkan sarapan, hingga memastikan tiga adik laki-lakinya berangkat ke sekolah, setelah itu baru berangkat ke ladang. Sebelum berangkat ke ladang, perempuan itu mempunyai kebiasaan mengintai Daffa, pemuda tampan, yang mengayuh sepeda menuju ke sekolah.

Daffa adalah cinta pertama Laisa yang memang menyimpan rapat-rapat perasaannya. Maklum, Laisa merasa tidak pantas bersanding dengan Daffa yang merupakan anak Sjafril, pengusaha kaya di kampungnya. Terlebih Hanifah, istri Sjafril, sangat membenci Laisa.

Suatu hari Laisa melihat Daffa berangkat ke sekolah bersama Denay, gadis cantik dan judes yang merupakan putri Nurimah, rentenir di desa tersebut. Denay yang sempat melihat Laisa mengintai, lalu menimpuk Laisa sambil mengatakan bahwa gadis itu adalah gagak buruk rupa.

Sementara itu Dalimunte, Ikanuri, dan Wibisana kerap berseteru dengan Afrizal, putra Bustomi yang menjabat sebagai kepala desa. Afrizal dan gengnya selalu membuat ulah. Selain bersaing dalam hal prestasi, Afrizal juga tidak suka lantaran Mutia yang merupakan adik Daffa selalu memberi perhatian pada Dali dan adik-adiknya.

Di sisi lain, Bustomi adalah tipikal kepala desa yang genit dan kurang tegas. Diam-diam ia kerap mendekati Mamak Lainuri yang memang masih cantik. Hal ini membuat Yusniar, istri Bustomi, menjadi kesal dan semakin membenci keluarga Mamak Lainuri.

Suatu hari, Sjafril dan Hanifah mengadakan acara pesta panen. Mereka mengundang semua warga desa. Laisa pun sibuk mendandani ke empat adiknya agar kelihatan bersih dan terawat. Sedangkan Laisa sendiri tidak memperhatikan penampilannya. Di acara pesta panen, Hanifah malah menyuruh Laisa untuk ikut membantu membereskan piring kotor. Saat itulah Denay melihat Laisa diam-diam mencuri pandang ke arah Daffa. Di depan teman-temannya Denay langsung mengolok-olok dengan mengatakan bahwa Laisa naksir Daffa.

Kembali ke keluarga Mamak Lainuri. Tiga adik laki-laki Laisa memiliki karakter berbeda. Dalimunte merupakan sosok pendiam dan genius yang nyaris tidak pernah membuat ulah. Sedangkan Ikanuri dan Wibisana ibarat kembar, karena jarak usia mereka yang tidak sampai setahun. Ikanuri digambarkan sebagai anak bengal yang kerap menyeret Wibisana dalam aksi bengalnya itu.

Laisa dan Mamak Lainuri mati-matian bekerja di ladang demi Dalimunte dan adik-adiknya. Mereka ingin masa depan Dalimunte dan adik-adiknya lebih baik. Karena itulah Laisa sangat marah kepada Ikanuri dan Wibisana yang disangka mencuri mangga. Padahal Afrizal-lah yang menjebak kedua anak itu. Dalam kemarahannya, Ikanuri menghardik Laisa dengan mengatakan agar perempuan itu tidak usah repot memarahi dan menghukumnya, karena Laisa bukan kakak kandungnya lantaran Laisa hitam, keriting, jelek, dan berbeda dengan mereka.

Setelah itu, Ikanuri dan Wibisana tidak pulang ke rumah. Mereka pergi ke hutan sehingga membuat warga kampung heboh. Laisa teringat pesan ayah tirinya yaitu ayah Dalimunte dan adik-adiknya agar dia senantiasa menjaga mereka. Dulu ayah Dalimunte kembali ke rumah dalam keadaan tidak bernyawa setelah diterkam harimau. Laisa tentu saja tidak akan membiarkan hal itu terulang. Bersama Dalimunte, Laisa bergegas pergi ke hutan untuk menyelamatkan Ikanuri dan Wibisana.

Ketabahan Laisa dan adik-adiknya dalam menghadapi masalah, perpecahan serta kerukunan kakak beradik ini adalah sajian yang istimewa dalam sinetron ini. Bagaimanapun juga, tempat kita berpulang selalu keluarga.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Pemeran Peran
Tika Bravani Laisa
Meriam Bellina Mamak Lainuri
Chris Laurent Daffa
Cok Simbara Uwak Burhan
Angelica Simperler Denay
Kevin Julio Dalimunthe dewasa
Kimberly Ryder Yashinta dewasa
Pamela Bowie Mutia dewasa
Eriska Rein Cie Hui
Stuart Collin Afrizal dewasa
Riza Shahab Hendra
Sahila Hisyam Puput dewasa
Syaiful Ahyar Wibisana dewasa
Joshua Otay Ikanuri dewasa
Jordi Onsu Beni
Jho Rizki Cakra dewasa
Ponco Buwono Syafril
Ena Pasaribu Hanifah
Edwin Bejo Bustomi
Deivy DC Nurimah
Erly Ashyla Maryati
Iyang P Project Husein
Gary Iskak Hansip Zul
Yurike Prastika Yusniar
Alfarth Beni
Fandy Christian Pandu
Nadya Almira Tesa
Agah Gumelar Staf Bustomi
Rudy Patih
Merry Chenna Sabay
Ruby Susantyo Puti
Derry Drajat Ismail
Arya Saloka Hafid
Rendy Kjaernett Gougsky
Ayudia Bing Slamet Rasti
Dede Yusuf Yusuf
Keira Shabira Lani
Justin Matula Dalimunthe kecil
Bianca El Hage Yashinta kecil
Chantiq Schagerl Mutia kecil
Firman Ferdiansyah Ikanuri kecil
Anya Taroreh Puput kecil
Saddam Basalamah Wibisana kecil
Aldo Cakra kecil
Andreas Utomo Afrizal kecil

Lagu tema[sunting | sunting sumber]

Judul lagu Penyanyi Pencipta Produksi
Opera Tuhan Cakra Khan MyMusic Records
Lumpuhkan Ingatanku Geisha Roby Geisha Musica Studio's
Kau Anggap Apa Ungu Oncy
Terlalu Sayang Denda Band
Sampai Nanti Email Band
Keterangan
  Lagu tema utama

Penghargaan dan nominasi[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil Ref.
2013 SCTV Awards 2013 Sinetron Paling Ngetop Bidadari-Bidadari Surga Nominasi
Aktris Utama Paling Ngetop Tika Bravani
Aktris Pendamping Paling Ngetop Meriam Bellina
Sahila Hisyam
Aktor Pendamping Paling Ngetop Fandy Christian
Christ Laurent Menang
2014 Festival Film Bandung 2014 Serial Televisi Terpuji Bidadari-Bidadari Surga Nominasi
Pemeran Utama Pria Terpuji Serial Televisi Kevin Julio Menang
Pemeran Utama Wanita Terpuji Serial Televisi Tika Bravani

Pranala luar[sunting | sunting sumber]