Orang Jepang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 April 2013 03.32 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 52 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q161652)
Bangsa Jepang
日本人
Bangsa Jepang
Murasaki • Nobunaga • Ieyasu • Meiji
Hirobumi • Akiko Yosano • Hideki Yukawa • Akihito
Samurai masa Perang Boshin • keluarga modern
Jumlah populasi
Sekitar 130 juta
Daerah dengan populasi signifikan
 Jepang   127 juta
Populasi Nikkei yang signifikan:
 Brasil1.400.000[1]
 Amerika Serikat1.200.000[2]
 Filipina120.000[3]
 Tiongkok115.000[4]
 Kanada85.000[5]
 Peru81.000[6]
 Britania Raya51.000[7]
 Jerman30.125[8]
 Argentina30.000[9]
 Prancis28.000[10]
 Australia27.000[11]
 Singapura23.000[12]
 Meksiko20.000[13]
 Indonesia19.717[14]
 Taiwan16.000[15]
 Korea Selatan15.000[16]
Bahasa
Jepang · Ryukyu · Ainu
Agama
Shinto dan Buddha

Bangsa Jepang atau orang Jepang (日本人, Nihonjin, Nipponjin) adalah suku bangsa yang dominan di Jepang[1][2][3][4][5] Di seluruh dunia ada sekitar 130 juta orang keturunan Jepang, dan 127 juta orang di antaranya adalah penduduk Jepang. Orang keturunan Jepang yang tinggal di negara-negara lain disebut nikkeijin (日系人). Istilah etnis Jepang juga dipakai untuk membedakan etnis dominan di Jepang yang disebut suku Yamato dari orang Ainu atau orang Ryukyu

Budaya

Bahasa

Bahasa Jepang adalah rumpun bahasa Japonik yang sering digolongkan ahli bahasa sebagai bahasa isolat. Bahasa Jepang masih berhubungan dengan bahasa Okinawa (bahasa Ryukyu), dan keduanya sedang diusulkan ahli bahasa agar dimasukkan ke dalam rumpun bahasa Altai. Sistem penulisan bahasa Jepang merupakan campuran dari hiragana, katakana, kanji, dan huruf Latin. Bahasa utama di Jepang adalah bahasa Jepang, dan tingkat melek huruf di kalangan orang dewasa di Jepang mencapai 99%.[6]

Agama

Persentase orang Jepang yang memeluk agama sulit diketahui dengan pasti, diperkirakan antara 20% hingga 30% orang Jepang usia dewasa secara aktif menjalankan praktik keagamaan tertentu.[7] Menurut data Badan Urusan Budaya Jepang tahun 2003, sejumlah 213.826.700 orang (dua kali lipat jumlah penduduk Jepang) mengaku menganut salah satu agama. Hal ini disebabkan orang Jepang banyak mengaku berafiliasi dengan lebih dari satu organisasi keagamaan, terutama Shinto dan Buddha. Selain itu, data Badan Urusan Budaya Jepang dihitung berdasarkan laporan sukarela dari berbagai organisasi keagamaan.[7]

Dari warga negara Jepang yang mengaku beragama, 50,3% adalah penganut Shinto, 44% penganut Buddhisme, 4,7% "agama lain", dan 1% penganut Kristen.[7] Di antara penganut "agama lain" terdapat penganut agama asal "luar negeri" seperti Gereja Unifikasi, dan agama-agama asal dalam negeri seperti Tenrikyo, Seicho-no-Ie, Sekai Kyusei Kyo, dan Perfect Liberty.[7]

Referensi

  1. ^ "Japanese ethnicity". Encyclopedia Britannica. 
  2. ^ "Japan. B. Ethnic Groups". Encarta. 
  3. ^ "人類学的にはモンゴロイドの一。皮膚は黄色、虹彩は黒褐色、毛髪は黒色で直毛。言語は日本語。" ("日本人". Kōjien. Iwanami. )
  4. ^ "人類学上は,旧石器時代あるいは縄文時代以来,現在の北海道〜沖縄諸島(南西諸島)に住んだ集団を祖先にもつ人々。" ("日本人". マイペディア. 平凡社. )
  5. ^ "日本民族という意味で、文化を基準に人間を分類したときのグループである。また、文化のなかで言語はとくに重要なので、日本民族は日本語を母語としてもちいる人々とほぼ考えてよい。" ("日本人". エンカルタ. Microsoft. )
  6. ^ "People: Japan". United States CIA factbook. Diakses tanggal 2010-01-10. 
  7. ^ a b c d "Japan:International Religious Freedom Report 2005". U.S. Department of State, Bureau of Democracy, Human Rights, and Labor. Diakses tanggal 2010-01-10.